Cerita ini adalah pengalaman istimewa yang dialami Bapanda Guru Haji Syaidi Syekh Dermoga Barita Raja Muhammad Syukur selama perjalanan berubudiah kepada Gurunya yang merupakan Guru Besar Sufi pada masanya yaitu (Prof. Dr. Kadirun Yahya MA, M.Sc., penulis menggunakan istilah Nenek Guru).
Diceritakan oleh Bapanda Guru kepada penulis bahwa Gurunya waktu itu sedang sakit dan Bapanda Guru sudah meniatkan diri untuk melayani semua aktifitas Gurunya sejak terdengar azan shubuh dengan kasih sayang dan ikhlas (berusaha tidak rewel).
Bapanda Guru ingin merasakan Gurunya terasa nyaman,, senang dan tenang dalam pelayanannya dengan mengikuti apa yang disuruhnya dengan ikhlas yang mendalam, Bapanda Guru menyebutkan bahwa seorang WALIALLAH itu paling senang jika pekerjaan itu dikerjakan dengan niat karena ALLAH atau IKHLAS, karena "kalau sudah Ikhlas disana ada ALLAH SWT dan kalau rewel disana Syetan berada".
Bapanda Guru berusaha menjalankan semua perintah Gurunya dengan keikhlasan dan kesungguhan agar Gurunya senang dan cepat pulih dalam sehatnya. Dari waktu ke waktu tidak dihiraukan capek dan penat dalam diri Bapanda Guru, terus berusaha menyenangkan hati Gurunya. Penat, mengantuk dan lapar serta rasa-rasa tidak senang berusaha dihilangkan sejauh-jauhnya seolah-olah sirna tanpa terasa dikalahkan dengan rasa untuk menyenangkan hati Gurunya dengan harapan Gurunya segera pulih dari sakitnya.
Dari shubuh, dhuhur ashar, magrib isya' sampai menjelang shubuh kembali, tiba-tiba Bapanda Guru dipanggil oleh Gurunya untuk diberi hadiah atas pelayanan Bapanda Guru dengan Ikhlas dan kasih sayang.
(Sebelumnya penulis memohon maaf jika percakapan Bapanda Guru dan Nenek Guru ada kurang dan lebihnya)
Nenek Guru : Hai muridku, ambil biji pepaya, kau amat-amati, apakah engkau tahu biji pepaya?
Bapanda Guru : Tahu Ayahanda (Begitu sebutan Bapanda Guru kepada Gurunya)
Nenek Guru : Tahu engkau disana ada akar, tunas, batang, daun, bunga dan buah.
Bapanda Guru : (terdiam)
Nenek Guru : Ada muridku, jika biji pepaya itu ditanam, disiram dipupuk, dirawat istiqomah dan kesungguhan hati, pasti biji pepaya akan tubuh akar, tunas, batang, daun bunga dan buah.
Nenek Guru : Kalau di ketuhanan, dimanakah biji pepaya itu?
Bapanda Guru : (terdiam)
Nenek Guru : Semua pemecahan permasalahan di alam semesta inipun itupun sebenarnya ada didalam ALLAH SWT yang bersemayam di dalam diri MURSYID (Nur Muhammad/Nur Ala Nuurin) yang KAMIL MUKAMIL. Rawatlah Mursyid tersebut dengan ditanam di dalam hatimu, pupuk siram dan dirawat sampai tumbuh tunas, batang, daun, bunga dan akar di dalam hatimu yaitu dengan sungguh-sungguh menjalankan semua petunjuk dalam Zikirullah yang diajarkan Gurumu (ubudiah, ziarah, sedekah dan suluk).
Demikianlah cerita singkat tentang pengalaman Bapanda Guru yang berubudiah jasmani rohani kepada Gurunya yang seorang Guru Besar Sufi di dalam Kewasilahan yang bersambung kepada Rasulullah.
P/S : Aku berjaya memahaminya...
Khamis, 20 Januari 2011
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan