TENAGA DALAM
DAN KESESATANNYA!
Alhamdulillah,
segala puji hanya milik ALLAH ‘Azza wa jalla yang telah menyempurnakan Islam
dan meridhoinya sebagai agama yang benar. Sholawat dan salam semoga
tercurahkan kepada Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam Rosul yang diutus
dengan membawa petunjuk (ilmu yang bermanfaat) dan agama yang haq (amal
sholeh). Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyampaikan risalah dengan
sempurna, menunaikan amanah dan berjihad di jalan ALLAH Ta’ala sampai beliau
wariskan kepada umatnya jalan yang lurus lagi terang bagaikan matahari di siang
hari. Tidaklah keluar dari jalan tersebut kecuali orang yang sesat dan celaka.
Akhir-akhir ini
tumbuh subur pelbagai kelompok yang mengajarkan ilmu tenaga dalam. Konon si
guru memiliki teknik membangkitkan atau mengembangkan tenaga ghaib dalam tubuh
manusia. Masyarakat berbeda dalam menilai dan menghukuminya sesuai dengan latar
belakang pemahaman dan pendidikan mereka. Dalam tulisan kali ini, saya ingin menyentuh serba sedikit perihal ilmu
tenaga dalam yang sering mendapat perhatian dari masyarakat khususnya daripada
kalangan anak-anak muda. Siapa yang
tidak hendak menjadi hebat, dapat memukul orang secara jarak jauh, dapat
membuatkan lawan melambung tanpa menyentuhnya, dapat menjadi bomoh dan
sebagainya. Sebenarnya bagaimanakah pandangan Islam tentang keilmuan tersebut
dan hukum mempelajarinya?
Saya bukanlah
orang yang pakar yang dapat menjatuhkan hukum ilmu tenaga dalam ini sesat
ataupun haram, namun saya terpanggil untuk memaparkannya bagi membuka mata dan
hati kita apakah sebenarnya tenaga dalam ini melalui rujukan dalam pelbagai
sudut...
Sebelum
menjawab pertanyaan di atas, terlebih dahulu diperjelas maksud ilmu tenaga
dalam dan rahsia-rahsia yang terdapat di dalamnya.
Definisi Tenaga
Dalam:
Dari berbagai
referensi dapatlah disimpulkan bahawa yang mereka maksud dengan ilmu tenaga
dalam adalah ilmu yang mempelajari cara membangkitkan kekuatan/tenaga dalam
(inner power) dengan cara-cara tertentu, antara lain : teknik pernafasan yang
disertai dengan jurus-jurus tertentu dan dengan cara meditasi (tafakur).
Dan dari
persaksian sebahagian bekas /mantan yang pernah mempraktik tenaga dalam tetapi
telah meninggalkan keilmuan tersebut dan kembali kepada sunnah
menjelaskan bahawa dalam keilmuan tenaga dalam dan ilmu metafisika terdapat
bermacam-macam pokok kesesatan dan
kesyirikan, antara lain :
a. Dengan belajar tenaga dalam (ilmu
metafisika) seorang dapat “menjadi sakti” dengan menyalurkan energinya ke
bagian tubuh tertentu.
b. Dengan kekuatan fungsi jurus dapat
mengalahkan musuh dari jarak jauh.
c. Ketika latihan aplikasi jurus tenaga dalam,
seorang murid diharuskan membangkitkan
emosi/marah dalam latihan menyerang.
d. Pada keilmuan tenaga dalam, diajarkan
menjadi bomoh /paranormal. Di antara bentuk perdukunan yang terdapat dalam
keilmuan ini adalah teknik membuat seseorang jatuh cinta, ilmu santet (membuat
orang sakit), teknik penyembuhan, mendeteksi barang hilang, teknik mengetahui
masa lalu dan masa depan dan teknik mengetahui isi hati orang lain.
e. Pada keilmuan tenaga dalam ada teknik
“mengisi” benda hidup atau benda mati untuk berbagai macam keperluan.
f. Pada keilmuan tenaga dalam ada teknik
“pembentengan benda hidup/mati dari bahaya”.
g. Pada keilmuan tenaga dalam ada teknik
“mengusir jin pengganggu”.
Inilah beberapa
kesesatan dan penyimpangan yang terdapat dalam keilmuan tenaga dalam dan ilmu
metafisika.
PANDANGAN ISLAM
TENTANG TENAGA DALAM
Sebelum
menjelaskan pandangan Islam tentang ilmu ini, ketahuilah bahwa Islam adalah
agama yang sempurna dalam seluruh aspek, baik dari sisi keilmuan dan
peribadatan.
ALLAH Ta’ala
berfirman: “Pada hari ini (hari arofah tahun 9 H) telah Aku sempurnakan bagimu
agamamu dan telah Aku lengkapi nikmat-Ku atasmu dan Aku meridhoi Islam sebagai
agamamu.” (QS. al-Maidah [5]: 3).
Rosululloh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus ALLAH Ta’ala dengan membawa ilmu yang
bermanfaat dan amal sholih, sebagaimana firman ALLAH Ta’ala:
“Dia (ALLAH)
yang mengutus Rosul-Nya dengan (membawa) petunjuk dan agama yang benar.” (QS.
at-Taubah [9]: 33, al-Fath [48]: 28, dan ash-Shof [61]: 9)
Imam Ibnu
Katsir rahimahullah berkata: “Petunjuk adalah apa yang dibawa oleh beliau
berupa berita-berita yang benar, keimanan yang benar dan ilmu yang bermanfaat.
Maksud agama yang benar ialah amal-amal sholih yang benar lagi bermanfaat di
dunia dan akhirat.” (Tafsir Ibnu Katsir : 2/425, cet. Dar al-Fikr).
Jadi dalam
Islam telah terdapat penjelasan tentang ilmu yang bermanfaat yang membawa
seseorang kepada keridhoan ALLAH Ta’ala dan mewujudkan ketenteraman batin dan
ketenangan jiwa serta keselamatan dunia dan akhirat. Juga penjelasan tentang
ilmu yang tidak bermanfaat yang akan mencelakakan manusia dan larangan dari
mempelajarinya.
Adapun ilmu
yang bermanfaat adalah ilmu yang berdasarkan kepada al-Qur’an dan Sunnah serta
dipahami sesuai dengan pemahaman salafus sholih generasi terbaik umat ini.
Itulah hakekat
ilmu yang bermanfaat yang seharusnya seorang muslim bersungguh-sungguh
mempelajari dan memahaminya. Adapun seluruh keilmuan yang bertentangan dengan seluruh
prinsip di atas maka ia adalah ilmu yang tidak bermanfaat dan dilarang untuk
mempelajarinya. Sebab akan merosak dan menimbulkan kesan negatif bagi
penuntutnya dan orang lain, seperti ilmu sihir, ilmu hitam, ilmu kebatinan dll.
Adapun
pandangan Islam tentang ilmu tenaga dalam dan yang semisalnya, dapat
disimpulkan secara global dan secara terperinci.
KRITIKAN SECARA
GLOBAL TERHADAP ILMU TENAGA DALAM
Pertama : Ilmu
tenaga dalam dan sejenisnya adalah ilmu yang bid’ah dan tidak ada landasan dari
al-Qur’an dan Sunnah RASULULLAH S.A.W tidak pernah mengajarkan kepada para
sahabatnya. Padahal saat itu sangat diperlukan kekuatan untuk berdakwah. Begitu
pula pada masa pemerintahan Khulafaur Rosyidin yang penuh dengan gerakan jihad.
Mereka tidak
pernah mengajarkan keilmuan tersebut kepada para pasukan perang. Seandainya
ilmu tenaga dalam dan sejenisnya adalah ilmu yang bermanfaat untuk pertahanan
jiwa dan merobohkan musuh dari jarak jauh, tentu telah diajarkan oleh RASULULLAH
S.A.W kepada para sahabat dan diwariskan oleh para sahabat kepada generasi
sesudahnya. Akan tetapi hal itu sama sekali tidak pernah terjadi, dengan
demikian jelaslah kebatilan dan kesesatan ilmu tersebut.
RASULULLAH
S.A.W bersabda :
“Barangsiapa
yang membuat sesuatu yang baru dalam agama ini yang tidak ada (landasan)
darinya maka ia bertolak.” Dalam riwayat lain : “Barangsiapa yang melakukan
suatu amalan (AGAMA) yang tidak ada landasannya dari perintah kami maka ia
tidak diterima.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Kedua : Ilmu
ini berasal dari luar Islam. Tenaga dalam atau krachtologi tersusun dari kata
krachtos yang berarti tenaga dan logos yang berarti ilmu. Ia sudah dikenal oleh
orang-orang Mesir Kuno pada 4000 SM. Dari Mesir, krachtologi berkembang ke
Babylon, Yunani, Romawi dan Persia.
Tenaga dalam
atau Krachtologi (berasal dari perkataan KRACHTOS yang berarti tenaga dan LOGOS
yang berarti ilmu). Pada 4000 SM, Krachtologi sudah dikenal oleh orang-orang
Mesir Kuno. Dalam sebuah buku Papyrus "Yedimesish Ontologia" yang
sudah disalin dalam bahasa Gri Kuno, menceritakan, bila otot bahu digerakkan
akan mengeluarkan tenaga aneh sehingga dapat merobohkan orang yang sedang marah
(diktat Ameta, Krachtologi 23).
Dari Mesir,
Krachtologi berkembang ke Babylon, Yunani, Romawi dan Persia. Di Persia tenaga
semacam ini dinamakan Dacht. Dalam Dahtayana disebutkan bahwa pada suku Bukht
dan Persia, terkenal ilmu perang dinamakan DAHTUZ ialah merobohkan musuh dari
jarak jauh. Kaum bangsawan Persia dilatih sejenis senam waktu dinihari sehingga
mereka mempunyai tenaga Daht itu. (Kracht 23). Dikatakannya pula bahwa
orang-orang Badwi mempunyai Daht pada matanya, bila musuh akan menyerangnya,
tiba-tiba musuh itu roboh. Mengapa orang-orang Badwi banyak mempunyai kekuatan
mata seperti itu ? Hal ini disebabkan orang-orang Badwi dengan tanpa disadari
melatih matanya dengan melihat jauh, memandang padang pasir yang luas
membentang itu.
Di Cina
terkenal beberapa macam silat yang mempergunakan Kracht, di antaranya Gin Kang
(ilmu meringankan tubuh) yang dapat dipergunakan melompat jauh, loncat tinggi
dan berjalan diatas air. Kwie Kang dan Wie Kang hampir bersamaan, perbedaanya
hanya pada jurus pertama. Kwie Kang dengan jurus tinju dan Wie Kang dengan
jurus terbuka.
Kemudian
keilmuan tersebut terus dikembangkan sehingga menjadi suatu konsep untuk
membangkitkan tenaga dalam dengan teknik pernafasan yang disertai dengan
jurus-jurus tertentu.
Hal ini
memperkuat pernyataan di atas, bahawa ilmu ini adalah ilmu yang bid’ah dan
tidak bermanfaat dalam agama Islam. Seandainya keilmuan tersebut dibolehkan,
tentu ALLAH Ta’ala akan menjelaskan kepada Rasul-Nya hakikat dan manfaatnya.
Apalagi keilmuan tersebut sudah dikenal orang-orang Mesir kuno ribuan tahun
sebelum masehi dan sebelum pengutusan Rasul ‘alaihis salam
Dengan demikian
kita tahu bahawa kebatilan dan kebohongan telah dilakukan sebagian perguruan
tenaga dalam di tanah air dengan menamakan perguruan mereka dengan nama-nama
yang islami seperti : Bunga Islam, al-Barokah, al-Ikhlas, Hikmatul Iman, PIH
Silahul Mukmin, dll. Ini adalah penipuan yang nyata, sebab tidak pernah dalam
sejarah bahawa perguruan-perguruan tersebut menjadi bunga bagi Islam, menambah
keberkahan dan mewujudkan keikhlasan serta keimanan yang benar bagi
penuntutnya. Bahkan fakta membuktikan bahawa
seluruh perguruan tenaga dalam merupakan sarana untuk menyebarkan kesesatan, kesyirikan,
sihir, mistik.
Ketiga : Dalam
ilmu tenaga dalam terdapat pokok kesesatan dan
kesyirikan yang sangat banyak, sebagaimana yang telah disebutkan di atas
secara global.
Keempat : Di
antara hasil negatif ilmu tenaga dalam adalah hilangnya rasa tawakal para penuntutnya
kepada ALLAH Ta’ala. Sebab mereka merasa telah
memiliki kekebalan dan kekuatan luar biasa yang dapat merobohkan musuh dari
jarak jauh, sehingga ia merasa tidak perlu kepada pertolongan siapa pun.
Islam
mengajarkan bahwa segala sesuatu hanya terjadi dengan izin ALLAH, maka ia
bertawakkal kepada ALLAH Ta’ala dan meminta pertolongan kepada-Nya untuk
mendapatkan kebaikan dan keselamatan serta menolak segala bentuk kejahatan dan
malapetaka.
Kelima: Di
antara kaedah yang digunakan untuk membangkitkan
tenaga dalam adalah meditasi yaitu tafakur atau semedi. Ini adalah
kaedah yang bid’ah yang tidak ada landasanya dari al-Qur’an dan Sunnah. Bahkan
meditasi adalah komponen dari banyak agama, dan telah dipraktekkan sejak zaman
dahulu yang dikenal dalam bahasa Sansekerta dengan (dhyana). Meditasi dalam
salah satu aliran Budha Mahayana dikenal dengan istilah (zen). Aktiviti ini
merupakan usaha antara yang membawa kesedaran menuju samadi.
Intinya adalah
aktiviti perenungan yang berusaha untuk menyatukan jiwa dengan Tuhan yang
dikenal dalam dunia Tasawuf dengan istilah (Ittihaad) yakni ALLAH Ta’ala
bersatu dengan makhluk. Maha suci ALLAH dari keyakinan yang kufur ini. Tidak
diragukan lagi bahwa konsep dan ajaran yang seperti ini bertentangan dengan
aqidah islamiyah.
Pengertian
Ittihad
Apabila seorang
sufi telah berada dalam keadaan fana, maka pada saat itu ia telah dapat menyatu
dengan Tuhan, sehingga rujudiyahnya kekal atau al-baqa. Di dalam perpaduan itu
ia menemukan hakikat jari dirinya sebagai manusia yang berasal dari Tuhan,
itulah yang dimaksud dengan Ittihad.
Ittihad menurut
bahasa berarti penyatuan atau berpadunya dua hal, artinya perpaduan dengan
Tuhan tanpa di antarai sesuatu apapun. Ittihad dipandang sebagai ajaran
doktrinal karena memadukan eksestensi dua wujud yang terpisah (Wahdah
al-Wujud). Hal ini bertentangan dengan konsep kesatuan wujud (Wahdah al-Wujud)
jika dipahami sebagai kesatuan.
Dalam tasawuf,
ittihad adalah kondisi dimana seorang sufi merasa dirinya menyatu dengan Tuhan
sehingga masing-masing di antara keduanya bisa memanggil kata-kata aku. Menurut Abu Yazid, ia tidak pernah mengaku
sebagai Tuhan. Proses ittihad adalah naiknya jiwa manusia ke hadirat Illahi,
bukan melalui reinkarnasi. Sirnanya segala sesuatu dari kesadaran dan
pandangannya, yang disadari dan dilihat hanya hakikat yang satu, yakni Allah.
Bahkan dia tidak melihat dan tidak menyadari sendiri karena dirinya terlebur
dalam Dia yang dilihat.
Itulah sumber
pengambilan meditasi yang diajarkan oleh perguruan ilmu tenaga dalam yang
berkembang dewasa ini. Hal ini akan menimbulkan kesan negatif bagi penuntutnya
yang menuju kepada kebatilan, kesyirikan
dan praktik kesesatan yang mistik.
Adapun meditasi
atau tafakur yang disyariatkan adalah tafakur tentang makhluk ciptaan Allah
yang merupakan tanda-tanda kebesaran Allah Ta’ala dan keagungan-Nya. Hal ini
akan memotivasi seorang untuk mengagungkan Allah Ta’ala dan melaksanakan
perintah-Nya dan meninggalkan segala yang dilarang oleh agama.
Tafakur seperti
ini merupakan salah satu faktor utama untuk menambah keimanan kepada ALLAH
Ta’ala begitu juga tafakur yang memotivasi seseorang untuk selalu muhasabah
diri dan kembali kepada Allah dengan kerendahan diri dan penuh pengagungan
kepada yang Maha Kuasa.
Keenam :
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa orang – orang yang bergabung dalam
perguruan tenaga dalam adalah orang – orang yang jauh dari pemahaman yang benar
terhadap hakikat Islam dan tauhid. Jika ilmu tenaga dalam itu adalah ilmu yang
bermanfaat tentu orang – orang yang berpegang teguh dengan al-Quran dan kepada
Sunnah adalah orang-orang yang akan berada dibarisan terdepan dalam
mempelajarinya. Sebab agama memerintahkan kita untuk mempelajari ilmu yang
bermanfaat.
KRITIKAN
SECARA TERPERINCI TERHADAP ILMU TENAGA
DALAM
Pertama
: Belajar ilmu tenaga dalam membuat seorang dapat menjadi sakti (hebat seperti
superhero!).
Teknik menjadi
kebal yang diajarkan di perguruan tenaga dalam adalah kesesatan dan bid’ah yang
tidak pernah diajarkan Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak
pernah diamalkan generasi terbaik umat ini.
Kalau ilmu
kekebalan adalah ilmu yang benar dan diperbolehkan tentu Rosululloh Shallallahu
‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya yang terlebih dahulu mempelajari dan
menggunakannya dalam peperangan. Namun Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam
terluka dalam perang Uhud dan banyak para sahabat yang gugur syahid dalam
pertempuran tersebut.
Hal ini
menjelaskan kepada kita bahwa kekebalan bukanlah suatu kebaikan dan kemuliaan,
akan tetapi merupakan suatu kebatilan yang tidak terlepas dari peranan syaitan
dalam menyesatkan para walinya.
Oleh karena itu
telah dinukil dalam sebuah riwayat mengenai ilmu kebal yang dimiliki al-Harits
ad-Dimasyqi yang muncul di Syam pada masa pemerintahan ‘Abdul Malik bin Marwan,
lalu mengaku dirinya sebagai nabi. Syaitan-syaitan telah melepaskan
rantai-rantai yang melilit di kedua kakinya, membuat tubuhnya menjadi kebal
terhadap senjata tajam, menjadikan batu marmar bertasbih saat disentuh
tangannya, dan ia melihat sekelompok orang berjalan kaki dan menunggang kuda
terbang di udara seraya berkata ia adalah malaikat padahal jin.
Ketika kaum
muslimin telah berhasil menangkap al-Harits ad-Dimasygi untuk dibunuh,
seseorang menikamkan tombak ke tubuhnya, namun tidak lut atau mampan (punya
ilmu kebal). Maka ‘Abdul Malik bin Marwan berkata kepada orang yang menikamnya
itu : “Itu adalah karena engkau tidak menyebut Nama ALLAH Ta’ala ketika
menikamnya.” Maka ia pun mencoba lagi menikamnya dengan terlebih dahulu membaca
bismillah dan ternyata tewaslah ia. (Majmu’ Fatawa, Syaikhul Islam, 11/285)
Syaikhul Islam
Ibnu Taimiyah rahimahullah mengomentari riwayat di atas : “Beginilah perihal orang
orang disertai syaitan. Syaitan-syaitan tersebut akan meninggalkan mereka
apabila dibacakan di sisi mereka apa yang mengusirnya seperti ayat kursi.”
Kedua
: Mengalahkan musuh dari jarak jauh.
Sekiranya
teknik yang seperti ini bermanfaat dan dibenarkan tentu akan dilakukan oleh
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat dalam menghadapi
musuh dalam peperangan dan jihad di jalan ALLAH Ta’ala.-kaedah ini juga
merosak hubungan manusia yang sgt disukai oleh Syaitan sebagai musuh yang zahir
nyata.
Ketiga:
Latihan aplikasi jurus tenaga dalam, seorang murid diharuskan beremosi marah.
Seorang muslim
juga dituntut meninggalkan segala akhlak keji dan tercela, seperti membenci,
dendam, emosi/marah, dll.
Berbeza halnya
dengan ajaran perguruan tenaga dalam, seseorang diajari perlu emosi dan marah.
Hal ini tentu bertentangan dengan petunjuk nabi yang mewasiatkan seorang untuk
tetap sabar dan tidak marah. Sebab emosi merupakan kunci dan sumber kejahatan,
sebagaimana sabda Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Dari Abu
Huroiroh radhiyallahu ‘anhu berkata : “Sesungguhnya seorang berkata kepada Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Berilah aku wasiat, beliau Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda : ‘Engkau jangan marah.” Beliau mengulangi beberapa kali :
“Jangan engkau marah.” (HR. Bukhori, no.6116).
Imam Ibnu Rojab
rahimahullah berkata: “Hadits ini menunjukkan bahwa sesungguhnya emosi/marah
adalah sumber segala kejahatan dan menahan diri darinya adalah sumber segala
kebaikkan.” (Jaami’ Ulum wal Hikam, 1/362).
Di dalam hadits
lain dijelaskan bahawa marah atau emosi bersumber dari syaitan, sebagaimana
sabda Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam “Sesungguhnya marah atau emosi
adalah (bersumber) dari syaitan, dan sesungguhnya syaitan diciptakan dari api,
dan api hanya dapat dipadamkan dengan air, maka apabila salah seorang kamu
marah maka berwudhulah.”
Dan dalam
hadits yang lain dijelaskan bahwa : “Sesungguhnya syaitan mengalir dalam tubuh
manusia sebagaimana aliran darah.” (HR. Bukhori)
Kemungkinan
inilah rahsianya, kenapa perguruan tenaga dalam mengajarkan bagaimana seorang
perlu emosi atau marah tatkala menyerang lawan, sebab ajaran perguruan tersebut
adalah hasil dari bisikan syaitan. Dan dengan sifat marah syaitan dengan cepat
akan dapat menguasai seseorang, kerana ia mengalir dalam tubuh manusia bagaikan
aliran darah. Dengan demikian ia akan dapat mempengaruhi lawan dan
menguasainya berkat bantuan khodamnya (syaitan).
Hal ini
diperkuat oleh pernyataan para praktisi tenaga dalam bahwa jurus akan berfungsi
penuh dan sempurna jika lawan dalam keadaan emosi. Jadi bukanlah karena energi
tenaga dalam musuh yang dalam keadaan emosi dapat ditaklukkan dengan fungsi
jurus-jurus tertentu, tetapi khodam jurus itulah yang langsung merasuk ke dalam
tubuh lawannya yang dalam keadaan emosi menuju otaknya hingga lawannya bisa
kita permainkan dengan fungsi jurus tenaga dalam ilmu metafisika.”
Keempat
: Perguruan ilmu tenaga dalam mengajaran seseorang menjadi dukun / paranormal
Hal ini dapat
dilihat dari praktiknya, di antaranya mereka menjadikan seseorang jatuh cinta,
membuat orang sakit (santet), penyembuhan dari penyakit dengan jurus-jurus
tertentu, meramal barang hilang atau makhluk halus, meramal masa lalu dan masa
depan dan meramal isi hati orang.
Semua praktik
di atas dilarang oleh syari’at Islam, karena ilmu tenaga dalam adalah ajaran
syaitan yang berusaha menggiring manusia keluar dari agama sehingga terjerumus
ke dalam dosa. Akibat akhir perbuatan tersebut tidak keluar dari dua alternatif
: kekufuran atau melakukan dosa besar.
Membuat
seorang jatuh cinta.
Sihir jenis ini
dalam bahasa Arab diistilahkan dengan al-’athfu yaitu membuat seseorang cinta
kepada orang lain. Dalam istilah lain disebut dengan at-tiwalah yaitu sesuatu
yang dibuat untuk membuat isteri cinta kepada suaminya atau sebaliknya. (Lihat
Fathul Majid, hlm. 123)
Ini adalah
perbuatan syirik, sebagaimana sabda Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam
“Sesungguhnya
ruqyah (dengan mantera dukun), jimat dan tiwalah (sihir mahabbah/pelet) adalah
syirik.” (HR. Ahmad, Abu Daud)
Tiwalah
dihukumi sebagai syirik kerana digunakan untuk mendatangkan kebaikan dan
menolak kejahatan dengan selain ALLAH Ta’ala. (Lihat Fathul Majid, hlm. 124)
Maka apa yang
diajarkan dalam ilmu tenaga dalam dengan cara-cara tertentu untuk menjadikan
seseorang jatuh cinta atau menyukai termasuk salah satu jenis sihir mahabbah
yakni al ‘athf dan tiwalah sebagaimana yang dimaksud dalam hadits di atas.
Ilmu
santet (membuat orang sakit)
Hal ini ada
dalam dunia ilmu tenaga dalam dan ilmu metafisika dengan cara dan bentuk yang
bermacam-macam. Cara ini diketahui oleh orang yang bergabung dalam perguruan
ilmu tersebut. Terlepas dari cara dan media yang digunakan, tetaplah perbuatan
tersebut terlarang karena bertujuan menyakiti orang lain dan tergolong ke dalam
sihir yang diharamkan oleh agama.
Imron bin
Hushain berkata : “Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ‘Bukan
termasuk golongan kami orang yang melakukan atau meminta tathayyur (menentukan
nasib sial berdasarkan tanda-tanda Benda, burung dan lain-lain), orang yang
meramal atau yang meminta diramalkan, orang yang menyihir atau meminta
disihirkan dan barangsiapa mendatangi peramal dan membenarkan apa yang ia
katakan, maka sesungguhnya ia telah kafir terhadap wahyu yang diturunkan kepada
Muhammad‘ (HR. ath-Thobaroni dalam al-Ausath, al-Mundziri berkata: Sanad
ath-Thobaroni hasan. Diriwayatkan juga oleh al-Bazzaar, dengan sanadjayyid)
Sihir tidaklah
akan terlaksana kecuali dengan bantuan syaitan dan menghambakan diri kepada-
nya serta melakukan hal-hal yang diharamkan oleh agama.
Penyembuhan dari berbagai penyakit fisik, psikis & ghaib
Pada ilmu tenaga
dalam diajarkan teknik penyembuhan dari pelbagai penyakit dengan menggunakan
fungsi jurus-jurus tertentu. Dan tidak diragukan bahwa teknik seperti ini
adalah cara yang bid’ah yang bertentangan dengan syari’at, khususnya dalam
penyembuhan penyakit psikis dan yang ghoib.
Agama memerintahkan
kita untuk berobat dengan pengobatan yang disyari’atkan (Qur’an dan Madu Lebah
serta bahan2 lain yang halal) dan bersih dari unsur-unsur kesyirikan serta
segala hal yang diharamkan, sebab ALLAH Ta’ala tidak menjadikan kesembuhan umat
ini dari hal-hal yang haram.
Rosululloh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda :
“Wahai hamba ALLAH,
berobatlah, maka sesungguhnya ALLAH tidaklah menurunkan penyakit kecuali
menurunkan bersamanya penyembuahan (obat), kecuali satu penyakit, mereka
bertanya: apa itu ? Beliau menjawab : yaitu kepikunan.” (HR. Ahmad).
Beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
“Tidaklah ALLAH
menurunkan penyakit kecuali menurunkan bersamanya penyembuhan (obat).”
Rosululloh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga melarang berobat dengan yang haram,
sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu ad-Dardaa’, beliau Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda :
“Berobatlah,
dan janganlah berobat dengan yang haram.” (HR. Abu Daud dengan sanad Hasan,
3874)
ALLAH Ta’ala
telah menurunkan obat yang sangat mujarab untuk seluruh penyakit, baik fisik
atau psikis, yaitu al-Qur’an. Akan tetapi banyak kaum muslimin tidak dapat
menggunakan dan memanfaatkannya secara baik dengan disertai keyakinan yang
benar. ALLAH Ta’ala berfirman :
“Dan Kami telah
menurunkan al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang
beriman dan al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang yang zalim selain
kerugian.” (QS. al-Isro’[171]:82)
“Hai manusia,
sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Robbmu dan penyembuh bagi
penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada (hati) dan petunjuk serta rahmat
bagi orang orang yang beriman. ” (QS. Yunus : 57)
Imam Ibnu
Qoyyim rahimahullah berkata : “Al-Qur’an adalah penyembuh yang sempurna dari
seluruh penyakit hati (psikis), fisik dan penyakit-penyakit (yang ada) di
dunia dan akhirat. Dan tidaklah setiap orang ahli (dapat) dan diberi taufiq
untuk menggunakannya sebagai penyembuhan.
Dan apabila orang yang sakit dapat melakukan pengobatan dengan baik dengan al-Qur’an dan meletakkannya pada penyakit
dengan (penuh) kejujuran dan keimanan, penerimaan yang sempurna, keyakinan
yang putus dan melengkapi syarat-syaratnya, maka tidak satupun penyakit yang
akan dapat melawannya selama-lamanya.
Dan bagaimana
mungkin penyakit akan dapat melawan perkataan Robb (yang menciptakan) bumi dan
langit yang seandainya kalau ia diturunkan kepada gunung-gunung tentu akan
hancur atau (diturunkan) kepada bumi tentu akan terpotong-potong. Tidak
satupun dari penyakit hati (psikis) dan fisik kecuali di dalam al-Qur’an
terdapat jalan (cara) untuk menemukan obat dan penyebabnya dan (cara) untuk
(melakukan) preventif darinya, (tentu) bagi orang yang diberi pemahaman oleh ALLAH Ta’ala tentang
kitab-Nya…. Adapun (resepi) penyembuhan (penyakit) hati (psikis) maka al-Qur’an
telah menyebutkannya secara terperrinci dan menyebutkan (juga) sebab-sebab
penyakit dan (cara) mengobatinya. ALLAH Ta’ala berfirman :
“Apakah tidak
cukup (bagi) mereka bahawa sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu al-Qur’an yang dibacakan kepada mereka.” (QS.
al-Ankabut [291: 51)
Maka
barangsiapa yang tidak boleh disembuhkan oleh al-Qur'an maka ALLAH Ta’ala tidak
akan menyembuhkannya dan barangsiapa yang tidak cukup baginya al-Qur'an maka ALLAH
Ta’ala tidak akan memberikan kecukupan baginya.” (Zadul Ma'ad, 4/322)
Penulis
mengajak kita membaca dan merenungi perkataan Imam Ibnu Qoyyim rahimahullah ,
di atas.
Semoga hal itu
memotivasi kita untuk membaca al-Qur'an, merenungi dan memahaminya, agar ia
menjadi lampu penerang kehidupan dan obat penyembuh segala penyakit jiwa
(psikis) dan fisik.
Sangat
disayangkan, majoriti kaum muslimin sekarang ini berpaling dari al-Quran,
tidak membaca dan merenunginya. Mereka juga meninggalkan Sunnah. Akhirnya
syaitan membisikkan kepada mereka agar mencari alternatif selain al-Qur'an
untuk mengatasi problem/masalah kehidupan dan penyembuhan penyakit yang mereka
rasakan. Caranya adalah dengan melakukan terapiterapi perdukunan dan
teknik-teknik ilmu tenaga dalam, yang membuat mereka terperangkap ke dalam
jaringan syaitan yang selalu berusaha menggiring manusia kepada kesesatan dan
kesyirikan, baik disadari atau tidak. Na'uzubillah min zalik.
Meramal
barang hilang atau makhluk halus.
Cara ini
biasanya dilakukan oleh praktisi ilmu tenaga dalam dengan melatih indranya
menjadi peka atau dengan membuat tangannya menjadi sensitif hingga dapat
'meradar' lokasi barang yang hilang atau makhluk halus.
Tidak diragukan
bahawa cara mendeteksi barang hilang seperti ini tidak ada bezanya secara dengan cara perdukunan (kahanah) dan peramal
(‘arrofah). Sebab termasuk mengaku mengetahui benda yang hilang. Sekalipun para
praktis ilmu tenaga dalam mengingkari hal itu.
Praktek
perdukunan dan ramalan telah dilarang oleh Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa
sallam dengan larangan yang keras, sebagaimana dalam sabdanya :
“Barangsiapa
yang mendatangi tukang ramal dan menanyakan tentang sesuatu lalu
membenarkannya, maka tidak diterima shalatnya 4o hari. “
(HR. Muslim-
dari sebagian istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam)
Rosululloh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda: “Barangsiapa yang mendatangi dukun
(peramal) dan membenarkan apa yang dikatakannya, sungguh ia telah ingkar
(kufur) dengan apa yang dibawa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam .” (HR. Abu
Dawud)
Jika ancaman
orang yang mendatangi tukang ramal dan membenarkan perkataanya adalah tidak
diterima sholatnya empat puluh hari dan kufur dengan apa yang dibawa oleh Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bagaimana dengan orang yang mempelajari
dan mengajarkannya kepada orang lain ?
Tentu ancaman
dan dosanya lebih besar!
Ilmu tenaga
dalam mempelajari teknik mengetahui masa lalu dan masa depan.
Tidak ada yang
dapat mengetahui perkara ghaib yang telah lalu atau yang akan datang kecuali ALLAH
Ta’ala , sebagaimana firman-Nya:
“Katakanlah,
tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghoib
kecuali ALLAH.” ( QS. an-Naml [271:65)
Banyak sekali
ayat yang menjelaskan bahawa mengetahui perkara ghoib merupakan kekhususan ALLAH
Ta’ala Bahkan Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai utusan ALLAH
Ta’ala tidak mengetahui perkara ghoib kecuali sesuatu yang diwahyukan kepadanya.
Seandainya ia mengetahui yang ghoib tentu akan mengetahui rahsia takdir yang
akan terjadi dan beliau tentu akan mengantisipasinya.
ALLAH Ta'ala :
“Katakanlah :
‘Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak
kemadhorotan kecuali yang dikehendaki ALLAH. Dan sekiranya aku mengetahui
perkara yang ghoib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan tidak
akan ditimpa kejahatan dan aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan
pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman." (QS. al-A'rof [71:188)
Rosululloh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Kunci perkara ghaib itu ada lima,
tidak ada seorang pun yang mengetahuinya melainkan ALLAH Ta’ala Tidak ada yang
mengetahui (takdir) apa yang di dalam kandungan selain ALLAH Ta’ala, tidak ada
yang mengetahui apa yang akan terjadi esok selain ALLAH Ta’ala tidak ada
seorang pun yang mengetahui (dengan pasti) kapan hujan akan turun kecuali ALLAH
Ta’ala dan tidak ada seorang pun yang mengetahui di bumi mana dia akan mati
selain ALLAH Ta’ala dan tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat
kecuali ALLAH Ta’ala" (HR. Bukhori)
Jadi tidak
diragukan lagi kebohongan para pelatih tenaga dalam dan penuntut ilmu tenaga
dalam yang mengatakan bahawa mereka dengan teknik meditasi dan memakai ilmu
clairvoyance dapat mengetahui masa depan dan masa lalu, hal itu tiada lain
kecuali bisikan syaitan dan kesesatannya.
Pada
Ilmu tenaga dalam diajarkan teknik mengetahui isi hati orang lain.
Tidak diragukan
lagi bahawa ini adalah salah satu bentuk perdukunan dan sihir yang diharamkan
agama, sebab isi hati orang lain merupakan perkara ghoib yang tidak seorang pun
mengetahuinya kecuali ALLAH Ta’ala, sebagaimana firman-Nya :
“Dia mengetahui
(pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan hati." (QS.
Ghofir [401:19)
“Sesungguhnya ALLAH
Maha Mengetahui yang tersembunyi di langit dan di bumi, sesungguhnya Dia Maha
Mengetahui segala isi hati." (QS. Fathir [35]:34)
Dalam sebuah
hadits tentang Ibnu Shayyad seorang paranormal yang diisukan sebagai Dajjal dan
dapat mengetahui perkara yang tersembunyi dan isi hati seseorang, sebagaimana
yang diriwayatkan oleh Abdulloh bin Umar radhiyallahu ‘anhu, Rosululloh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam, berkata kepadanya :
“Saya
sembunyikan sesuatu untukmu.” Ia menjawab: “Dukh.” (potongan dari kata dukhan
yaitu asap) Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Pergilah
dengan hina, kamu tidak akan melampaui kemampuanmu.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Akan tetapi
Ibnu Shayyad tidak dapat meneka apa yang disembunyikan oleh Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam kecuali hanya kata (dukh) sebagaimana kebiasaan paranormal
yang mendapatkan bisikan dari syaitan.
Bahkan Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutuk dan mencelanya. Hal ini menunjukkan
bahawa orang-orang yang berusaha mengetahui perkara yang tersembunyi dan isi
hati seseorang, tiada lain kecuali para pembohong yang mengikuti para Dajjal
dan setan.
KELIMA
: TENAGA DALAM MENGAJARKAN TEKNIK MENGISI BENDA HIDUP ATAU BENDA MATI UNTUK PELBAGAI KEPERLUAN
Ini adalah
tradisi jahiliyah yang tidak lepas dari sihir. Ini adalah salah satu bentuk
praktek kesyirikan yang mengurangi atau bahkan membatalkan tauhid seseorang.
Tujuan pengisian tersebut adalah untuk dijadikan jimat, pengasihan, penjagaan,
kewibawaan, dll. Praktek seperti ini dihukumi oleh Islam sebagai perbuatan
syirik sebagaimana sabda Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa
menggantungkan jimat ia telah berbuat syirik.” (HR. Imam Ahmad, al-Hakim dan
Abu Ya’la)
Jika benda mati
atau makhluk hidup yang telah diisi dijadikan sebagai jimat dengan keyakinan
bahawa ia adalah penyebab mendatangkan kebaikan dan menolak madhorat, maka ini
adalah syirik kecil yang merupakan dosa besar. Namun, bila pelakunya menyakini
bahawa benda tersebut dengan sendirinya mampu mendatangkan kebaikan dan menolak
mudharat, maka ini adalah syirik besar yang mengeluarkan seseorang dari Islam.
Begitu
juga apabila mereka mengatakan dengan diiringi INSHAA ALLAH.. dengan izin ALLAH bahawa objek tersebut mampu
memulihkan sesuatu atau dengan objek tersebut ALLAH akan pulihkan peyakit mu
atau meneyelesaikan masalahmu. Semua itu
ajaran Syaitan agar kamu Syirik kepada ALLAH.... ALLAH Maha berkuasa atas segala sesuatu, Dia
berKEHENDAK melakukan apa saja tanpa dipengaruhi oleh mana-mana makhluk
ciptaan-NYA...
Sebahagian
guru tenaga dalam ‘mengisi’ muridnya dengan ‘energi’nya dan ilmu-ilmu yang
lain, maka ia telah membuat muridnya sebagai “azimat hidup”. Hal ini akan
mendatangkan kesan buruk bagi murid sebab ia akan selalu bergantung kepada
dirinya dan lupa kepada pertolongan ALLAH Ta’ala dan hilang atau menipis rasa
tawakkalnya kepada Yang Maha Kuasa. Hal ini karena ia telah merasa memiliki
jimat yang akan menyelamatkannya dari segala bahaya dan kejahatan. Ini adalah
keyakinan yang syirik. ALLAH Ta’ala tidak akan menyempurnakan hidup orang yang
seperti ini, hidupnya tidak akan tentram dan aman sebagaimana sabda...
Rosululloh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa
menggantungkan (memakai) azimat maka ALLAH tidak akan menyempurnakannya (yakni
tidak akan menjauhkannya dari musibah) dan barangsiapa menggantungkan tumbal
(sejenis azimat untuk menenteramkan perasaan) Allah tidak akan membiarkannya
hidup tenteram.” (HR. Imam Ahmad)
Maksud ia hanya
akan mendapatkan apa yang bertentangan dengan keinginan dan tujuannya.
KEENAM
: PADA ILMU TENAGA DALAM TERDAPAT TEKNIK
PEMBENTENGAN BENDA HIDUP ATAU MATI DARI SEGALA BAHAYA, DAN TEKNIK UNTUK
MENGUSIR JIN
Tidak diragukan
lagi, teknik ini bertentangan dengan cara yang disyari’atkan untuk menjaga diri
segala kejahatan dan mengusir jin. Teknik yang diajarkan di ilmu tenaga dalam
adalah salah satu bentuk praktik perdukunan dan sihir yang diharamkan agama.
Seorang mukmin
meyakini bahwa tidak seorang pun yang dapat memudratkannya kecuali apa yang
telah ditakdirkan ALLAH Ta’ala akan menimpanya. Sehingga ia selalu meminta
perlindungan dari ALLAH Ta’ala dan bertawakal kepada-Nya. Sebab Dia-lah Dzat
yang bisa menyelamatkannya dari bermacam-macam bahaya. Inilah kesan dari tauhid
dan keimanan yang tertanam di hatinya.
Oleh karena itu
ia cukup membaca dzikir-dzikir yang disyari’atkan untuk menghadapi bahaya
untuk mengusir jin. Seperti do’a yang ajarkan oleh Rosululloh Shallallahu
‘alaihi wa sallam berikut ini :
“Barangsiapa
singgah di suatu tempat dan dia mengucapkan : A’uudzu bi kalimaatillahi
attaammaati min syarri maa khalaq’ (aku berlindung dengan kalimat-kalimat ALLAH
yang sempurna dari kejahatan makhluk ciptaan-Nya), maka tidak ada sesuatu pun
yang membahayakannya sampai ia pergi
dari tempat itu”
(HR. Muslim)
Sedangkan untuk
mengusir jin cukup baginya dengan membaca dzikir pagi dan petang terutama ayat
Kursi, sebagaimana yang terdapat dalam hadits yang shohih yang diriwayatkan
oleh Abu Huroiroh radhiyallahu ‘anhu bahwa setan mengajarkan do ‘a berikut :
“Apabila kamu
hendak tidur bacalah ayat kursi, ALLAH senantiasa akan menjagamu dan Syaitan
tidak akan mendekatimu sampai pagi.”Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
berkata: “Ia telah jujur (berkata) kepadamu, sedang ia adalah pembohong (besar)
itu adalah setan.” (HR. Bukhori)
Demikianlah
cara syar’i dalam membentengi diri dari segala bahaya dan untuk mengusir jin.
Adapun teknik yang diajarkan dalam perguruan ilmu tenaga dalam adalah cara
bid’ah yang diharamkan oleh agama.
Demikianlah sebagian kesesatan dan kesyirikan yang terdapat dalam ilmu
tenaga dalam dan sejenisnya.
Dari pemaparan
di atas, kita dapat memahami betapa besar peranan syaitan dalam menyesatkan
manusia dari jalan yang benar. Juga dapat disimpulkan bahwa mempelajari ilmu
tenaga dalam adalah haram karena tidak bermanfaat di dunia dan di akhirat,
bahkan ia merupakan cara syaitan dalam menjerumuskan manusia kepada pelbagai
kesesatan dan kesyirikan yang dapat membuat seseorang keluar dari agama Islam.
Mudah-mudahan
kajian yang sederhana ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca. Penulis
berdo’a semoga ALLAH Ta’ala senantiasa menunjuki kita kepada kebenaran dan
memberi kita kekuatan untuk mengikuti dan mengamalkannya. Semoga ALLAH ‘Azza
wa jalla memperlihatkan kepada kita kebatilan sebagai batil dan diberi kekuatan
untuk meninggalkannya. Amiin.