The Alien - Link Select

Selasa, 12 Jun 2018

SOLAT 3 WAKTU???



 SEGALA PUJI BAGI ALLAH, TUHAN SEMESTA ALAM.

MARI kita lihat salah seorang anak cucu Nabi Ibrahim solat 3 waktu dalam Bible yang selari dengan Qur’an yang membicarakan tentang solat 3 waktu.

SOLAT Nabi Daniel a.s
 “Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; TIGA KALI SEHARI IA BERLUTUT, BERDOA SERTA MEMUJI ALLAHNYA, SEPERTI YANG BIASA DILAKUKANNYA.” 
[BIBLE DANIEL 6:10]

Nabi-nabi lain yang menceritakan solat mereka dengan perbuatan seperti berlutut, Sujud, berdoa dan memuji ALLAH yang Satu.

Banyak bukti yang tertulis dalam kitab Bible sendiri menunjukkan bahawa para Nabi a.s dulu juga sujud menyembah Allah dan menghadap Kiblat. Dan hanya Agama Islam sahaja lah sekarang yang menyembah Allah seperti para Nabi dulu iaitu adanya perbuatan Sujud dan menghadap Kiblat ketika Solat.


Solat Nabi Ibrahim a.s
Kejadian 17:3 Lalu SUJUDLAH Abram, dan Allah berfirman kepadanya:

Solat Nabi Lut a.s
Kejadian 19:1. Kedua malaikat itu tiba di Sodom pada waktu petang. Lot sedang duduk di pintu gerbang Sodom dan ketika melihat mereka, bangunlah ia menyongsong mereka, lalu SUJUD dengan mukanya sampai ke tanah,

Solat Nabi Musa a.s
Keluaran 34:8 Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu SUJUD MENYEMBAH

Solat Nabi Daud a.s
Mazmur 5:8 - Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, SUJUD MENYEMBAH ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau.

Mazmur 138:2 - Aku hendak SUJUD ke arah bait-Mu yang kudus dan MEMUJI nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.

Solat Nabi Sulaiman a.s
1 Raja-raja 8:22. Kemudian berdirilah Salomo di depan mezbah TUHAN di hadapan segenap jemaah Israel, ditadahkannyalah tangannya ke langit,

1 Raja-raja 8:23 lalu berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit di atas dan di bumi di bawah; Engkau yang memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu;

Solat Nabi Yushak (Yosua) a.s
Yosua 5:14 Jawabnya: "Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang." Lalu SUJUDLAH Yosua dengan mukanya ke tanah, MENYEMBAH dan berkata kepadanya: "Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?"

Solat Nabi Ayyub a.s
Ayub 1:20. Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian SUJUDLAH dia dan MENYEMBAH.

Solat Nabi Isa a.s
Matius 26:39 Maka Ia maju sedikit, lalu SUJUD dan BERDOA, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

Matius 4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus MENYEMBAH Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau BERBAKTI!"

Markus 14:35 Ia maju sedikit, MEREBAHKAN diri ke tanah dan BERDOA supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.

Markus 14:36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."

Solat Nabi Yehezkiel a.s
Yehezkiel 44:4. Lalu dibawanya aku melalui pintu gerbang utara ke depan Bait Suci; aku melihat, sungguh, rumah TUHAN penuh kemuliaan TUHAN, maka aku SUJUD MENYEMBAH.

Solat Nabi Daniel a.s
Daniel 6:10 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia BERLUTUT, BERDOA serta MEMUJI Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.

Solat kaum Bani Israel dahulu
2 Tawarikh 7:3 Ketika segenap orang Israel melihat api itu turun dan kemuliaan TUHAN meliputi rumah itu, BERLUTUTLAH mereka di atas lantai dengan muka mereka sampai ke tanah, lalu SUJUD MENYEMBAH dan menyanyikan syukur bagi TUHAN: "Sebab Ia baik! Bahawasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya."

Keluaran 12:27 maka haruslah kamu berkata: Itulah korban Paskah bagi TUHAN yang melewati rumah-rumah orang Israel di Mesir, ketika Ia menulahi orang Mesir, tetapi menyelamatkan rumah-rumah kita." Lalu BERLUTUTLAH bangsa itu dan SUJUD MENYEMBAH.


HADIS

Selebihnya riwayat hadis ini juga selari dengan Qur’an yang menyatakan Nabi Muhammad sebelum Isra adalah bersolat sebanyak 3 kali sehari iaitu Pagi, Petang dan awal Malam.

kewajiban Solat sudah ada sebelum peristiwa isra’. Solat diwajibkan kepada Nabi Muhammad sejak awal ia diangkat sebagai nabi dan menerima wahyu pertama.

Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam hadis riwayat Ahmad dan Ad-Daraquthni bahwa:
“Jibril datang kepada Rasul ketika menyampaikan wahyu pertama dan mengajarkan Rasul wudhu’ dan Solat,” (HR Ahmad dan Ad-Daraquthni).

Menurut Ibnu Ishaq, kewajiban Solat dimulai sejak Rasulullah menerima wahyu pertama. Bahkan, Rasul dan Khadijah sudah Solat sebelum Solat lima waktu diwajibkan.

Tidak hanya itu, para sahabat juga diperintahkan oleh Rasulullah untuk mengerjakan Solat dan berbuat baik. Ini dipahami dari hadits yang dikutip oleh Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam Kitab Fathul Bari Syarah Shahih Al-Bukhari. Dalam kitab itu, Ibnu Rajab menulis:

 “Ibnu Abbas berkata, dari Abu Sufyan tentang hadits Herakilius, bahwa Nabi SAW memerintahkan kami Solat, jujur, dan menjaga harga diri.”

Riwayat ini terdapat dalam Shahih Al-Bukhari. Menurut Ibnu Rajab, adanya riwayat ini menunjukkan Rasulullah sejak awal sudah memerintahkan umatnya untuk Solat, berkata jujur, dan menjaga harga diri. Bahkan ia sendiri juga melakukan hal yang sama sebelum adanya kewajiban Solat lima waktu. 

Ibnu Rajab menegaskan: “Hadits yang menunjukkan Nabi mengerjakan Solat sebelum isra’ sangatlah banyak.”

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa perintah mengerjakan Solat sudah ada sebelum peristiwa isra’. Namun pertanyaannya, bagaimana bentuk Solat yang dikerjakan Rasulullah, berapa rakaat, dan kapan saja waktunya.

Merujuk pada penjelasan Ibnu Rajab dalam Fathul Bari, ulama berbeda pendapat terkait bagaimana Solat Rasul sebelum isra’. Tetapi yang paling penting, seluruh ulama ingin membuktikan bahwa kewajiban Solat sudah ada sebelum isra’.

Ibnu Rajab menjelaskan:   “Tetapi, ada yang mengatakan bahwa Solat yang diwajibkan pada Rasul pada awalnya adalah dua raka’at shubuh dan dua raka’at waktu malam…

Qatadah mengatakan, ‘Solat pertama kali adalah dua raka’at shubuh dan dua raka’at Isya.’”

Dengan demikian, perintah Solat pertama kali hanya 3 kali sehari, yaitu dua raka’at di waktu shubuh dan dua raka’at di waktu isya’.

Solat Nabi sebelum Mi’raj
Kemudian masih timbul pertanyaan, kira-kira Solat apa yang dikerjakan Nabi sebelum Isra. Sebagaimana diketahui, ketika Isra, Rasulullah berhenti di Baitul-Maqdis untuk mengerjakan Solat. Hal ini seperti dikisahkan dalam banyak hadits Isra’. Salah satu penggalan hadits tersebut adalah:

 “Kemudian Rasul masuk masjid dan Solat dua rakaat.”

Dengan demikian, kewajiban Solat sudah ada sebelum isra’. Begitu pula kewajiban wudhu. Cara wudhu dan Solat ini diajarkan langsung oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.  Nabi sudah mengerjakan solat saat di Mekah sebelum Isra’, sebab al-Qur’an menjelaskan dalam surat al-Mudatsir, al-Kautsar, dan surat yang diturunkan di Mekah lainnya, bahawa Rasul saw sudah mengerjakan solat.

Demikian pula yang tercatat dalam buku-buku Sejarah dan Hadits-Hadits Rasul saw, bahawa Rasul saw mengerjakan solat bersama dengan Siti Khadijah hingga Khadijah wafat, sedangkan wafatnya Khadijah sebelum Isra’. Abu Talib juga pernah melihat Rasul saw mengerjakan solat bersama Abu Thalib, sedangkan Abu Thalib meninggal sebelum Isra’.

Bila diteliti lebih lanjut, pertama kali wahyu diturunkan adalah surat al-‘Alaq dan dalam surat tersebut sudah menjelaskan tentang orang Quraisy yang melarang Nabi saw mengerjakan solat sebagaimana firman Allah surat al-‘Alaq ayat 9-10:

“Bagaimana pendapatmu tentang orang melarang. Seorang hamba ketika dia melaksanakan SOLAT.”

Ayat ini turun berkenaan Abdul Uzzah bin Hisyam (Abu Jahal) yang melarang Nabi Muhammad saw mengerjakan solat di Maqam Ibrahim. Abu Jahal berkata: “Bila aku melihat Muhammad mengerjakan solat maka akan aku tusuk lututnya.”

Dalam riwayat lain menjelaskan bahawa perintah melaksanakan wuduk dan solat sudah dimulai semenjak pertama kali Malaikat Jibril diutus Allah untuk memberitahukan pada Nabi Muhammad bahawa dirinya terpilih menjadi utusan Allah di muka bumi. Pada saat itu juga, Jibril mengajarkan Nabi Muhammad saw cara berwudhuk dan solat dengan cara Jibril berwudhuk terlebih dahulu kemudian Nabi saw mengikutinya, kemudian Jibril solat dan Nabi saw pun mengikutinya. Setelah mempelajari wudhuk dan solat pada Jibril, Nabi Muhammad saw mengajarkannya pada Siti Khadijah.

Dari bukti-bukti di atas sangat jelas menunjukkan bahawa Nabi Muhammad saw sudah mengerjakan solat di hadapan semua manusia semenjak tahun pertama dari tahun kenabiannya. Nabi Muhammad saw hanya mengerjakan solat dua kali dalam sehari semalam yang waktunya terletak pada pagi hari dua rakaat dan petang hari dua rakaat. Jadi pada permulaan terutusnya Nabi Muhammad SAW sudah jelas bahawa beliau mengerjakan solat. Adapun solat yang beliau kerjakan hanya dua kali dalam sehari semalam dan berjumlah empat rakaat.

Manakala, solat dua rakaat pada malam Isra sebelum berangkat pula berlakusebelum Isra juga.  Baginda solat Isyak 2 rakaat di awal malam, menurut catatan Ibnu Ishak. Riwayat yang dikemukakan oleh Ibnu Ishaq adalah sebagaimana berikut:

“Di antara kisah yang sampai kepada saya dari Ummu Hani’ binti Abi Thalib berhubung Isra’ Rasulullah s.a.w ialah beliau (Ummu Hani’) menceritakan, “Rasulullah s.a.w tidak diisra’kan melainkan ketika Baginda s.a.w berada di rumahku. Baginda s.a.w tidur di samping ku pada malam itu di rumah ku. Mula-mula Baginda s.a.w berSolat Isya’ kemudian tidur. Kami pun turut tidur. Sebelum Fajar Rasulullah telahpun mengejutkan kami lalu berSolat Subuh. Kami berSolat bersamanya.”

Setelah itu Rasulullah bersabda, “Wahai Ummu Hani’! Malam tadi saya telah bersolat bersama kamu seperti yang kamu tahu di wadi ini. Selepas itu saya pergi ke Baitul Maqdis dan bersolat di sana dan sekarang saya bersolat Subuh bersama kamu seperti yang kamu saksikan.”

Maka jelaslah, Nabi Muhammad SAW telah bersolat sebanyak 3 kali sehari, iaitu waktu Pagi(Fajr), Petang(Wusta) dan Malam(Solat Isyak). Ini jelas selari dengan Qur’an.

"Dan lakukan solat pada dua tepi siang(pagi dan petang), dan awal malam(Malam)."
(11:114)



SOLAT MENURUT QUR’AN
Selepas Isra(Q.S.17:1).  Solat ini dikekalkan sepertimana yang disebut oleh Qur’an.  Qur’an menjadi bukti penting tentang syariat solat ini.  Terdapat hanya tiga nama solat di dalam al-Qur’an, iaitu Solat Fajar (24:58), Solat Isyak (24:58), dan Solat Wusta, atau solat yang di tengah (2:238). Tiga nama solat ini menunjukkan waktunya juga. Waktu-waktunya dijelaskan lagi dengan sebuah ayat lain berbunyi:

"Dan lakukan solat pada dua tepi siang, dan awal malam." (11:114)

Solat yang pada waktu tepi siang pertama ialah solat Fajar waktu ini orang berpuasa berhenti makan dan minum, sementara solat wusta, atau solat yang di tengah, pada tepi siang yang kedua. Solat yang dilakukan pada awal malam itu ialah solat Isyak, iaitu ketika awal malam di mana orang berpuasa berbuka.

Perkataan "Wusta" ingin diperjelaskan lagi di sini. Ia bermakna "di tengah", dan menurut pendapat saya, maksudnya adalah waktu yang di tengah di antara tepi siang pertama dan malam, atau sebelum berakhirnya siang. Waktu yang pendek ini dikenali umum sebagai waktu akhir petang.

Oleh kerana al-Qur’an menjelaskan sendiri, maka waktu solat Isyak selanjutnya dijelaskan dengan sebuah ayat berbunyi:

"Lakukan solat dari terbenam matahari hingga kegelapan malam" (17:78).

Ini adalah waktu Maghrib yang merujuk kepada Awal Malam yang berada di zon Malam. Waktu ini juga orang berpuasa berbuka.

Lantas, waktu solat Isyak adalah dari terbenam matahari hingga kegelapan malam, iaitu di tepi siang yang kedua. Ini adalah Solat Ritual untuk mengabdi kepada ALLAH.    Dalam pengabdian itu ada ritual menyembah ALLAH. Inilah Cara Hidup atau Din yang diredhai ALLAh disisinya.

Dengan pengesahan Qur’an ke atas kitab-kitab terdahulu dalam hal solat.  Ini menunjukan Syariat ini tidak pernah berubah sejak dari zaman nabi Ibrahim lagi. Nabi-nabi solat dengan cara Melutut, berdoa, memohon ampun, memuji-muja ALLAH. Malah di zaman nabi Ibrahim sendiri, telah ada umatnya yang solat berdiri, rukuk dan sujud. 


MUSLIM TIGA WAKTU DI INDONESIA
Seorang kenalan dari Indonesia, mengatakan bahawa.  Suatu ketika dahulu sebelum kedatang wali 9 dari golongan Sunni, Mayoritas Umat Islam Indonesia Dulunya Penganut Islam Tiga Waktu. Satu hal yang sangat penting dalam kaitannya ajaran agama Islam yang masuk ke Indonesia. Islam yang masuk ke Indonesia ada 3 kategori yang berbeda asal dan latar belakangnya.

Pertama adalah Islam yang masuk ke Jawa melalui Walisongo yang berasal dari Asia tenggara terutama dari Champa yang sangat berbeda dari Islam yang dikenal sekarang ini. MUI memaksakan versi Islam yang berbeda dari Islam Walisongo. Islam Walisongo itu juga terpecah dalam berbagai aliran, yang terbesar adalah NU,  Muhammadiah, dan Kejawen. Islam Walisongo juga berpartisipasi membentuk Islam di Sumatra dan Kalimantan dalam bentuk yang berbeda tetapi tetap sumbernya dari Jawa. Kedua adalah Islam yang masuk melalui Aceh yang berasal dari Arab, Pakistant, dan India. Kelompok Islam ini lebih ekstreem, lebih buas, lebih kejam dan lebih jahat. Ketiga adalah Islam yang masuk kewilayah Indonesia bagian Timur, kelompok aliran Islam inilah yang paling  halus, paling manusiawi, paling toleransi yang bisa berakulturasi dengan semua agama2 yang ada sebelumnya.  

Kelompok Islam ini adalah yang dikenal dengan nama ISLAM TIGA WAKTU, karena mereka hanya Solat 3 waktu bukan 5 waktu. Semua umat Islam diwilayah Indonesia bagian Timur, mulai dari Bali hingga ke Papua adalah penganut Islam aliran ini. Namun malapetaka yang tak pernah dicatat dalam sejaran dan dilarang untuk ditulis dalam sejarah, adalah kelompok Islam aliran 3 waktu ini mengalami genocide oleh MUI, sekarang semua penganut Islam 3 waktu ini sudah punah. Orang suku sasak yang sangat terkenal sebagai penduduk aseli yang tinggal sepanjang wilayah Indonesia bagian timur adalah pemeluk Islam tiga waktu yang paling setia. Namun sekarang tidak banyak orang Indonesia yang tahu bahwa pemerintah RI melalui MUI-nya telah lakukan pembantaian massal hingga punahnya pemeluk Islam tiga waktu ini. Dalam penelitian saya, Islam tiga waktu ini sesungguhnya merupakan aliran Islam yang dianut oleh raja2 Mataram yang kemudian terdesak hingga hanya tersisa diwilayah Indonesia bagian Timur.

Besar kemungkinannya, pengiriman komando jihad ke wilayah Indonesia bagian Timur merupakan usaha  pembersihan sisa2 Islam tiga waktu yang akhirnya berakibat konflik dengan umat lainnya seperti Kristen dan  Hindu. Dalam kaitan ini, Islam yang dianut oleh raja2 di Tidore, dan pulau2 sekitarnya termasuk masyarakat Ambon yang beragama Islam juga adalah penganut Islam tiga waktu. Jadi sejak zaman dulu termasuk di zaman Pattimura, tidak dikenal Islam yang kita kenal di Indonesia sekarang ini, karena mereka semua merupakan  penganut Islam tiga waktu. Islam tiga waktu masuk ke Indonesia jauh sebelum masuknya bangsa Belanda dan sebelum masuknya walisongo ke Indonesia dan tidak ada agama Islam lainnya yang dikenal di Indonesia ini. Kisah ini dari pada Muslim binti Muskitawati bersumber dari Goontor.


200 TAHUN KEMUDIAN
Dan…. Selepas 200 tahun barulah ada hadis-hadis buatan manusia yang mengatakan kewujudan 4 nama solat dan 4 waktu yang sudah pastinya amat ganjil dan tidak selari dengan Qur’an. Nama-nama solat ini dicatatkan dalam hadis-hadis yang kononnya dari Nabi. Solat Subuh pada waktu Subuh, Solat Zohor pada waktu tengahri, Solat Asar pada waktu petang, Solat Maghrib pada waktu Ghurub atau Maghrib/Senja. Tetapi, peliknya hanya SOLAT ISYAK yang tidak diubah namanya.  Maka hari ini, golongan Sunni bersolat 5 solat itu dalam 5 waktu.  Manakala, golongan Syiah bersolat 5 solat dalam tiga waktu.

Malah, sumber dan asal usul solat ini pula dicedok dari peristiwa Mihraj yang sangat serupa dengan kisah-kisah ajaib agama Majusi/ Zoroster dan Hindu. Malah solat 5 waktu sehari semalam tidak berbeza dengan ajaran agama yahudi, Majusi dan Hindu lama.  

Sama ada dari hadis atau bukan, Cerita-cerita ini amat bertentangan dengan Al-Qur’an. Dan tidak mungkin mampu mengubah Syariat ALLAH yang jelas dalam Al-Qur’an.

ALLAH S.W.T Berfirman :

"Kamilah yang turunkan Peringatan (Ad-Zikri), dan Kamilah yang menjaganya.."
[ Q.S. Al Hijr 15 : 9 ]

 "Atas Kamilah untuk mengumpulkannya, dan untuk membacakannya.  Maka, apabila Kami membacanya, kamu ikutlah bacaannya. Kemudian atas Kamilah untuk menjelaskannya."
[ Q.S. Al-Qiyamah 75 : 17,18, 19 ]

"Orang-orang tidak percaya kepada Peringatan apabila ia datang kepada mereka - dan sesungguhnya ia adalah Kitab yang perkasa. Kepalsuan tidak datang kepadanya dari hadapannya, dan tidak juga dari belakangnya; satu penurunan daripada yang Bijaksana, Terpuji."
[ Q.S. Fushshilat 41 : 41-42 ].

"Telah sempurna kata-kata Pemelihara kamu dalam kebenaran dan keadilan; tiada yang boleh tukar kata-kata-Nya; Dia Yang Mendengar, Yang Mengetahui.”
[Q.S. 6:115]


SOLAT 3 WAKTU DIPERTIKAI
Satu golongan kecil telah timbul mempertikaikan solat tiga kali sehari. Mereka menyatakan solat adalah dua kali sehari. Pedapat mereka berdasarkan ayat 11:114 juga.

"Dan lakukan solat pada dua tepi siang, dan awal malam"

Akan tetapi mereka mengertikan ayat itu seperti yang berikut:

"Dan lakukan solat pada dua tepi siang iaitu yang dekat dengan malam"

Mereka mengertikan frasa "wa zulafan minal laili" sebagai "iaitu yang dekat dengan malam". Bagi penulis frasa itu bermakna - wa (dan) zulafan (dekat/yang dekat) minal (daripada, bukan "kepada") laili (malam).

Justeru, bagi penulis frasa "yang dekat daripada malam" bermaksud "awal malam".

Untuk meringkaskan penolakan pada pendapat yang menyatakan solat adalah dua kali sehari, diturunkan sebab-sebab atau persoalan-persoalan berikut:

1.  Frasa "zulafan minal laili" pada ayat tersebut bermakna (menurut *Lexicon) "a portion of the first part of the night, whether small or large". Begitu juga dengan beberapa penterjemah al-Qur'an yang lain yang menterjemahkannya seperti Bacaan, iaitu "dan awal malam" bukan "dekat dengan malam" seperti yang diertikan oleh pihak tersebut.

2.  Adakah terdapat tepi-tepi siang yang lain sehingga Tuhan menegaskan 2 tepi siang yang dekat dengan malam itu?

3.  Tepi siang yang kedua ialah dari terbenam matahari hingga ke malam ("lail"), sementara yang pertama adalah dekat dengan fajar, bukan lail. Andaikata fajar itu tepi siang yang pertama maka ia adalah dekat dengan subuh, bukan lail juga.

4.  Maka solat Isyak "mereka" adalah pada waktu matahari terbenam hingga malam (gelap). Menurut ayat 24:58 pula, selepas waktu Isyak adalah waktu aurat (penelanjangan). Adakah waktu mengunci pintu bilik tidur itu begitu awal, kira-kira pukul 8.00 malam? Dan,

5.  Waktu berbuka puasa adalah malam, atau gelap, iaitu selepas matahari terbenam. Maka waktu berbuka puasa bagi orang yang bersalat 2 kali sehari adalah pada waktu aurat (penelanjangan).

Kerana persoalan-persoalan seperti inilah maka penulis agak keberatan untuk menerima pendapat yang menyatakan solat adalah 2 kali sehari.


Sekian,
ALLAH DISANJUNG


Tiada ulasan: