Allah swt berfirman kepada Nabi Musa as:
"Seorang nabi akan Kubangkitkan
bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini ; Aku menaruh firman-Ku
dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan
kepadanya."
(Bible-Ulangan 18:18)
Mari kita perhatikan ayat di atas :
Ayat di atas meramalkan akan bangkit
seorang nabi selepas Musa dan nabi tersebut sama seperti Musa.
kata-kata yang paling penting ayat di
atas ialah "seperti engkau ini" yakni seperti Nabi Musa as dan
"antara saudara mereka" . Apakah maksud saudara dalam ayat ini (akan
dikupas dibawah).
Penganut kristien mendakwa ramalan ini
ditujukan kepada Nabi Isa as atau Jesus. Yakni Jesus seperti Musa dengan alasan
berikut :
Kriteria persamaan dengan Musa:
1) Musa adalah seorang Yahudi dan Jesus
juga seorang Yahudi
2) Musa adalah seorang nabi dan Jesus
juga seorang nabi
(Hanya 2 kriteria di atas shj yang dapat
diketengahkan oleh penganut Kristien)
Jom kita lihat adakah 2 persamaan di
atas memenuhi Jesus seperti Musa:
Ternyata tidak kerana jika hanya 2
kriteria yang digunakan maka Solomon, Isaiah, Ezekiel, Daniel, Hosea, Joel,
Malachi, John si Pembatis dll juga memenuhi kriteria di atas kerana mereka juga
seorang Yahudi dan Nabi yang lahir selepas Musa.
Kesimpulannya maksud ayat Bible-Ulangan
18:18 diatas, Jesus bukan nabi yang diramalkan yang sama seperti Musa kerana
alasan berikut:
1) Jesus dianggap Tuhan, tetapi Musa
bukan Tuhan, maka Jesus tidak seperti Musa
2) Jesus mati untuk dosa-dosa dunia,
tetapi Musa tidak mati untuk hal tersebut, maka Jesus tidak seperti Musa
3) Jesus pergi ke Neraka selama tiga
hari, tetapi Musa tidak masuk ke sana, maka Jesus tidak seperti Musa
Penerangan di atas bukanlah fakta yang
sukar, kukuh dan nyata. Hal ini adalah persoalan keyakinan dimana orang awam
yang kurang memahami atau tahap akal rendah sukar untuk menerima 3 alasan di
atas.
Oleh itu, disini mari kita padankan
ramalan ini dengan Nabi Muhammad saw. seperti mana yang dinyatakan di dalam
Quran dalam :
QS. As-Saff:6
Dan [ingatlah] ketika ’Isa Putera Maryam
berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu,
membenarkan kitab [yang turun] sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar
gembira dengan [datangnya] seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang
namanya Ahmad [Muhammad]" Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka
dengan membawa bukti-bukti yang nyata...."
Lapan hujah yang tidak boleh dibantah
Muhammad seperti Musa dan memenuhi ramalan Bible-Ulangan 18:18 tersebut seperti
berikut:
1) Ayah dan Ibu
-Musa mempunyai seorang ayah dan seorang
ibu.
-Muhammad juga mempunyai seorang ayah
dan seorang ibu.
-Tetapi Jesus hanya mempunyai seorang
ibu dan ayahnya bukan seorang manusia.
-Maka Jesus tidak seperti Musa tetapi
Muhammad seperti Musa.
2) Kelahiran Ajaib
-Musa dan Muhammad lahir secara normal
dan alamiah, iaitu melalui percampuran fizikal antara seorang lelaki dan wanita
-Tetapi Jesus diciptakan dengan sebuah
keajaiban istimewa. (Bible Matthew 1:18 dan Luke 1:34-35 )
Dalam Al Quran Ali Imran :47
Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa
mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang
laki-lakipun." Allah berfirman [dengan perantaraan Jibril]:
"Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah
berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya:
"Jadilah", lalu jadilah dia.
(Menurut konsep umat Islam tentang kelahiran
Jesus, bukan menjadi keharusan bagi Allah untuk menanam benih pada seseorang
atau binatang. Jika Dia mengkehedakinya
itu pasti akan terjadi. Sama seperti kejadian Nabi Adam as yakni manusia
pertama yang Allah jadikan tidak mempunyai ibu dan bapa tetapi hanya tuipan roh
kudus, maka jadilah ia manusia).
-Maka Jesus tidak seperti Musa tetapi
Muhammad seperti Musa.
3) Ikatan Perkhawinan
-Musa dan Muhammad bernikah dan
mempunyai anak,
-Tetapi Jesus tetap menjadi seorang
bujang sepanjang hidupnya.
-Maka Jesus tidak seperti Musa tetapi
Muhammad seperti Musa.
4) Jesus ditolak oleh Kaumnya
-Musa dan Muhammad diterima sebagai nabi
oleh kaumnya dalam kehidupan mereka. Tidak ada keraguan bahawa orang-orang
Yahudi terus menerus memberi kesulitan kepada Musa, tetapi sebagai bangsa
secara keseluruhannya, mereka mengetahui bahawa Musa adalah utusan Allah yang
dikirim untuk mereka. Orang-orang Arab juga membuat kehidupan Muhammad menjadi
menderita. Baginda sangat menderita akibat tindakan mereka. Setelah 13 tahun
berdakwah di Mekah, baginda terpaksa berpindah dari kota kelahiranya. Tetapi
sebelum kematianya, bangsa Arab secara keseluruhan telah menerimanya sebagai
utusan Allah.
- Tetapi berdasarkan Bible - "Dia
(Jesus) datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu
tidak menerimanya." (John 1:11). Dan bahkan sampai hari ini, setelah 2000
tahun, kaumnya -orang-orang Yahudi, secara keseluruhannya telah menolaknya.
-Maka Jesus tidak seperti Musa tetapi
Muhammad seperti Musa.
5) Kerajaan "Dunia Lain"
- Musa as dan Muhammad Rasulullah saw
adalah nabi dan juga raja (khalifah). Nabi berarti seorang manusia yang
menerima wahyu untuk menunjuki manusia dan menyampaikan petunjuk ini kepada
ciptaan Allah seperti yang diterimanya tanpa ada penambahan atau pengurangan.
Raja adalah seorang manusia yang mempunyai kekuasaan untuk menerapkan suatu
hukum terhadap kaumnya.
Tidaklah penting apakah orang tersebut
mengenakan mahkota atau tidak, atau apakah dia mengenakan pakaian raja; Jika
seseorang mempunyai hak untuk memberikan hukuman mati -Dia adalah raja-.
Musa memiliki kekuasaan tersebut. Ingatkah
Anda orang Israel yang pada hari Sabbath ditemukan sedang mengumpulkan kayu
bakar, dan Musa menghukum mati orang tersebut dengan dilontari batu? (Bilangan
15: 36). Terdapat tindakan kejahatan lainnya yang disebutkan dalam Injil yang
karenanya Musa memberikan hukuman mati pada orang-orang Yahudi tersebut.
Begitu juga Muhammad Rasulullah saw,
beliau memiliki kekuasaan atas kaumnya.
Pada Injil terdapat beberapa contoh
orang-orang yang hanya diberi kenabian, tetapi tidak dalam posisi untuk
menerapkan petunjuk mereka. Beberapa orang suci Tuhan yang tidak berdaya
menghadapi penolakan yang keras atas pesan yang disampaikan mereka ini adalah
nabi Lot, Jonah, Daniel, Ezra dan Yohanes Pembaptis. Mereka hanya dapat
menyampaikan pesan, tetapi tidak dapat memaksakan hukuman.
Sayangnya nabi suci Jesus juga termasuk
kategori ini. Para penginjil/ paderi Kristen dengan jelas membenarkan hal ini:
Ketika Yesus diseret ke depan Gabenor Rom (Pontius Pilatus) dan dituduh sebagai
pendusta, Jesus membuat sebuah pernyataan meyakinkan dalam pembelaannya untuk
menyangkal tuduhan yang salah:
“Jawab Yesus, ‘Kerajaanku bukan dari
dunia ini; Jika kerajaanku dari dunia ini, pasti hamba-hambaku telah melawan,
supaya aku jangan diserahkan kepada orang orang Yahudi, akan tetapi kerajaanku
bukan dari sini. ” (Yohanes 18: 36).
Hal ini meyakinkan Pilatus (seorang
penyembah berhala) dengan pemikiran bahwa Yesus tidak sepenuhnya berkuasa atas
kemampuan rohaninya, dia tidak menganggapnya orang yang membahayakan
pemerintahannya. Yesus hanya menuntut sebuah kerajaan spiritual, dengan kata
lain dia hanya menyatakan sebagai seorang nabi. Karena itu Jesus tidak seperti
Musa, tetapi Muhammad seperti Musa.
6) Tiada Hukum Baru
“Musa dan Muhammad Rasulullah saw
membawa hukum dan aturan baru untuk kaumnya. Musa tidak hanya memberi 10
perintah Allah kepada orang-orang Israel, tetapi hukum-hukum peribadatan yang
sangat luas sebagai petunjuk kaumnya. Muhammad Rasulullah saw datang kepada
sebuah kaum yang sangat bodoh dan biadab. Mereka menikahi ibu tirinya,
menguburkan anak perempuannya hidup-hidup, meminum arak, berzina, menyembah
berhala dan berjudi dari hari ke hari. Gibbon mengambarkan orang-orang Arab
sebelum Islam dalam Decline and Fall of the Roman Empire, “Keganasan manusia,
hampir tanpa perasaan, sukar dibezakan keburukannya dari sisa-sisa penciptaan
haiwan.” Sukar mendapatkan sesuatu yang membezakan antara manusia dan haiwan
pada saat itu. Mereka adalah haiwan yang berwajah manusia.
Dari kebiadaban yang hina ini, Muhammad
Rasulullah saw mengangkat mereka, dalam kata-kata Thomas Carlyle, “Menjadi
pembawa obor penerangan dan pelajaran. Bagi bangsa Arab ini adalah kelahiran
dari kegelapan menjadi cahaya (minazh-zhulumati ilan-nur). Untuk pertama
kalinya Arab menjadi hidup karenanya. Masyarakat penggembala yang miskin,
mengembara tidak dikenal di padang pasir sejak penciptaan dunia. Perhatikan,
tidak dikenal menjadi terkemuka di dunia, yang kecil telah tumbuh menjadi dunia
besar. Dalam satu abad kemudian Granada telah berada di tangan bangsa Arab dan
Delhi di tangannya yang lain. Sekilas pandangan dalam keberanian, kemegahan,
dan cahaya kecerdasan, Arab menyinari bahagian yang besar dari dunia… ”
Kenyataannya adalah Muhammad Rasulullah saw memberikan kaumnya sebuah hukum dan
peraturan yang belum pernah dimiliki mereka sebelumnya.
Mengenai Jesus, ketika orang-orang
Yahudi merasa curiga terhadapnya bahwa ia mungkin seorang penipu dengan tujuan
menyesatkan ajaran mereka, Jesus mengambil penderitaan untuk meyakinkan mereka
bahwa dia tidak datang dengan agama baru. Tidak ada hukum baru dan tidak ada
peraturan baru.
Saya kutip kata-katanya: “Janganlah kamu
menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau meniadakan kitab
para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
Karena Aku berkata kepadamu, ‘Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi
ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat,
sebelum semuanya terjadi’. “(Matius 5: 17-18).
Dengan kata lain, dia tidak datang
dengan hukum atau aturan baru. Dia datang hanya untuk menggenapi hukum lama.
Hal inilah yang diberikannya kepada orang-orang Yahudi untuk difahami. Kecuali
jika ia sedang cuba menggertak orang-orang Yahudi, agar menerimanya sebagai
utusan Allah dan dengan dalih cuba memasukkan agama baru kepada mereka.
Tidak! Utusan Tuhan ini tidak akan
pernah berusaha dengan curang untuk menumbangkan agama Tuhan. Dia dengan
sendirinya mematuhi hukum. Dia mematuhi perintah-perintah Musa, dan menghormati
hari Sabbath. Tidak ada kesempatan seorang Yahudi menunjukkan jari padanya dan
berkata, “Mengapa kamu tidak puasa” atau “Mengapa kamu tidak mencuci tanganmu
sebelum membelah roti”. Jesus menuduh mereka selalu mengatakan bertentangan
dengan muridnya, tetapi tidak pernah bertentangan dengannya. Hal ini karena
sebagai seorang Yahudi yang baik, ia menghormati hukum-hukum nabi yang
mendahuluinya. Dengka kata lain, ia tidak menciptakan agama baru dan tidak
membawa hukum baru seperti Musa dan Muhammad Rasulullah saw. Karena itu Jesus
tidak seperti Musa , tetapi Muhammad Rasulullah saw seperti Musa.
7) Bagaimana Mereka Pergi
-Musa dan Muhammad mati dalam kewafatan
yang wajar,
-Tetapi menurut agama Kristen, Jesus
dengan kejam dibunuh di tiang salib. -Karena itu Jesus tidak seperti Musa,
tetapi Muhammad seperti Musa.
8) Syurga Sebagai Tempat Kediaman
-Musa dan Muhammad terbaring dikubur
dalam bumi,
-Tetapi menurut umat Kristien, Jesus
beristirahat di surga.
Karena itu Jesus tidak seperti Musa , tetapi
Muhammad seperti Musa.
Dan ternyata ramalan Bible - Ulangan 18:
18 menjurus kepada Nabi Muhammad saw yakni nabi akhir zaman.
Sumber : Buku The Choices (dialog Islam
& Kristian)
Oleh Ahmad Deedat