The Alien - Link Select

Jumaat, 27 September 2013

KISAH NABI ADAM???

KISAH NABI ADAM A.S
     Nabi Adam a.s. adalaah Nabi yang pertama. Beliau manusia pertama dan beliaulah kakek sekalian manusia. Beliau dijadikan Tuhan dari tanah, dibentuk berupa manusia dan kemudian ditiupkan ruh kedalamnya, sehingga hiduplah ia seperti manusia sebagaimana seperti sekarang ini. Demikianlah diterangkan dalam Al-Qur'an sebagaimana firman Allah :

" Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari tanah yang hitam yang busuk baunya "
(QS. Al-Hijir, ayat 26)

      Sebelum Nabi Adam a.s. dijadikan oleh Allah, terlebih dahulu Allah menjadikan bangsa Jin dari api yang sangat panas, sebagaimana firman Allah :

"Kami telah menjadikan Jin sebelum manusia, dari pada api yang sangat panas."
(QS. Al-Hijir, ayat 27)

     Seketika Nabi Adam telah dijadikan Allah, maka datanglah perintah kepada sekalian Malaikat, supaya sujud menghormatinya. Semua Malaikat sujud menghormati Nabi Adam a.s., kecuali Iblis yang sombong karena merasa dirinya lebih mulia dari Nabi Adam. Sebab ia dijadikan dari api, sedangkan Adam dijadikan dari tanah. Sebaimana firman Allah :

" Ingatlah ketika Allah berfirman kepada para Malaikat. Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka semua, kecuali Iblis, dia enggan dan sombong, maka dia adalah termasuk golongan yang kafir "
(QS. Al-Baqarah, ayat 34)

     Karena Iblis tidak mau sujud kepada Adam, maka Allah berfirman dalam Al-Qur'an sbb:

" Ia (Allah) bertanya : Hai Iblis ! mengapa engkau tidak turut kepada mereka yang bersujud ?"
" Ia (Iblis) menjawab : Aku tidak mau sujud kepada manusia yang Engkau jadikan dia dari tanah kering, dari tanah hitam yang busuk baunya."
"Ia (Allah) berfirman : Keluarlah engkau daripadanya (surga), karena sesungguhnya engkau terkutuk". "Dan sesungguhnya atasmu laknat sampai hari pembalasan"
(QS. Al-Hijir, ayat 32-35)

      Sejak itulah Jin tidak boleh lagi tinggal di surga, maka keluarlah Iblis dari surga. Kemudian iblis berdaya upaya menggoda Adam, supaya ia dapat tertipu dan terusir pula dari surga. sejak saat itu Adam merasa kesepian, maka Allah menciptakan seorang wanita HAWA dan Allah menitahkan kepada mereka berdua, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an :

" Hai Adam, Diamlah engkau bersama-sama isterimu di dalam surga., dan makanlah dengan bebas apa-apa yang engkau sukai, tetapi janganlah engkau dekati pohon kayu ini, jika engkau dekati, adalah kamu nanti menjadi orang yang aniaya"
(QS. Al-Baqarah, ayat 35)

     Iblis selalu menggoda Adam dan Hawa, sehingga keduanya terperdaya oleh Iblis, yaitu makan pohon kayu yang terlarang oleh Allah. Kemudian keduanya dikeluarkan dari surga. Maka bumi inilah dijadikan tempat kediamannya dan anak cucunya sampai kepada kita semuanya. Firman Allah dalam Al-Qur'an :

"Iblis memperdayakan keduanya, supaya terbuka bagi keduanya malu yang tersembunyi dan Iblis berkata "Tiadakah Tuhan melarang engkau makan buah kayu itu, supaya engkau jangan menjadi malaikat atau tetap tinggal di dalam surga"
"Ia bersumpah atas nama Allah : " Sesungguhnya saya ini seorang yang memberi nasehat kepada engkau berdua"
(QS. Al-A'raf, ayat 20-21)

     Kemudian keduanya merasa bersalah, dan menangislah keduanya memohon ampunan kepada Allah, seraya berkata :

"Berkatalah keduanya, Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami, dan jika Tuhan tidak mengampuni dan tidak memberi rahmat kepada kami, niscaya kami masuk golongan orang-orang yang merugi"
(QS. Al-A'raf, ayat 23)

Kemudian Allah berfirman dalam Al-Qur'an sbb :

"Maka Syaithan itu telah gelincirkan mereka berdua daripada (tahta) itu, hingga menyebabkan mereka berdua terkeluar daripada keadaan (baik) yang mereka sudah ada padanya, dan kami berkata "Pergilah kamu dari sini, antara kamu dengan lainnya bermusuh-musuhan dan kamu boleh tinggal di atas bumi dengan bersuka ria, sehingga ajalmu"
(QS. Al-Baqarah, ayat 36)

     Adam dan Hawa yang dahulunya tinggal bersenang-senang di surga sekarang berusaha mencari keperluan hidup sehari-hari. sekarang harus berikhtiar mencari rizqi dengan cara bercocok tanam dan sebagainya. Untuk menyempurnakan kehidupan Adam dan Hawa, Allah telah memberikan petunjuk dan jalan bagi mereka, sebagaimana firman Allah :

"Sesudah itu, Adam terima beberapa perkataan dari Tuhannya, lalu Ia ampunkan dia, karena sesungguhnya Allah itu ialah Maha Pengampun dan Maha Penyayang"
(QS. Al-Baqarah, ayat 37)

Nabi Adam a.s. dijadikan Khalifah dimuka bumi:

     Ketika Allah akan menciptakan Adam, beliau berfirman kepada Malaikat, sebagaimana tersebut dalam Al-Qur'an :

" Dan (ingatlah) tatkala Tuhanmu berkata kepada Malaikat : "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi". Mereka (Malaikat) berkata : Apakah Engkau mau menjadikan makhluk yang akan berbuat bencana padanya dana akan mengadakan pertumpahan darah, padahal kami berbakti dengan memuji-Mu dan memuliakan-Mu. Ia (Tuhan) berkata : " Sesungguhnya Aku amat mengetahui apa yang kamu tidak mengetahui"
(QS. Al-Baqarah, ayat 30)

     Segala sesuatu memang sudah menjadi rencana Tuhan, demikian pula tentang dikeluarkannya Nabi Adam dari surga yang telah ditentukan oleh Allah untuk dijadikan khalifah di bumi ini. Seorang yang akan menjadi khalifah atau pemimpin, tentulah harus mempunyai ilmu yang banyak. Maka kepada Adam, Allah memberikan beberapa pelajaran dan petunjuk, sehingga menjadilah Ia (Adam) seorang yang pandai, namun demikian ilmu yang diberikan Allah kepada Nabi Adam sudah tentu terbatas, sebagaimana Firman Allah :

"Tidaklah Aku berikan ilmu kepada kamu (manusia) kecuali sangat sedikit sekali"
(QS.Al-Isra', ayat 85)

     Setelah Nabi Adam a.s. mengetahui nama-nama segala benda yang ada di sekitarnya, maka Allah mengumpulkan Malaikat, dan bertanya kepada mereka tentang nama-nama benda-benda itu, tetapi Malaikat-malaikat itu tidak mengetahui, sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur'an sbb:

"Dan Ia telah mengajarkan kepada anda keterangan-keterangan itu semuanya, Kemudian Ia tunjukkan benda-benda itu kepada Malaikat seraya berkata "Beritahukanlah kepadaKu keterangan-keterangan (bagi benda-benda) ini, jika memang kamu makhluk yang benar ".
" Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau ! kami tidak mempunyai pengetahuan melainkan apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, karena sesungguhnya Engkaulah yang amat mengetahui lagi Bijaksana"
(QS. Al-Baqarah, ayat 31-32)

     Kesalahan Adam telah diampunkan Allah sebagaimana diterangkan dalam QS. Al-Baqarah, ayat 37, dan kepada anak cucunya diberiNya ajaran-ajaran agama untuk menyelamatkan hidupnya. Barang siapa mengikuti agama akan mendapatkan surga, dan barang siapa yang mengingkarinya akan mendapat neraka.
     Adam dan Hawa sebagai suami isteri, dan sebagai manusia pertama dan nenek moyang kita. tiap kali melahirkan dua orang putera : seorang laki-laki dan seorang perempuan, kecuali ketika melahirkan yang terakhir dan penghabisan, hanya seorang anak laki-laki, yang kemudian menjadi Nabi Syis namanya. Adapun anak laki-laki diperisterikan dengan anak perempuan yang lahirnya tidak bersamaan dengan dia. Begitulah ketentuan Allah di masa itu. Dari perkawinan-perkawinan inilah lahir anak cucu Adam yang tersebar hingga sekarang ini.
     Iblis yang telah berhasil menggoda Nabi Adam a.s. nenek moyang manusia, sampai sekarang selalu berusaha menggoda dan menjerumuskan kita. Ia sangat pandai dan licik menggoda manusia. Sebab itu kita harus berhati-hati dan berpegang teguhlah dengan ajaran-ajaran Islam, agar kita selamat dari godaan-godaan Iblis, Syaithan yang terkutuk.

KESIMPULAH DAN IKHTISAR RIWAYAT NABI ADAM a.s.

Nabi Adam a.s. adalah manusia yang pertama dan Nabi yang pertama.
Dosa Nabi Adam a.s. tolah diampuni Allah, karena Adam telah memohon ampun kepada Allah.
 Nabi Adam a.s. adalah manusia yang pertama ada di bumi ini, karena itu, kita sebagai manusia adalah keturunan dari Nabi Adam, bukan hasil evolusi kera.
Makhluk Allah tidak mengetahui apa-apa tentang yang ghaib, kecuali yang telah diberitahukan oleh Allah.
Iblis, syaithan yang terkutuk selalu menggoda kita, agar kita tergelincir dari kebenaran dan masuk dalam kemungkaran

KONTARDIKSI AL-KITAB KRISTIAN???

Pertentangan 1
a. Matius, fasal 3 ayat 17 “Lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: ‘Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.’”
b. Matius, fasal 5 ayat 9 “Berbahagialah orang yang membawa damai, kerana mereka akan disebut anak-anak Allah.”
Ayat di atas bertentangan kerana yang disebut anak Allah tidak hanya Yesus tetapi semua orang yang mendamaikan manusia.
Pertentangan 2
a. Yohanes, fasal 14 ayat 9 “Barangsiapa melihat Aku, ia telah melihat Bapa” dan ayat 10, “tidak percayakah engkau, bahwa aku ini di dalam Bapa, dan Bapa pun di dalam Aku? Segala perkataan yang Aku ini katakan kepadamu, bukanlah Aku katakan dengan kehendak sendiri, melainkan Bapa itu yang tinggal dalam Aku. Ia mengadakan segala perbuatan itu.”
b. Yohanes, fasal 17 ayat 23 “Aku di dalam mereka itu, dan Engkau di dalam Aku; supaya mereka itu sempurna di dalam persekutuan.”
Kata “mereka” di ayat 23 adalah sahabat Yesus. Sedangkan yang dimaksud ‘dengan aku’ ialah Yesus. Jadi frasa ‘Aku bersama mereka’ artinya Yesus beserta sahabat-sahabatnya. Jadi Tuhan itu berserta Yesus dan para sahabatnya. Kalau umat Kristian percaya hal kesatuan Yesus dengan Bapa, maka umat Kristian pun harus percaya hal kesatuan Bapa itu dengan semua sahabat Yesus yang berjumlah 12 orang. Jadi bukan Yesus dan Roh Suci saja yang menjadi satu dengan Tuhan, melainkan harus ditambah 12 orang lagi. Ini namanya persatuan Tuhan atau Tuhan persatuan, dan bukan hanya Tri-Tunggal, tetapi 15 Tunggal. Jadi mana yang benar? Tiga menjadi Tunggal atau 15 menjadi Tunggal?

Pertentangan 3
(Tuhan Esa)
a. Yohanes, fasal 17 ayat 3 “Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka mengenal Engkau, Allah yang Esa, dan Yesus Kristus yang telah Engkau suruhkan itu.”
b. Ulangan, fasal 4 ayat 35, “Maka kepadamulah ia itu ditunjuk, supaya olehmu bahwa Tuhan itulah Allah, dan kecuali Tuhan yang Esa tiadalah yang lain lagi.”
c. Markus, fasal 12 ayat 29, “Maka jawab Yesus kepadanya. Hukum yang terutama ialah: Dengarlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan kita, ialah Tuhan yang Esa.”
d. Ulangan, fasal 6 ayat 4, “Dengarlah, hai orang Israil: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu Esa!”
Di ayat di atas menyebutkan Tuhan adalah Esa dan menyebut Yesus adalah Pesuruh Allah (Utusan/Rasul), bukan Tuhan. Sedangkan di satu ayat menyebutkan Tuhan dengan Yesus menjadi satu, di ayat yang lain lima belas menjadi satu. Mana yang benar? Menurut pengakuan umat Kristian sendiri, suatu Kitab Suci yang kandungan ayat-ayatnya bertentangan antara satu dengan lainnya tentu sulit dipercayai kesuciannya, karena yang disebut suci itu bersih dari kekeliruan dan perselisihan.
Pertentangan 4
a. Yohanes, 10:30 “Aku dan Bapa itu satu adanya.”
b. Matius, fasal 27 ayat 46 “Maka sekira-kira pukul tiga itu berserulah Yesus dengan suara yang nyaring katanya: ‘Eli, Eli, lama sabaktani’, artinya: ‘Ya Tuhan, apakah sebabnya Engkau meninggalkan Aku’”
Berdasarkan seruan Yesus di ayat Matius 27:46 di atas, jelas bahwa Yesus tidak bersatu dengan Tuhan, yakni Tuhan meninggalkan Yesus. Mestinya kalau Tuhan menjadi satu dengan Yesus, di saat itulah saat yang tepat untuk menolong Yesus, tapi kenyataannya Tuhan tidak bersatu dengan Yesus sehingga Yesus sendiri perlu meminta tolong. Bolehkah dikatakan dengan sebutan “Tuhan Yesus” kalau menolong dirinya saja tidak mampu?
Pertentangan 5
a. Umat Kristian menyembah Yesus sebagai Tuhan.
b. Akan tetapi kenyataannya Yesus yang dikatakan bersatu dengan Tuhan mestinya tindakan-tindakan dan perbuatannya menyerupai perbuatan Tuhan. Akan tetapi kenyataannya tidak demikian: Tuhan tidak tidur tetapi Yesus tidur; Tuhan tidak sakit tetapi Yesus sakit; Tuhan tidak makan tetapi Yesus makan; Tuhan tidak menyembah sesiapa pun tetapi Yesus menyembah Tuhan; Tuhan tidak mati tetapi Yesus mati.
Pertentangan 6
a. Umat Kristian menganggap salah satu sebab yang menyebabkan Yesus bersatu dengan Tuhan adalah kerana baginda mengetahui perkara yang ghaib.
b. Markus, fasal 13 ayat 31 dan 32 “Sesungguhnya langit dan bumi akan lenyap, tetapi perkataanku kekal. Tetapi akan harinya atau ketika itu tidak diketahui oleh seorang pun, baik segala malaikat yang di surga pun tidak, anak itu pun tidak, hanyalah Bapa saja.”
Jelas bahawa dalam Alkitab sendiri tertulis yang Yesus sendiri mengaku tidak ada yang tahu bila berlakunya hari Kiamat, melainkan hanya Tuhan sendiri. Tegasnya Yesus sendiri tidak mengetahui waktu berlakunya hari Kiamat, yang termasuk suatu yang ghaib. Yang tidak tahu itu pasti bukan Tuhan, kerana Tuhan Maha Mengetahui.
Pertentangan 7
a. Galatia 2:20 “…namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan dirinya untuk aku.”
b. Yohannes 14:10 “Tiadakah engkau percaya bahwa aku ini di dalam Bapa, dan Bapa pun di dalam aku? Segala perkataan yang Aku ini katakan kepadamu, bukanlah Aku katakan dengan kehendak sendiri, melainkan Bapa itu yang tinggal di dalam Aku. Ia mengadakan segala perbuatan itu.”
Jika Yesus dikatakan Tuhan Anak karena kenyataannya bahawa “aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam aku”, maka bagaimana pula dengan Paulus, yang menyatakan bahwa Yesus di dalam dia dan dia di dalam Anak Allah (Yesus)? Paulus mengaku bahwa dirinya bukan lagi Paulus tetapi sudah jelmaan Yesus/Mesias (Bandingkan pernyataan Paulus: “Kristus hidup di dalam aku, aku di DALAM ANAK ALLAH” dengan pernyataan Yesus: “Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku”). Adakah Paulus itu Tuhan Cucu? Bererti sekarang sudah bertambah lagi satu Tuhan.
Rujukan
Alkitab Terjemahan Baru, Lembaga Alkitab Indonesia, 2000

Selasa, 24 September 2013

SKROL UNTUK UMAT KRISTIAN????

DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG
SESUNGGUHNYA PERUTUSAN INI DARIPADAKU

IMAM MUHAMMAD JIBRIL AL-KHAIR B.A

“SESUNGGUHNYA AKU BERSAKSI BAHAWA TIADA TUHAN YANG DISEMBAH MELAINKAN ALLAH S.W.T NABI MUHAMMAD S.A.W ITU PESURUH ALLAH S.W.T”

SEGALA PUJI BAGI ALLAH, TUHAN SELURUH ALAM

KESELAMATAN BAGI MEREKA YANG MENGIKUT CAHAYA PENTUNJUK AMMA BA’DU

WAHAI UMAT KRISTIAN

Aku memuji Allah SWT untukmu dan aku bersaksi bahawa Nabi Isa a.s ( Jesus ) adalah Roh Allah SWT dan Kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam yang tidak pernah kahwin, yang suci, baik dan terjaga. Ia telah mengandungkan Isa a.s lalu Allah SWT menciptakan dari Roh-Nya dan tiupan-Nya sebagaimana Dia telah menciptakan Adam a.s dengan tangan-Nya dan tiupan-Nya. Aku berdoa kepada Allah SWT semata, yang tiada sekutu bagi-Nya dan berserah diri dan taat kepada-Nya.

Hendaklah kamu mengikuti Muhammad Rasulullah SAW, beriman kepadanya dan apa-apa yang telah datang kepadanya sepertimana para Rasul dan para Nabi  Allah SWT sebelum baginda Rasulullah SAW.

Sesungguhnya...
Aku percaya dan beriman kepada ALLAH SWT, sebagai Tuhan seluruh alam, Nabi Isa a.s sebagai utusan-Nya dengan membawa Injil untuk mengesahkan Taurat Nabi Musa a.s dan membawa khabar gembira akan kehadiran Nabi Muhammad SAW dari Bakkah (Mekah) yang merupakan ROH KEBENARAN yang juga menjadi PENGHIBUR yang meneruskan usaha Nabi Isa a.s untuk membawa manusia ke jalan lurus yang selamat (Islam) dan menyembah
ALLAH S.W.T sebagai Tuhan semesta alam...

Sesungguhnya aku menyeru kamu dengan seruan Islam dan Allah SWT akan mendatangkan padamu dua kali pahala di dunia dan di Akhirat yang kekal abadi selamanya.  Maka  apabila kamu berpaling maka kamu kuserahkan kepada Allah SWT, Tuhan seluruh alam ini, yakni...

Allah SWT
 tiada Tuhan selain-Nya yang hidup kekal dan berkuasa dengan sendiri-Nya.Tiada mengantuk dan tiada pula tidur, kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa’at dan pertolongan di sisi Allah SWT tanpa izin-Nya? Allah SWT mengetahui apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka dan mereka hanya dapat mengetahui sedikit sahaja dari ilmu Allah SWT dengan kehendak-Nya. Qursyi-Syiar Allah SWT itu meliputi langit dan bumi. Dia tidak  merasa berat memelihara kedua-duanya.
Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Oleh itu,
Marilah kita berpegang teguh pada satu kalimat yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu. Bahawa tidak kita sembah kecuali Allah S.W.T dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu apa pun selain-Nya. 
Tidak pula sebahagian kita menjadikan sebahagian yang lain sebagai
Tuhan selain Allah S.W.T

KETAHUILAH...
AGAMA YANG BENAR DI SISI ALLAH S.W.T, TUHAN SELURUH ALAM INI HANYALAH
 ‘ISLAM’
DAN BARANG-SIAPA YANG MEMILIH SELAIN ISLAM  SESUNGGUHNYA DIA TELAH RUGI DI DUNIA DAN DI AKHIRAT.  SESUNGGUHNYA TELAH TERANG DAN JELAS KEPADA KAMU YANG MANA SALAH YANG MANA BETUL.  ISLAMLAH NESCAYA KAMU SELAMAT SEKIRANYA KAMU BERPALING MAKA SAKSIKANLAH BAHAWA KAMI ADALAH ORANG-ORANG ISLAM YANG BERSERAH DIRI KEPADA ALLAH SWT


 IKHLAS DARI

IMAM MUHAMMAD JIBRIL AL-KHAIR B.A

Isnin, 23 September 2013

MASUK SYURGA ATAU NERAKA???

Kami orang Kristen tidak berkata: “Insya Allah kami masuk surga”! Kami juga tidak mengatakan “moga-moga kami masuk surga”! Kami yakin kapanpun kami mati, kami PASTI masuk surga! Bukan karena kami baik, tetapi karena dosa kami sudah dibereskan oleh Yesus Kristus!
Admin Siaran Al Hayat (*lebih tepat Siaran Darah dan Kematian!)
Dalam Al Kitab kita menemukan janji bahwa jikalau dosa-dosa kita dipercayakan/ diserahkan kepada Isa Al-Masih sebagai Juru Penebus (Juru Selamat) kita, dosa-dosa kita akan diampuni/ dibersihkan dan kita akan pasti masuk sorga pada waktu meninggal dunia.  Kita tidak perlu menunggu hari kiamat untuk tahu apakah kita akan masuk sorga atau tidak. Kebenaran kepastian akan keselamatan yang dimaksudkan pada ayat Allah sbb: Domba domba-Ku... (Yohanes 10:27-28)
Pdt. Jusuf Roni
Saya secara pribadi sangat terpikat dengan “kepastian keselamatan” yang diberikan oleh Yesus Kristus dalam ajaran-ajaranNya yang tertera di dalam Alkitab. Keselamatan yang pasti inilah yang membuat saya tertawan pada Yesus Kristus, dan saya seperti mendapat permata berlian yang tiada ternilai, sebab percumalah hidup kita di dunia ini senang, tanpa jaminan keselamatan yang pasti. Dan setelah saya beroleh keselamatan yang pasti ini maka hidup saya mendapat ketenangan, kedamaian. Hilang semua kekuatiran dan kegelisahan saya yang dahulu, apakah saya pasti masuk surga atau tidak. Tetapi sekarang dengan segala jaminan yang diberikan oleh Tuhan Yesus, maka saya pasti bersama-sama Dia di sorga bila saya dipanggilNya kelak!

Hmm… sungguh klaim yang tidak mengherankan bagi umat muslim. Kenapa..? Karena klaim tersebut bahkan sudah ada dan sudah dijawab pula sejak ribuan tahun yang lalu. Bukan sekedar jawaban untuk klaim "jinak-jinak merpati" seperti di atas, tetapi bahkan jawaban atas klaim yang lebih "menantang." Bukan pula jawaban dari manusia, tetapi bahkan jawaban dari Sang Pencipta manusia. Karena Allah Ta'ala, satu-satunya Tuhan yang benar untuk diibadahi telah berfirman:

Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, "Tidak akan masuk surga kecuali orang Yahudi atau Nasrani." Itu (hanya) angan-angan mereka. Katakanlah, "Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar." (QS. Al-Baqarah 2:111). 


Dan mereka berkata: "Jadilah kamu penganut Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk. "Katakanlah, "(Tidak!), melainkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus dan dia tidak termasuk golongan orang yang menyekutukan Tuhan." (QS. Al-Baqarah 2:135).
  
Orang Yahudi dan Nasrani berkata, "Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya." Katakanlah, "Mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu? Tidak, kamu adalah manusia (biasa) di antara orang-orang yang Dia ciptakan. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan menyiksa siapa yang Dia kehendaki. Dan milik Allah seluruh kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada antara keduanya. Dan kepada-Nya semua akan kembali." (QS. Al-Maa'idah 5:18).

Dan sungguh tidak ada dosa asal/ waris, karena sebelum diturunkan ke bumi, Adam 'alaihissallam telah diampuni. 

Kemudian Adam menerima beberapa kalimat (ucapan untuk memohon ampunan) dari Tuhannya, lalu Allah pun menerima taubatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima taubat, Maha Penyayang. Kami berfirman, "Turunlah kamu semuanya dari surga. Kemudian jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut atas diri mereka dan mereka pun tidak bersedih hati." (QS. Al-Baqarah 2:37-38).

Dosa waris hanyalah pandangan pribadi Paulus dalam suratnya yang ditujukan – kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma“Sebab itu sama seperti dosa telah masuk kedalam dunia oleh satu orang, dan dan dalam dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang karena semua telah berbuat dosa” (Roma 5:12).

Merujuk pada kitab Musa (Kejadian 2:8-25, 3:1-24) pun tak ada indikasi adanya dosa waris. Hanya ular yang dikisahkan dikutuk TUHAN sehingga tetap sebagai binatang melata seperti yang biasa kita lihat (Kejadian 3:14) dan tanah tempat Adam dan Hawa ditempatkan tidak sesubur taman Eden (Kejadian 3:17-19). Bahkan kutuk terhadap tanah/ bumi telah dicabut oleh TUHAN dengan berfirman dalam hati-Nya? (Kejadian 8:21). Adapun istrinya (Hawa) bahkan diberi bekal pengetahuan bahwasanya ia akan mengalami keterbatasan saat mengandung dan merasakan sakit saat bersalin (Kejadian 3:16).

Karena itu, buanglah jauh-jauh pikiran… semestinya saat ini kita semua manusia hidup di surga seandainya Adam tidak berbuat salah, dan dengan dalih (bukan dalil) itu pula ada “ajaran suci” yang menganggap Adam sebagai biangnya wabah dosa yang terus menular, menjalar, menginfeksi setiap -orok- yang baru -oek- dari zaman permulaan sampai akhir zaman. 


Sungguh, ajaran yang sangat merendahkan nilai kemanusiaan, ajaran yang menjungkir balikkan moralitas, ajaran yang harus disingkirkan dari ranah kemanusiaan yang adil dan beradab. Ajaran yang dibuat hanya untuk memenuhi selera pembuat "ajaran suci" turunannya, yaitu doktrin penebusan dosa. Dan sungguh, ajaran tersebut juga sangat melecehkan Tuhan karena menganggap Tuhan tidak punya rancangan matang hingga mengalami kebingungan begitu panjang, dan akhirnya frustasi bahkan mengorbankan diri (*yang dibungkus rapat dan diikat erat untuk menyamarkan pelecehan terhadap Tuhan dengan slogan “ajaran kasih”).

Ajaran kasih, yang sangat perlu "dikasihani" !!!
Yang benar adalah kita semua manusia hidup dibumi, bukanlah akibat ketidak taatan Adam, tetapi memang merupakan bagian dari "skenario prima" dari Yang Maha Sempurna.  


"Allah telah mencatat seluruh takdir makhluk 50.000 th. sebelum Allah menciptakan langit dan bumi." (HR. Muslim no.2653; HR. Ahmad II/169). 

Allah Ta'ala berfirman: "Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (al-Lauhul Mahfuzh)" (QS. Al-An'aam 6:59).

Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (al-Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.  Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah (QS. Al-Hadiid 57:22). 


Kehidupan manusia di bumi adalah murni kehendak Allah, yang telah menetapkan manusia sebagai khalifah didalamnya:  

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di bumi" Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami senantiasa bertasbih memuji-Mu dan mensucikan nama-Mu"? Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui" (QS. Al-Baqarah 2:30).


Hal senada juga terdapat dalam kitab Musa (Kejadian 1:26-29), bahwa Allah berkehendak menjadikan manusia sebagai penguasa dunia dan beranak cucu di dalamnya. Sayangnya ayat ini sengaja dilupakan para pewarta kristen untuk menolak adanya takdir (kecuali Kalvinis) sekaligus memuluskan dogma dosa warisan. Bahkan seringkali disalah gunakan untuk mendukung adanya indikasi kejamakan Tuhan.

Allah Ta'ala juga senantiasa memberi petunjuk pada anak cucu Adam, sebagai makhluk yang berakal dan berkehendak bebas (*yang tentunya dibatasi oleh norma/ aturan atau pun kebebasan orang lain) melalui para nabi dan rasul-Nya. Adapun seruan utama para nabi dan rasul sejak Adam 'alaihissallam  sampai yang terakhir yakni nabi Muhammad shalallaahu 'alaihi wa sallam adalah untuk – mentauhidkan – Allah. 

Allah Ta'ala berfirman: 

Dan sungguh, Kami telah mengutus rasul pada setiap umat (untuk menyerukan):"Sembahlah Allah, dan jauhilah Thaghut", maka di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). 
(QS. An-Nahl 16:36)

Juga firman Allah Ta'ala: Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku." (QS. Al-Anbiyaa 21:25).

Tauhid Nabi Musa 'alaihissallam
Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia (Ulangan 4:35). Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! (Ulangan 6:4). Lihatlah sekarang, bahwa Aku, Akulah Dia. Tidak ada Allah kecuali Aku. Akulah yang mematikan dan yang menghidupkan, Aku telah meremukkan, tetapi Akulah yang menyembuhkan, dan seorangpun tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku (Ulangan 32:39).

Tauhid Nabi Daud 'alaihissallam 
Sebab itu Engkau besar, ya Tuhan ALLAH, sebab tidak ada yang sama seperti Engkau dan tidak ada Allah selain Engkau menurut segala yang kami tangkap dengan telinga kami (II Samuel 7:22). Tidak ada seperti Engkau di antara para allah, ya Tuhan, dan tidak ada seperti apa yang Kaubuat. Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang sujud menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan, dan akan memuliakan nama-Mu. Sebab Engkau besar dan melakukan keajaiban-keajaiban; Engkau sendiri saja Allah. Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya TUHAN, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu; bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu. Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allahku, dengan segenap hatiku, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya (Mazmur 86:8-12). 

Tauhid Nabi Sulaiman 'alaihissallam  

Kemudian berdirilah Salomo di depan mezbah TUHAN di hadapan segenap jemaah Israel, ditadahkannyalah tangannya ke langit, lalu berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit di atas dan di bumi di bawah; Engkau yang memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu (I Raja-raja 8:22-23).  


Tauhid Nabi Yesaya 'alaihissallam

"Kamu inilah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi. Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku (Yesaya 43:10-11). Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku (Yesaya 44:6). Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain(Yesaya 45:5-6). Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku (Yesaya 46:9).

Tauhid Nabi Isa 'alaihissallam
Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa" (Markus 12:29). Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku (Yohanes 5:30).

Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa (Yohanes 10:29). Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus (Yohanes 17:3). 

Firman Allah Ta'ala mengisahkan Al-Masih Isa putra Maryam: 


Dan sebagai seorang yang membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu. Dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus" (QS. Ali Imran 3:50-51).


Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, adalah sungguh naif – merasa pasti – (bahkan bila pun hanya sekedar berkhayal) –  masuk surga dengan dalih bahwa dosa waris (yang jelas ngga ada!) dan segala dosa perbuatan (yang jelas sangat banyak!) telah ditebus dengan darah dan kematian Yesus Kristus.

Dalam hal ini juga secara tidak sadar (memang sengaja dihindarkan dalam pengajaran gereja supaya tetap tidak sadar) harus mensyukuri adanya tindakan barbar, pembunuhan secara biadab pada manusia mulia Yesus Kristus, Isa 'alaihissallam. 

Bahkan selanjutnya (khususnya trinitarian) harus melakukan perbuatan yang paling dikutuk Allah Ta’ala, Tuhan seluruh alam, yaitu menyekutukan-Nya dengan mempertuhankan Yesus dan Roh Kudus. Dengan demikian tidak lagi beribadah/ menyembah Tuhan Yang Maha Esa, tetapi menyembah Tuhan Tritunggal. Tritheos yang dikemas dalam wadah “segitiga suci”made in Romawi, sehingga nampak seolah-olah atau pun dipaksakan sebagai monotheisme. Padahal sejatinya tritheisme paganisme.


Bahkan sebenarnya tidak cukup disebut hanya tritheisme karena tidak ada kesepakatan jumlah pribadi Tuhan Roh Kudus. Dalam kitab Wahyu (4: 5) disebutkan adanya 7 Roh Allah. Dalam Bilangan (11: 17) Roh TUHAN yang hinggap pada Musa, dibagi pada 72 panatua. Sementara pada setiap diri orang kristen mengaku “dirasuki” Roh Kudus. Dan belum lagi apabila setiap keluarga kristen melahirkan anak kristen, baik secara biologis maupun “memanen dari ladang yang telah menguning" milik tetangga, maka pada satu sisi menularkan virus dosa asal dan pada sisi lain punya andil menambah jumlah Roh Kudus.

Hmm, sungguh suatu keimanan, yang tidak menyehatkan!   
Terakhir menanggapi klaim - kepastian masuk surga dan mengkontraskan dengan moga-moga masuk surga - yang selalu menjadi jualan utama para pewarta kristen, maka ada dua sudut pandang jawaban.
Pertama: Dari sudut pandang kekristenan pun tertolak, karena Katolik mengakui adanya andil perbuatan baik dalam meraih tujuan utama yaitu surga, sehingga ada konsep api penyucian (neraka kecil dalam kubur). Jadi sangat tergantung kristennya siapa, apakah Katolik atau yang memprotesnya (Protestan).  


Menurut alur ini juga berarti surganya Protestan berbeda dengan Katolik, karena surga Protestan berisi campur baur orang-orang yang tidak sengaja berbuat baik dan para pembunuh/ penjahat aktif. Sedangkan surga Katolik berisi orang-orang yang benar-benar baik pada satu tingkat karena sewaktu di dunia ada niat/ motivasi berbuat kebaikan, dan pada tingkat dibawahnya berisi para mantan pembunuh/ penjahat yang benar-benar telah bertobat dan disucikan dalam api penyucian.


Yah, berharap saja semoga saudara tua yakni Kristen Katolik yang walaupun sering kali diprotes, mau membuka pintu surga bagi penduduk surga Protestan yang mengungsi karena ketakutan pada para pembunuh dan penjahat yang berkeliaran.

Tetapi, benarkah mereka pasti masuk surga yaa… ???
Padahal Yesus hanyalah jalan, atau utusan, hamba yang dimuliakan menjadi seorang Nabi, yang menyerukan kebenaran, yaitu untuk hanya menyembah Bapa yang mengutusnya, dan mengajarkan untuk hidup sesuai hukum Taurat supaya bisa masuk surga (lihat:Yohanes 14:6).Sedangkan mereka menjadikan Yesus sebagai tujuan utama, dengan menjadikan Yesus sebagai sembahan, sebagai tempat memohon, sebagai Tuhan. 


Sungguh, suatu program yang tidak cukup hanya di update atau di upgrade, tetapi harus diganti dengan program dari langit berikutnya! "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukan jalan-Ku" demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. (Yesaya 55:8-9).

Kedua: Dari sudut pandang Islam, meyakini bahwa semua orang muslim telah dijamin pasti masuk surga. Bukan hanya orang muslim dari umat Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam, tetapi juga seluruh orang muslim pengikut nabi dan rasul terdahulu, termasuk pengikut Nabi Isa 'alaihissallam
Pengikut Nabi Isa 'alaihissallam, hanya pengikutnya - yakni yang taat mengikuti ajarannya untuk hanya menyembah Tuhan Yang Maha Esa dan melaksanakan hukum Taurat, bukan mereka yang menyembah Tuhan Tritunggal yang entah mengikuti “nabi” siapa dan dari mana asalnya. 

Adapun kenapa umat muslim harus taat beribadah kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala dan harus berbuat baik kepada sesama manusia adalah sebagai konskuensi sekaligus ungkapan rasa syukur sebagai mukmin yang muslim. Karena dalam Islam, iman bukan sekedar percaya seperti dalam kekristenan, akan tetapi iman meliputi keyakinan yang kokoh dalam hati, melafazkan dengan lisan dan membuktikan dengan perbuatan. Semua itu diatur secara tegas, jelas dan gamblang sebagai rukun iman (6) dan rukun islam (5). 

Bukan berarti pula banyaknya ibadah seseorang yang akan memasukkannya ke Surga, karena seberapa besar pun ibadah seseorang tidaklah akan sebanding dengan berbagai kenikmatan yang telah Allah Ta'ala berikan. Bahkan kemampuan untuk melaksanakan berbagai ibadah pun merupakan sebuah nikmat (hidayah taufik) dari Allah Ta'ala, setelah pada tahap sebelumnya telah diberi hidayah petunjuk, yakni memeluk agama Islam - sebagai nikmat terbesar bagi manusia. 


Karena itu, muslim sungguh sangat bersyukur karena telah berada di atas jalan yang lurus, sehingga setiap hari minimal 17 kali memohon pada Allah Ta'ala agar senantiasa tetap berada di atas jalan lurus tersebut, yakni agama Islam. Dan sangat bersyukur pula diberikan kemampuan untuk melaksanakan berbagai ibadah yang diperintahkan. Karena itu, masuk Surga pada hakekatnya adalah rahmat dari Allah Ta'ala, bukan dari banyaknya ibadah yang dilakukan seseorang. 

Dan sungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menetapkan segalanya, termasuk takdir seorang muslim langsung masuk surga atau mampir dulu ke neraka. Tetapi tak seorang pun mengetahui dirinya langsung masuk surga atau mampir dulu ke neraka, kecuali yang telah diberitahukan oleh Allah dan dijelaskan oleh Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa sallam. Yang jelas, Allah Ta'ala tidak menghendaki seorang pun muslim mampir dulu ke neraka karena Allah Ta'ala telah menunjukkan jalan ke Surga secara jelas, tegas dan terang-benderang, melalui perintah dan larangan-Nya. 


Oleh karena itu, setiap muslim pada akhirnya pastilah akan masuk surga. Adapun kalimat Insya Allah masuk surga adalah sebuah harapan semoga langsung masuk surgatanpa mampir dulu ke neraka. Dan ucapan Insya Allah adalah sunnah para nabi dan bukan hanya milik Islam.Bukankah Alkitab menuliskan: Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya(Insya Allah), kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.(Yakobus 4: 15). 



Dan kenapa masih ada neraka bagi muslim, adalah karena Allah Maha Adil sekaligus sebagai bukti kasih sayang Allah.



Bukankah sangat wajar bila surga hanya dihuni oleh orang-orang yang taat, dan neraka untuk orang yang khianat - orang yang tidak tahan uji?
Allah Ta'ala berfirman:    

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan,"Kami telah beriman", dan mereka tidak diuji? (QS. Al-Ankabut 29:2). 

Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah di antaranya yang terbaik perbuatannya. (QS. Al-Kahfi 18:7).

Sungguh, Allah tidak akan menzalimi seseorang walaupun sebesar dzarrah, dan jika ada kebajikan (sebesar dzarrah), niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan pahala yang besar dari sisi-Nya (QS. An-Nisaa' 4: 40)

Maka barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya ia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah, niscaya akan melihat (balasan)nya pula. 

(QS. Az-Zalzalah 99:7-8).

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya sedikit pun (QS. An-Nisaa' 4:124). 

Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya; mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya. (QS. Al-Bayyinah 98:7-8).


Oleh karena itu, surga Islam hanya dihuni oleh orang-orang yang taat melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Adapun mereka yang kurang taat akan mampir dulu di neraka. Tidak seperti surga khayalan kristen (Protestan) yang berisi campur baur orang-orang yang tidak sengaja berbuat baik dan para pembunuh/ penjahat aktif. 
Yah, surga khayalan karena Allah, Tuhan seluruh manusia telah berfirman:

Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (QS. Al-Bayyinah 98:6)

Dan bagaimanakah (keadaan orang kafir nanti), jika Kami mendatangkan seorang saksi (rasul) dari setiap umat dan Kami mendatangkan engkau (Muhammad) sebagai saksi atas mereka. (QS. An-Nisaa' 4: 41)


Dan, bila dilanjutkan dengan sabda manusia mulia Yesus, Isa 'alaihissallam: "Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (Matius 4:10). Sangat pas… bukan!



Semoga bermanfaat

Wassalam