BESARNYA makna DOA YANG KITA LUPAKAN- semasa duduk antara dua sujud
Dalam tidak sedar.
Setiap hari kita memohon didalam solat kita..tetapi sayangnya, kita hanya
memohon tanpa memahami.. sekadar tersebut dibibir, tetapi tidak tersentuh
dari hati kita selama ini..
Marilah kita mula menghayati ketika kita duduk di antara dua sujud semasa
solat..
Dengan rendah hati nyatakanlah permohonan ampun kepada Allah
Rabbighfirli (Tuhanku, ampuni aku)
Diamlah sejenak,
buka dada dan diri kita untuk menerima ampunan dari Allah seperti membuka
diri ketika merasakan hembusan angin sepoi-sepoi atau menerima curahan air
hujan ketika kita masih kecil
Tetaplah membuka diri kita untuk menerima ampunan Allah
Ulangi permintaan itu beberapa kali hingga kita merasakan ketenangan
Kemudian sampaikanlah permintaan kedua,
Warhamni (sayangi aku)
Diam dan tundukkanlah diri kita untuk menerima kasih-sayang Allah yang tak
terhitung besarnya
Bukalah dada kita seluas-luasnya agar semakin banyak kasih-sayang Allah
yang kita terima
Ulanglah beberapa kali hingga kita merasa cukup Berturut-turut sampaikanlah
permintaan2 berikut dengan cara sebagaimana tersebut di atas, satu
persatu..
Wajburnii (tutuplah aib-aibku)
Warfa'nii (angkatlah darjatku)
Warzuqnii (berilah aku rezeki)
Wahdinii (berilah aku petunjuk)
Wa'Aafinii (sihatkan aku)
Wa'fuannii (maafkan aku)
Setelah selesai, diamlah sejenak lalu sampaikan rasa syukur kita
Betapa besarnya nilai sebuah doa ini..sebuah doa yang kita hanya lewatkan
begitu sahaja..
Dalam tidak kita sedar selama ini kita seperti sedang berpura-pura memohon
sesuatu
Sebaik-baik manusia ialah orang yang dapat memberi manfaat kepada orang lain
(Hadis riwayat Al-Qudhi)
-INGATLAH... ORANG YANG BERCAKAP TANPA MEMAHAMI MAKNANYA HANYA ORANG GILA!!! APAKAH SOLATNYA ORANG GILA ITU DITERIMA ALLAH ATAU SAH KAH DARIS EGI SYARAK??? FIKIRKANLAH.... HANYA SOLAT YANG DISEDARI DENGAN PEMAHAMAN YANG SEMPURNA SAHAJA YANG ALLAH AKAN TERIMA... SOLAT YANG LALAI AKAN DILEMPARKAN KE MUKA SEMULA DAN IA SEPERTI KAIN BURUK YANG DILEMPARKAN KE MUKA KITA SENDIRI...
Rabu, 23 November 2011
Langgan:
Catatan (Atom)