The Alien - Link Select

Jumaat, 14 Ogos 2015

MUSLIM YANG ISLAM ???


ALLAH S.W.T
berfirman :
"Iaitu orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingati ALLAH. Ingatlah, hanya  dengan mengingati ALLAH hati akan menjadi tenang."  
[ Q.S. AR-RA’D : 28 ]

“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada ALLAH, lalu ALLAH menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri.”
[ Q.S. AL-HASYR : 19 ]

“Maka apabila kamu telah menyelesaikan solatmu, ingatlah ALLAH di masa berdiri, di masa duduk dan di masa berbaring."
[ Q.S. AN-NISA’ : 103 ]

"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah dengan menyebut nama Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepadaNya di waktu pagi dan petang."
[ Q.S. AL-AHZAB : 41-42 ]


RASULULLAH NABI MUHAMMAD S.A.W
Bersabda :
"Mahukah aku beritahu kamu tentang amal yang paling bersih di sisi Tuhanmu dan paling tinggi mengangkat darjatmu, dan lebih baik bagimu dari berperang melawan musuh, kamu memenggal leher mereka dan mereka pun memenggal leher kamu?" Para Sahabat menjawab; "Khabarkan kepada kami."
Rasulullah S.A.W. pun bersabda ;
"Zikir (ingat) kepada ALLAH".
[ H.N.R.S : Imam At-Tirmizi dan Ibnu Majah Ra. A. ]



6 RUKUN IMAN
Beriman kepada ALLAH (99 nama ALLAH dan Sifat 21)
Beriman kepada Para MalaikatNya (10 Malaikat wajib)
Beriman kepada kitab-KitabNya,
Beriman kepada Para Nabi dan RasulNya,
Beriman kepada Hari Akhirat
Beriman kepada konsep Qada’ dan Qadar

5 RUKUN ISLAM
Mengucap Dua kalimah Iman : 
“Tiada Tuhan selain ALLAH dan Muhammad itu Rasulullah yang terakhir dan penutup kenabian.”
Mendirikan Solat 5 waktu (Fajar, Zohor, Wusta, Maghrib dan Isyak)
Berpuasa di sebulan Ramadhan
Mengeluarkan Zakat  
Menunaikan Haji ke Mekah menurut kemampuan

1 RUKUN IHSAN

HAKIKAT ALLAH dan Sikap serta SifatNya yang perlu disedari dan difahami oleh Muslim yang menyembah ALLAH dalam Solat dan dalam Zikrullah : Menyembah ALLAH seakan-akan engkau melihatNya, mendengarNya, merasai kehadiranNya, mengetahui segala sikap dan sifatNya sebagai Tuhan yang berhaq disembah yang Maha Melihatmu, Maha Mengetahui segala apa yang ada dalam dirimu.  

Q.S. AL-HIJR 15 : 88-94 ???


ALLAH S.W.T
Berfirman :
Janganlah engkau menujukan pandanganmu kepada nikmat kesenangan yang kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka dan janganlah engkau merasa dukacita terhadap mereka dan sebaliknya hendaklah engkau merendah diri kepada orang-orang yang beriman.  Dan katakanlah: "Sesungguhnya aku ini, adalah seorang Rasul pemberi amaran dengan bukti-bukti yang nyata.”.  Samalah seperti Kami menurunkan kepada orang-orang yang membahagi-bahagi. -  mereka yang menjadikan Al-Quran terbahagi kepada beberapa bahagian.  Demi Tuhanmu! Kami akan menyoal mereka semuanya, Mengenai apa yang mereka telah lakukan.  Oleh itu, sampaikanlah secara berterus-terang apa yang diperintahkan kepadamu dan janganlah engkau hiraukan bantahan dan tentangan kaum kafir musyrik itu.

 [ Q.S. AL-HIJR 15 : 88-94 ]

Selasa, 11 Ogos 2015

DOA DALAM SUJUD ???

ALLAH S.W.T
Berfirman :
Dan Tuhan kamu berfirman: "Berdoalah kamu kepadaKu nescaya Aku perkenankan doa kamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong takbur daripada beribadat dan berdoa kepadaKu, akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina.”
[ Q.S AL-GHAFIR 40 : 60 ]
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas".
[ Q.S. AL-A’RAF 7 : 55 ]
“iaitu ketika ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.”
[ Q.S. MARYAM 19 : 3]
“... dan penutup doa mereka adalah “al-hamdulillahi Rabbil-‘aalamiin”.
[ Q.S. YUNUS 10 : 10 ]


RASULULLAH NABI MUHAMMAD S.A.W
Bersabda :
"Sedekat-dekat seorang hamba kepada Tuhannya yaitu ketika ia Sujud, maka perbanyaklah berdoa di dalam Sujud."
[ H.R.S :  Imam Muslim Ra. A., kitabush shalah, no : 482 ]

 “Rendahkanlah suara kamu! Sesungguhnya kamu tidak berdoa (memohon) kepada yang pekak dan tidak pula kepada yang jauh. Sesungguhnya kamu memohon kepada Yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat, dan Dia senantiasa bersama kamu”.
[ H.R.S :  Imam Muslim Ra. A. ]


“ … Nabi S.A.W tidak mengangkat kedua tangannya sedikitpun ketika berdoa, kecuali dalam istisqa’ (mohon air hujan) hingga terlihat putih kedua ketiaknya.”
Daripada Anas Bin Malik R.A
[ H.R.S :  Imam Muslim Ra. A. ]


Isnin, 10 Ogos 2015

ASAL-USUL NAMA HARI DAN BULAN ???

Asal Usul Nama Hari Dan Bulan 

Sejarah dan Asal Usul Nama Hari Dan Bulan, Hari adalah sebuah unit waktu yang diperlukan bumi untuk berotasi pada porosnya sendiri. Satu hari terdiri dari siang dan malam. Tetapi hari tidak termasuk unit Standar Internasional (SI) tetapi tetap diterima untuk kegunaan yang berhubungan dengan SI.

Nama Hari

Kita memperoleh nama-nama hari bukan dari Bangsa Romawi tetapi dari Bangasa Anglo-Saxon, yang menamai sebagian besar dari hari-hari menurut nama dewa-dewa mereka, yang kurang lebih sama dengan dewa-dewa Bangsa Romawi. 
1. Hari Matahari menjadi 'Sunnandaeg', atau Sunday (Minggu). Sunday = Sun's day = Hari penyembahan dewa matahari. 
2. Hari Bulan dinamakan 'Monandaeg', atau Monday (Senin). Monday = Moon's day = Hari penyembahan dewi bulan. 
3. Hari Mars menjadi hari Tiw,yaitu dewa perang mereka. Ini menjadi 'Tiwesdaeg', atau Tuesday (Selasa). Tuesday = Tiw's day = Hari penyembahan dewa tiw, atau tiwes, atau teves. 
4. Bukannya nama Merkurius, nama Dewa Woden diberikan menjadi Wednesday (Rabu). Wednesday = Woden's day = Hari penyembahan dewa woden, atau wooden. woden = oden atau odin (dewa kayu/tumbuhan). 
5. Hari Romawi Yupiter, dewa guntur, menjadi hari guntur Dewa Thor, dan ini menjadi Thursday (Kamis). Thursday = Thor's day = Hari penyembahan dewa thor. 
6. Hari berikutnya dinamakan Frigg, istri Dewa Odin, dan oleh karena itu kita mempunyai Friday (Jumat). Friday = Friy's day = Hari penyembahan dewa friyy, atau frigg, atau frigid. 
7. Hari Saturnus menjadi 'Saeterbsdaeg', terjemahan dari bahasa Romawi, dan kemudian menjadi Saturday (Sabtu). Saturday = Saturn's day = Hari penyembahan dewa saturnus.
Asal-Usul Penamaan Hari Dalam Bahasa Indonesia

1. Minggu = Domingo, Portugis = hari minggu/pekan (satuan waktu 7 hari) – AHAD atau Hari pertama.

2. Senin = Itsnain ( إثنين ) Arab = Dua, atau hari ke-2 
3. Selasa = Tsalasa ( ثُّلَاثاء ) Arab = Tiga, atau hari ke-3 
4. Rabu = Arba'a ( أَرْبعاء ) Arab = Empat, atau hari ke-4 
5. Kamis = Khamis ( خَمِيس ) Arab = Lima, atau hari ke-5 
6. Jum'at = Jum'at ( جُمْعَة ) Arab = berjama'ah, atau hari berjama'ah di masjid(Berkumpul)- disebut SITAH atau Hari ke-6, digelar juga sebagai 'URUBAH'
7. Sabtu = Sabtu ( سَّبْت ) Arab = hari Sabat, hari ibadah umat Nabi, Yusuf, Ayub, Musa, Harun, Dawud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa, Zakariya, Yahya, 'Isa AS Para Nabi keturunan Bani Isra'il.- Disebut sebagai Hari PERHENTIAN atau Hari AKHIR dalam seminggu.

Asal-Usul Penamaan Bulan Dalam Kalender Masehi/Gregorian
1. January = Janus (ianuarius) = dewa pintu gerbang. 

2. February = Februum = pensucian, pagan romawi kuno merayakan ritual februa di bulan ini. 
3. March = Mars, atau martius = dewa perang. April = Aphrilis, atau Aphrodite atau Aphros = venus. atau: 
4. April = Apreire = buka, musim tanam-tanaman mulai berbunga. 
5. May = Maia Maiestas = putri tertua dan tercantik dari dewa atlas. 
6. June = Juno (romawi) = hera (yunani), putri dari saturnus, istri jupiter, ibu dari mars, minerva and vulcan. 
7. July = Julius Caesar = penguasa kekaisaran roma pertama (50 BC - 44 BC). Sebelumnya bulan ini dinamakan Quintilis = 5, atau bulan ke-lima. 
8. August = Agustus = penguasa kekaisaran roma ke-dua (42 BC – 14 AD). Sebelumnya bulan ini dinamakan Sextilis = 6, atau bulan ke-enam. 
9. September = Septem, = 7, atau bulan ke tujuh. 
10. October = Octo, atau octa = 8, atau bulan ke delapan. 
11. November = Novem, Novemus = 9, atau bulan ke sembilan. December = Decem, Decimus = 10, atau bulan ke sepuluh.

Asal-Usul Penamaan Bulan Dalam Kalender Hijriah

1. Muḥarram (محرّم) = Haram > haram berperang. 

2. Safar (صفر ) = Perjalanan > musim para kabilah berdagang keluar daerah. 
3. Rabi' al-awwal (ربيع الأول) = awal Musim Semi. 
4. Rabi' al-akhir (ربيع الآخر) = akhir Musim Semi. 
5. Jumada al-awal (جمادى الاول) = awal Musim Kering/mati (tumbuhan). 
6. Jumada al-akhir (جمادى الآخر) = akhir Musim kering/mati (tumbuhan). 
7. Rajab (رجب) = Menghormati > persiapan bekal (fisik & mental) menuju Ramadhan. 
8. Sya'ban (شعبان) = Berpencar > berpencar mencari mata air. 
9. Ramadhan (رمضان) = bulan diturunkan-NYA ayat-ayat al-Qur'an. 
10. Syawal (شوّال) = Membawa > musim hewan berkembang biak (betina membawa isi). 
11. Dzu al-Qa'idah (ذو القعدة) = pemilik sikap duduk/tidak berdiri > masa tenang, tidak berperang. 
12. Dzu al-Hijjah (ذو الحجة) = pemilik masa Hajj/Haji > musim Haji.

Sabtu, 1 Ogos 2015

KEMATIAN ???

ALLAH S.W.T
Berfirman :
Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya(kematian) mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.
[ Q.S. Al-'A`raf 7 : 34 ]

Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah". Tiap-tiap umat mempunyai ajal(Kematian). Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).
[ Q.S. Yunus 10 : 49 ]

Tidak ada suatu umatpun yang dapat mendahului ajalnya(kematian), dan tidak (pula) dapat mengundurkan(nya).
[ Q.S. Al-Hijr 15 : 5 ]

Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktunya (kematian yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya.
[ Q.S. An-Nahl 16 : 61 ]

Tidak (dapat) sesuatu umatpun mendahului ajalnya(kematian), dan tidak (dapat pula) mereka terlambat (dari ajalnya itu).
[ Q.S. Al-Mu'minun 23 : 43 ]

Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.
[ Q.S. Al-Munafiqun 63 : 11 ]


RASULULLAH NABI MUHAMMAD S.A.W
Bersabda :
“Kematian mendadak itu merupakan kenikmatan bagi seorang Mukmin dan merupakan bencana bagi orang-orang bukan Mukmin.”
Daripada Saidatina Aisyah R.A
[ H.R.S : Imam Ahmad, al-Baihaqi dan Syaikh Al-Albani Ra. A. ]


Sesungguhnya di antara tanda-tanda dekatnya hari kiamat adalah  . . . akan banyak kematian mendadak.”
Daripada Anas bin Malik R.A
[ H.R.S : Imam Thabrani & Syaikh Al-Albani Ra. A. ]



Q.S. AL-HIJR 15 : 81-87 ???

ALLAH S.W.T
Berfirman :
Dan Kami telah berikan kepada mereka tanda-tanda (yang membuktikan kebenaran ugama dan Rasul Kami); dalam pada itu, mereka terus juga berpaling (mengingkarinya).  Dan mereka memahat sebahagian dari gunung-ganang, sebagai tempat tinggal dengan keadaan aman (dari sesuatu bahaya).  Meskipun demikian, mereka dibinasakan juga oleh letusan suara yang menggempakan pada bumi waktu pagi.  Maka apa yang mereka telah usahakan itu, tidak dapat menolong mereka sedikit pun.  Dan (ingatlah) tiadalah Kami mencipta langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya itu, melainkan dengan cara yang sungguh layak dan berhikmat; dan sesungguhnya hari kiamat itu tetap akan datang; oleh itu biarkanlah (golongan kafir yang mendustakanmu itu wahai Muhammad) serta layanlah mereka dengan cara yang elok.  Sesungguhnya Tuhanmu, Dia lah yang menciptakan sekalian makhluk, lagi Yang Maha Mengetahui (akan hal mereka).  Dan sesungguhnya Kami telah memberi kepadamu (wahai Muhammad) tujuh ayat yang diulang-ulang bacaannya dan seluruh Al-Quran yang amat besar kemuliaan dan faedahnya.

[ Q.S. AL-HIJR 15 : 81-87 ]

Jumaat, 31 Julai 2015

SOLAT JUMAAT???

  
ALLAH S.W.T
 Berfirman :
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila diserukan untuk mengerjakan SOLAT PADA HARI JUMUAHT (Berjemaah)  maka bersegeralah kamu pada mengingati Allah dan tinggalkanlah jual-beli.  Yang demikian itu lebih baik bagimu Jika kamu mengetahui (hakikat yang sebenarnya).”
[Q.S. AL-JUMUAHT 62 : 9]


RASULULLAH NABI MUHAMMAD S.A.W
Bersabda :
“Solat pada waktu Jumuaht adalah hak yang wajib atas setiap muslim dengan jamaah melainkan empat, iaitu hamba yang dimiliki, atau perempuan, atau kanak-kanak, atau orang sakit.”
Thariq bin Syihab R.A
[ H.R.S : Imam Abu Daud, Ibnu Hajar al-Asqalani, al-Iraqi dan asy-Shaukani Ra. A. ]

“Barangsiapa yang beriman dengan Allah dan hari akhirat, maka hendaklah dia menunaikan solat Jumuaht (Berjemaah) melainkan perempuan, orang bermusafir, hamba dan orang yang sakit.”
Daripada Jabir bin Abdillah R.A
[H.R.S.D : Imam ad-Daruquthni, al-Baihaqi & asy-Shaukani dalam Nail-ul-Authar Ra. A.]


SETIAP hari kelima dalam seminggu, satu solat yang dikatakan sebagai solat Jumaat akan didirikan di seluruh dunia.   Hari ini dinamakan Jumuaht, kerana merupakan ambilan dari kata ‘al-jamu’ yang ertinya berhimpun atau berjemaah kerana Umat Islam berkumpul pada hari itu setiap minggu di masjid-masjid. Allah S.W.T memerintahkan hamba-hamba-Nya yang mukmin berkumpul untuk menunaikan ibadah kepada-Nya secara berjemaah.

Ini merupakan fahaman Ahlu-Sunnah atau Sunni.  Menurut Sejarah Umum tentang SOLAT pada hari JUMAAT ini, permulaan Solat Jumaat dalam hadis-hadis yang sahih di jelaskan bahawa permulaan Rasulullah SAW mengerjakan solat Jumaat ialah di Madinah. Setelah Rasulullah SAW sampai di Quba’ dalam perjalanan hijrah ke Madinah, Rasulullah SAW berhenti di kampung Amr Ibn ‘Auf. Baginda menetap di situ dari Isnin hingga hari Khamis. Dalam masa empat hari itu baginda membangun sebuah masjid bersama dengan kaum Muslimin. Pada hari Jumaat Rasulullah SAW meneruskan perjalanannya. Ketika tiba waktu solat Jumaat baginda telah sampai ke Kampung Bani Salim Ibn ‘Auf. Maka baginda mengerjakan solat Jumaat di suatu masjid yang didirikan ketika itu dalam sebuah lembah. Maka itulah permulaan solat Jumaat yang di laksanakan Rasulullah SAW di daerah Madinah. Sebab solat ini dinamakan dengan solat Jumaat, kerana dikerjakan pada hari Jumaat. Nama Jumaat adalah nama yang diberikan oleh Islam. Pada zaman jahiliyah mereka menamakannya dengan “urubah”. Setengah ulama mengatakan bahawa dinamakan dengan solat Jumaat kerana pada hari itu para penduduk berkumpul atau berjemaah. Golongan ini mensyaratkan sahnya solat Jumaat itu kerana jamaah.

Namun, sebenarnya Solat Jumaat TIDAK pernah disyariatkan sebagai wajib sekali dalam seminggu atau pun solat Fardhu yang diwajibkan ke atas umat Islam berdasarkan sebab-sebab berikut :

1.       Dalam peristiwa Israk-Mihraj sahaja hanya solat lima waktu yang diperintahkan oleh ALLAH kepada Nabi Muhammad dan seluruh umatnya.  Iaitu Solat Fajar(Subuh), Solat Zohor, Solat Wusta(Asar), Solat Maghrib dan Solat Isyak.  Tetapi tiada langsung disebut tentang SOLAT JUMAAT!- Malaikat Jibril turun bertemu dengan Nabi Muhammad untuk mengimami Solat 5 waktu bukannya Solat Jumaat.  Malah tiada Hadis Jibril tentang solat Jumaat ini seperti halnya solat fardhu lima waktu. 

2.       Sistem pengiraan hari dalam masyarakat Arab adalah berdasarkan nombor.  Iaitu Ahad(Satu), Isnin(Dua), Selasa(Tiga), Arba’a (Rabu/Empat), Khamsa’(Khamis /Lima), 'Urubah'/Sitah(Enam) dan Sabtu (7).  Tidak langsung disebut Hari yang bernama Jumaat.

3.       Maksud JUMUAHT dalam ayat Q.S. 62:9-10 adalah bermaksud BERKUMPUL atau BERJEMAAH.  Secara langsung, kerana tidak ada namanya hari yang digelar Jumaat, malah perkataan “fiYaumil” bukanlah bermaksud kepada HARI tetapi bermaksud KETIKA atau waktu.  Jadi ayat itu bermaksud : “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila diserukan untuk mengerjakan SOLAT (SALATI) pada hari(waktu) BERKUMPUL (JUMUAHT),...”

4.       Dalam Qur’an, apabila ALLAH menyebutkan tentang SOLAT, Dia menggunakan perkataan ‘SALATI’ diiringi nama solat tersebut. Seperti dalam ayat : “...SOLAT FAJAR (SALATI FAJR) dan ketika kamu membuka pakaian kerana kepanasan tengah hari ( Az-Zahri ), dan sesudah SOLAT ISYAK (SALATI ISYAK)...”[ Q.S. AN-NUR 24 : 58) dan juga SOLAT WUSTA (SALATI WUSTA dalam ayat  Q.S. AL-BAQARAH 2 : 238.  Dalam kes ini Solat Jumaat tidak pernah disebut oleh ALLAH langsung dalam mana-mana ayat Qur’an.  Hanya disebut : “SOLAT PADA WAKTU BERKUMPUL(Jumuaht).”- Oleh yang demikian SOLAT JUMAAT memang tidak pernah disebut dalam Qur’an dan bukanlah merupakan solat tetapi bermaksud berjemaah.   Dalam ayat 9-10 dalam surah 62 itu merujuk kepada solat berjemaah dalam 5 waktu yang difardhukan tersebut.

5.       Hanya Hadis nabi yang menyebut tentang Hari Jumaat dan Solat Jumaat.   Secara lojiknya sekiranya ALLAH tidak menyebut apa-apa tentang SOLAT JUMAAT, maka secara lojik dan secara automatik, hadis nabi atau Nabi Muhammad sendiri tidak berhak mengada-adakan sesuatu yang tidak pernah disyariatkan oleh ALLAH.  Tambahan pula, hari ini kita sudah sedia maklum, hadis-hadis nabi tidak semua sahih dan mutawatir, ada yang Dhoif dan Maudhu’.  Hanya penyataan Qur’an yang terpelihara dan terjamin kesahihannya oleh ALLAH S.W.T.  Sedangkan Hadis-hadis nabi tiada jaminan dari ALLAH dan RasulNya tentang ketulenannya.  Sekiranya hadis-hadis itu tidak selari dengan Qur’an, maka secara jelas dan terang hadis-hadis tersebut adalah palsu.

Dari 5 alasan tersebut, adalah mudah kita fahami bahawa solat Jumaat tidak pernah disyariatkan dalam Islam.  Secara jelas, hadis-hadis tentang solat Jumaat dan hari Jumaat itu hanya direka-reka oleh orang tertentu dengan tujuan tertentu.  Kemungkinan besar adalah kerja–kerja musuh-musuh Islam untuk menyesatkan umat Islam dari ajaran ALLAH. Pada hari ini hal ini tidak dapat diubah dengan mudah kerana umat Islam hari ini telah diajar dari kecil tentang Solat Jumaat sebagai solat Fardhu seminggu sekali.  Sudah sebati dengan darah dan daging mereka.  Hanya orang-orang yang memikirkan ayat-ayat ALLAH sahaja yang mampu memahami dan mampu kembali kepada ajaran ALLAH yang tulen.


JELAS SEKALI….
Tujuan ajaran SOLAT JUMAAT direka-reka oleh seseorang agar:
1.      Umat Islam jauh dari ajaran ALLAH yang sebenar iaitu seruan untuk bersolat berjemaah (Jumuaht) pada lima waktu solat yang difardhukan secara rasmi.
2.      Umat Islam menambah-nambah Syariat ALLAH dan RasulNya.
3.      Agar solat berjemaah Lima Waktu itu didirikan dengan tidak sehati dan berjemaah secara mutlak iaitu kalau dibezakan Solat Jumaat Hari ini yang lebih padat dan ramai dengan solat berjemaah yang biasa itu kelihatan tidak seramai dan sepadat pada hari Solat Jumaat.
4.      Menjadikan umat Islam hari ini sama seperti umat Kristian dan Yahudi yang hanya berkumpul sekali sahaja dalam seminggu. “Sesiapa yang menyerupai sesuatu kaum itu maka dia adalah dari kaum itu.” (Hadis). SEcara tidak langsung Umat Islam adalah dari kedua-dua kaum Kristian dan Yahudi.

5.      Agar umat Islam meghilangkan keFardhuan Solat Zohor pada hari tersebut dengan menambah syariat bahawa 2 khutbah dan dua rakaat solat Jumaat menggantikan dua rakaat solat Zohor secara mutlak dengan berpandukan hadis-hadis nabi yang direka-reka.  Hal ini bertentangan dengan dengan Firman ALLAH dalam Surah Al-Jumuaht : 9. Jelas sekali ayat ini menyatakan SOLAT BERJEMAAH(JUMUAHT)… bukan SOLAT JUMAAT.  Juga ia satu usaha untuk menghilangkan sistem nama hari mengikut adat dan budaya Arab dan kebiasaan kita mengira hari sebagai  nama hari. Dalam kes ini, nama hari keenam atau SITAH dihapuskan dan ditukar kepada hari JUMAAT!

WALLAHU’ALAM