The Alien - Link Select

Jumaat, 27 September 2013

KISAH NABI ADAM???

KISAH NABI ADAM A.S
     Nabi Adam a.s. adalaah Nabi yang pertama. Beliau manusia pertama dan beliaulah kakek sekalian manusia. Beliau dijadikan Tuhan dari tanah, dibentuk berupa manusia dan kemudian ditiupkan ruh kedalamnya, sehingga hiduplah ia seperti manusia sebagaimana seperti sekarang ini. Demikianlah diterangkan dalam Al-Qur'an sebagaimana firman Allah :

" Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari tanah yang hitam yang busuk baunya "
(QS. Al-Hijir, ayat 26)

      Sebelum Nabi Adam a.s. dijadikan oleh Allah, terlebih dahulu Allah menjadikan bangsa Jin dari api yang sangat panas, sebagaimana firman Allah :

"Kami telah menjadikan Jin sebelum manusia, dari pada api yang sangat panas."
(QS. Al-Hijir, ayat 27)

     Seketika Nabi Adam telah dijadikan Allah, maka datanglah perintah kepada sekalian Malaikat, supaya sujud menghormatinya. Semua Malaikat sujud menghormati Nabi Adam a.s., kecuali Iblis yang sombong karena merasa dirinya lebih mulia dari Nabi Adam. Sebab ia dijadikan dari api, sedangkan Adam dijadikan dari tanah. Sebaimana firman Allah :

" Ingatlah ketika Allah berfirman kepada para Malaikat. Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka semua, kecuali Iblis, dia enggan dan sombong, maka dia adalah termasuk golongan yang kafir "
(QS. Al-Baqarah, ayat 34)

     Karena Iblis tidak mau sujud kepada Adam, maka Allah berfirman dalam Al-Qur'an sbb:

" Ia (Allah) bertanya : Hai Iblis ! mengapa engkau tidak turut kepada mereka yang bersujud ?"
" Ia (Iblis) menjawab : Aku tidak mau sujud kepada manusia yang Engkau jadikan dia dari tanah kering, dari tanah hitam yang busuk baunya."
"Ia (Allah) berfirman : Keluarlah engkau daripadanya (surga), karena sesungguhnya engkau terkutuk". "Dan sesungguhnya atasmu laknat sampai hari pembalasan"
(QS. Al-Hijir, ayat 32-35)

      Sejak itulah Jin tidak boleh lagi tinggal di surga, maka keluarlah Iblis dari surga. Kemudian iblis berdaya upaya menggoda Adam, supaya ia dapat tertipu dan terusir pula dari surga. sejak saat itu Adam merasa kesepian, maka Allah menciptakan seorang wanita HAWA dan Allah menitahkan kepada mereka berdua, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an :

" Hai Adam, Diamlah engkau bersama-sama isterimu di dalam surga., dan makanlah dengan bebas apa-apa yang engkau sukai, tetapi janganlah engkau dekati pohon kayu ini, jika engkau dekati, adalah kamu nanti menjadi orang yang aniaya"
(QS. Al-Baqarah, ayat 35)

     Iblis selalu menggoda Adam dan Hawa, sehingga keduanya terperdaya oleh Iblis, yaitu makan pohon kayu yang terlarang oleh Allah. Kemudian keduanya dikeluarkan dari surga. Maka bumi inilah dijadikan tempat kediamannya dan anak cucunya sampai kepada kita semuanya. Firman Allah dalam Al-Qur'an :

"Iblis memperdayakan keduanya, supaya terbuka bagi keduanya malu yang tersembunyi dan Iblis berkata "Tiadakah Tuhan melarang engkau makan buah kayu itu, supaya engkau jangan menjadi malaikat atau tetap tinggal di dalam surga"
"Ia bersumpah atas nama Allah : " Sesungguhnya saya ini seorang yang memberi nasehat kepada engkau berdua"
(QS. Al-A'raf, ayat 20-21)

     Kemudian keduanya merasa bersalah, dan menangislah keduanya memohon ampunan kepada Allah, seraya berkata :

"Berkatalah keduanya, Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami, dan jika Tuhan tidak mengampuni dan tidak memberi rahmat kepada kami, niscaya kami masuk golongan orang-orang yang merugi"
(QS. Al-A'raf, ayat 23)

Kemudian Allah berfirman dalam Al-Qur'an sbb :

"Maka Syaithan itu telah gelincirkan mereka berdua daripada (tahta) itu, hingga menyebabkan mereka berdua terkeluar daripada keadaan (baik) yang mereka sudah ada padanya, dan kami berkata "Pergilah kamu dari sini, antara kamu dengan lainnya bermusuh-musuhan dan kamu boleh tinggal di atas bumi dengan bersuka ria, sehingga ajalmu"
(QS. Al-Baqarah, ayat 36)

     Adam dan Hawa yang dahulunya tinggal bersenang-senang di surga sekarang berusaha mencari keperluan hidup sehari-hari. sekarang harus berikhtiar mencari rizqi dengan cara bercocok tanam dan sebagainya. Untuk menyempurnakan kehidupan Adam dan Hawa, Allah telah memberikan petunjuk dan jalan bagi mereka, sebagaimana firman Allah :

"Sesudah itu, Adam terima beberapa perkataan dari Tuhannya, lalu Ia ampunkan dia, karena sesungguhnya Allah itu ialah Maha Pengampun dan Maha Penyayang"
(QS. Al-Baqarah, ayat 37)

Nabi Adam a.s. dijadikan Khalifah dimuka bumi:

     Ketika Allah akan menciptakan Adam, beliau berfirman kepada Malaikat, sebagaimana tersebut dalam Al-Qur'an :

" Dan (ingatlah) tatkala Tuhanmu berkata kepada Malaikat : "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi". Mereka (Malaikat) berkata : Apakah Engkau mau menjadikan makhluk yang akan berbuat bencana padanya dana akan mengadakan pertumpahan darah, padahal kami berbakti dengan memuji-Mu dan memuliakan-Mu. Ia (Tuhan) berkata : " Sesungguhnya Aku amat mengetahui apa yang kamu tidak mengetahui"
(QS. Al-Baqarah, ayat 30)

     Segala sesuatu memang sudah menjadi rencana Tuhan, demikian pula tentang dikeluarkannya Nabi Adam dari surga yang telah ditentukan oleh Allah untuk dijadikan khalifah di bumi ini. Seorang yang akan menjadi khalifah atau pemimpin, tentulah harus mempunyai ilmu yang banyak. Maka kepada Adam, Allah memberikan beberapa pelajaran dan petunjuk, sehingga menjadilah Ia (Adam) seorang yang pandai, namun demikian ilmu yang diberikan Allah kepada Nabi Adam sudah tentu terbatas, sebagaimana Firman Allah :

"Tidaklah Aku berikan ilmu kepada kamu (manusia) kecuali sangat sedikit sekali"
(QS.Al-Isra', ayat 85)

     Setelah Nabi Adam a.s. mengetahui nama-nama segala benda yang ada di sekitarnya, maka Allah mengumpulkan Malaikat, dan bertanya kepada mereka tentang nama-nama benda-benda itu, tetapi Malaikat-malaikat itu tidak mengetahui, sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur'an sbb:

"Dan Ia telah mengajarkan kepada anda keterangan-keterangan itu semuanya, Kemudian Ia tunjukkan benda-benda itu kepada Malaikat seraya berkata "Beritahukanlah kepadaKu keterangan-keterangan (bagi benda-benda) ini, jika memang kamu makhluk yang benar ".
" Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau ! kami tidak mempunyai pengetahuan melainkan apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, karena sesungguhnya Engkaulah yang amat mengetahui lagi Bijaksana"
(QS. Al-Baqarah, ayat 31-32)

     Kesalahan Adam telah diampunkan Allah sebagaimana diterangkan dalam QS. Al-Baqarah, ayat 37, dan kepada anak cucunya diberiNya ajaran-ajaran agama untuk menyelamatkan hidupnya. Barang siapa mengikuti agama akan mendapatkan surga, dan barang siapa yang mengingkarinya akan mendapat neraka.
     Adam dan Hawa sebagai suami isteri, dan sebagai manusia pertama dan nenek moyang kita. tiap kali melahirkan dua orang putera : seorang laki-laki dan seorang perempuan, kecuali ketika melahirkan yang terakhir dan penghabisan, hanya seorang anak laki-laki, yang kemudian menjadi Nabi Syis namanya. Adapun anak laki-laki diperisterikan dengan anak perempuan yang lahirnya tidak bersamaan dengan dia. Begitulah ketentuan Allah di masa itu. Dari perkawinan-perkawinan inilah lahir anak cucu Adam yang tersebar hingga sekarang ini.
     Iblis yang telah berhasil menggoda Nabi Adam a.s. nenek moyang manusia, sampai sekarang selalu berusaha menggoda dan menjerumuskan kita. Ia sangat pandai dan licik menggoda manusia. Sebab itu kita harus berhati-hati dan berpegang teguhlah dengan ajaran-ajaran Islam, agar kita selamat dari godaan-godaan Iblis, Syaithan yang terkutuk.

KESIMPULAH DAN IKHTISAR RIWAYAT NABI ADAM a.s.

Nabi Adam a.s. adalah manusia yang pertama dan Nabi yang pertama.
Dosa Nabi Adam a.s. tolah diampuni Allah, karena Adam telah memohon ampun kepada Allah.
 Nabi Adam a.s. adalah manusia yang pertama ada di bumi ini, karena itu, kita sebagai manusia adalah keturunan dari Nabi Adam, bukan hasil evolusi kera.
Makhluk Allah tidak mengetahui apa-apa tentang yang ghaib, kecuali yang telah diberitahukan oleh Allah.
Iblis, syaithan yang terkutuk selalu menggoda kita, agar kita tergelincir dari kebenaran dan masuk dalam kemungkaran

KONTARDIKSI AL-KITAB KRISTIAN???

Pertentangan 1
a. Matius, fasal 3 ayat 17 “Lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: ‘Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.’”
b. Matius, fasal 5 ayat 9 “Berbahagialah orang yang membawa damai, kerana mereka akan disebut anak-anak Allah.”
Ayat di atas bertentangan kerana yang disebut anak Allah tidak hanya Yesus tetapi semua orang yang mendamaikan manusia.
Pertentangan 2
a. Yohanes, fasal 14 ayat 9 “Barangsiapa melihat Aku, ia telah melihat Bapa” dan ayat 10, “tidak percayakah engkau, bahwa aku ini di dalam Bapa, dan Bapa pun di dalam Aku? Segala perkataan yang Aku ini katakan kepadamu, bukanlah Aku katakan dengan kehendak sendiri, melainkan Bapa itu yang tinggal dalam Aku. Ia mengadakan segala perbuatan itu.”
b. Yohanes, fasal 17 ayat 23 “Aku di dalam mereka itu, dan Engkau di dalam Aku; supaya mereka itu sempurna di dalam persekutuan.”
Kata “mereka” di ayat 23 adalah sahabat Yesus. Sedangkan yang dimaksud ‘dengan aku’ ialah Yesus. Jadi frasa ‘Aku bersama mereka’ artinya Yesus beserta sahabat-sahabatnya. Jadi Tuhan itu berserta Yesus dan para sahabatnya. Kalau umat Kristian percaya hal kesatuan Yesus dengan Bapa, maka umat Kristian pun harus percaya hal kesatuan Bapa itu dengan semua sahabat Yesus yang berjumlah 12 orang. Jadi bukan Yesus dan Roh Suci saja yang menjadi satu dengan Tuhan, melainkan harus ditambah 12 orang lagi. Ini namanya persatuan Tuhan atau Tuhan persatuan, dan bukan hanya Tri-Tunggal, tetapi 15 Tunggal. Jadi mana yang benar? Tiga menjadi Tunggal atau 15 menjadi Tunggal?

Pertentangan 3
(Tuhan Esa)
a. Yohanes, fasal 17 ayat 3 “Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka mengenal Engkau, Allah yang Esa, dan Yesus Kristus yang telah Engkau suruhkan itu.”
b. Ulangan, fasal 4 ayat 35, “Maka kepadamulah ia itu ditunjuk, supaya olehmu bahwa Tuhan itulah Allah, dan kecuali Tuhan yang Esa tiadalah yang lain lagi.”
c. Markus, fasal 12 ayat 29, “Maka jawab Yesus kepadanya. Hukum yang terutama ialah: Dengarlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan kita, ialah Tuhan yang Esa.”
d. Ulangan, fasal 6 ayat 4, “Dengarlah, hai orang Israil: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu Esa!”
Di ayat di atas menyebutkan Tuhan adalah Esa dan menyebut Yesus adalah Pesuruh Allah (Utusan/Rasul), bukan Tuhan. Sedangkan di satu ayat menyebutkan Tuhan dengan Yesus menjadi satu, di ayat yang lain lima belas menjadi satu. Mana yang benar? Menurut pengakuan umat Kristian sendiri, suatu Kitab Suci yang kandungan ayat-ayatnya bertentangan antara satu dengan lainnya tentu sulit dipercayai kesuciannya, karena yang disebut suci itu bersih dari kekeliruan dan perselisihan.
Pertentangan 4
a. Yohanes, 10:30 “Aku dan Bapa itu satu adanya.”
b. Matius, fasal 27 ayat 46 “Maka sekira-kira pukul tiga itu berserulah Yesus dengan suara yang nyaring katanya: ‘Eli, Eli, lama sabaktani’, artinya: ‘Ya Tuhan, apakah sebabnya Engkau meninggalkan Aku’”
Berdasarkan seruan Yesus di ayat Matius 27:46 di atas, jelas bahwa Yesus tidak bersatu dengan Tuhan, yakni Tuhan meninggalkan Yesus. Mestinya kalau Tuhan menjadi satu dengan Yesus, di saat itulah saat yang tepat untuk menolong Yesus, tapi kenyataannya Tuhan tidak bersatu dengan Yesus sehingga Yesus sendiri perlu meminta tolong. Bolehkah dikatakan dengan sebutan “Tuhan Yesus” kalau menolong dirinya saja tidak mampu?
Pertentangan 5
a. Umat Kristian menyembah Yesus sebagai Tuhan.
b. Akan tetapi kenyataannya Yesus yang dikatakan bersatu dengan Tuhan mestinya tindakan-tindakan dan perbuatannya menyerupai perbuatan Tuhan. Akan tetapi kenyataannya tidak demikian: Tuhan tidak tidur tetapi Yesus tidur; Tuhan tidak sakit tetapi Yesus sakit; Tuhan tidak makan tetapi Yesus makan; Tuhan tidak menyembah sesiapa pun tetapi Yesus menyembah Tuhan; Tuhan tidak mati tetapi Yesus mati.
Pertentangan 6
a. Umat Kristian menganggap salah satu sebab yang menyebabkan Yesus bersatu dengan Tuhan adalah kerana baginda mengetahui perkara yang ghaib.
b. Markus, fasal 13 ayat 31 dan 32 “Sesungguhnya langit dan bumi akan lenyap, tetapi perkataanku kekal. Tetapi akan harinya atau ketika itu tidak diketahui oleh seorang pun, baik segala malaikat yang di surga pun tidak, anak itu pun tidak, hanyalah Bapa saja.”
Jelas bahawa dalam Alkitab sendiri tertulis yang Yesus sendiri mengaku tidak ada yang tahu bila berlakunya hari Kiamat, melainkan hanya Tuhan sendiri. Tegasnya Yesus sendiri tidak mengetahui waktu berlakunya hari Kiamat, yang termasuk suatu yang ghaib. Yang tidak tahu itu pasti bukan Tuhan, kerana Tuhan Maha Mengetahui.
Pertentangan 7
a. Galatia 2:20 “…namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan dirinya untuk aku.”
b. Yohannes 14:10 “Tiadakah engkau percaya bahwa aku ini di dalam Bapa, dan Bapa pun di dalam aku? Segala perkataan yang Aku ini katakan kepadamu, bukanlah Aku katakan dengan kehendak sendiri, melainkan Bapa itu yang tinggal di dalam Aku. Ia mengadakan segala perbuatan itu.”
Jika Yesus dikatakan Tuhan Anak karena kenyataannya bahawa “aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam aku”, maka bagaimana pula dengan Paulus, yang menyatakan bahwa Yesus di dalam dia dan dia di dalam Anak Allah (Yesus)? Paulus mengaku bahwa dirinya bukan lagi Paulus tetapi sudah jelmaan Yesus/Mesias (Bandingkan pernyataan Paulus: “Kristus hidup di dalam aku, aku di DALAM ANAK ALLAH” dengan pernyataan Yesus: “Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku”). Adakah Paulus itu Tuhan Cucu? Bererti sekarang sudah bertambah lagi satu Tuhan.
Rujukan
Alkitab Terjemahan Baru, Lembaga Alkitab Indonesia, 2000