MARI kita lihat salah
seorang anak cucu Nabi Ibrahim solat 3 waktu dalam Bible yang selari dengan Qur’an
yang membicarakan tentang solat 3 waktu.
SOLAT
Nabi Daniel a.s
“Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah
itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada
tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; TIGA KALI SEHARI IA BERLUTUT,
BERDOA SERTA MEMUJI ALLAHNYA, SEPERTI YANG BIASA DILAKUKANNYA.”
[BIBLE DANIEL
6:10]
Nabi-nabi lain yang
menceritakan solat mereka dengan perbuatan seperti berlutut, Sujud, berdoa dan
memuji ALLAH yang Satu.
Banyak bukti yang
tertulis dalam kitab Bible sendiri menunjukkan bahawa para Nabi a.s dulu juga
sujud menyembah Allah dan menghadap Kiblat. Dan hanya Agama Islam sahaja lah
sekarang yang menyembah Allah seperti para Nabi dulu iaitu adanya perbuatan
Sujud dan menghadap Kiblat ketika Solat.
Solat
Nabi Ibrahim a.s
Kejadian 17:3 Lalu SUJUDLAH
Abram, dan Allah berfirman kepadanya:
Solat
Nabi Lut a.s
Kejadian 19:1. Kedua
malaikat itu tiba di Sodom pada waktu petang. Lot sedang duduk di pintu gerbang
Sodom dan ketika melihat mereka, bangunlah ia menyongsong mereka, lalu SUJUD
dengan mukanya sampai ke tanah,
Solat
Nabi Musa a.s
Keluaran 34:8
Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu SUJUD MENYEMBAH
Solat
Nabi Daud a.s
Mazmur 5:8 - Tetapi
aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, SUJUD
MENYEMBAH ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau.
Mazmur 138:2 - Aku
hendak SUJUD ke arah bait-Mu yang kudus dan MEMUJI nama-Mu, oleh karena kasih-Mu
dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala
sesuatu.
Solat
Nabi Sulaiman a.s
1 Raja-raja 8:22.
Kemudian berdirilah Salomo di depan mezbah TUHAN di hadapan segenap jemaah
Israel, ditadahkannyalah tangannya ke langit,
1 Raja-raja 8:23 lalu
berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit
di atas dan di bumi di bawah; Engkau yang memelihara perjanjian dan kasih setia
kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu;
Solat
Nabi Yushak (Yosua) a.s
Yosua 5:14 Jawabnya:
"Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku
datang." Lalu SUJUDLAH Yosua dengan mukanya ke tanah, MENYEMBAH dan
berkata kepadanya: "Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?"
Solat
Nabi Ayyub a.s
Ayub 1:20. Maka
berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian SUJUDLAH
dia dan MENYEMBAH.
Solat
Nabi Isa a.s
Matius 26:39 Maka Ia
maju sedikit, lalu SUJUD dan BERDOA, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau
sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah
seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
Matius 4:10 Maka
berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau
harus MENYEMBAH Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau BERBAKTI!"
Markus 14:35 Ia maju
sedikit, MEREBAHKAN diri ke tanah dan BERDOA supaya, sekiranya mungkin, saat
itu lalu dari pada-Nya.
Markus 14:36
Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah
cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa
yang Engkau kehendaki."
Solat
Nabi Yehezkiel a.s
Yehezkiel 44:4. Lalu
dibawanya aku melalui pintu gerbang utara ke depan Bait Suci; aku melihat,
sungguh, rumah TUHAN penuh kemuliaan TUHAN, maka aku SUJUD MENYEMBAH.
Solat Nabi
Daniel a.s
Daniel 6:10 Demi
didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke
rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah
Yerusalem; tiga kali sehari ia BERLUTUT, BERDOA serta MEMUJI Allahnya, seperti
yang biasa dilakukannya.
Solat
kaum Bani Israel dahulu
2 Tawarikh 7:3 Ketika
segenap orang Israel melihat api itu turun dan kemuliaan TUHAN meliputi rumah
itu, BERLUTUTLAH mereka di atas lantai dengan muka mereka sampai ke tanah, lalu
SUJUD MENYEMBAH dan menyanyikan syukur bagi TUHAN: "Sebab Ia baik! Bahawasanya
untuk selama-lamanya kasih setia-Nya."
Keluaran 12:27 maka
haruslah kamu berkata: Itulah korban Paskah bagi TUHAN yang melewati
rumah-rumah orang Israel di Mesir, ketika Ia menulahi orang Mesir, tetapi
menyelamatkan rumah-rumah kita." Lalu BERLUTUTLAH bangsa itu dan SUJUD
MENYEMBAH.
HADIS
Selebihnya riwayat
hadis ini juga selari dengan Qur’an yang menyatakan Nabi Muhammad sebelum Isra
adalah bersolat sebanyak 3 kali sehari iaitu Pagi, Petang dan awal Malam.
kewajiban Solat sudah
ada sebelum peristiwa isra’. Solat diwajibkan kepada Nabi Muhammad sejak awal
ia diangkat sebagai nabi dan menerima wahyu pertama.
Hal ini sebagaimana
ditegaskan dalam hadis riwayat Ahmad dan Ad-Daraquthni bahwa:
“Jibril datang kepada
Rasul ketika menyampaikan wahyu pertama dan mengajarkan Rasul wudhu’ dan Solat,”
(HR Ahmad dan Ad-Daraquthni).
Menurut Ibnu Ishaq,
kewajiban Solat dimulai sejak Rasulullah menerima wahyu pertama. Bahkan, Rasul
dan Khadijah sudah Solat sebelum Solat lima waktu diwajibkan.
Tidak hanya itu, para
sahabat juga diperintahkan oleh Rasulullah untuk mengerjakan Solat dan berbuat
baik. Ini dipahami dari hadits yang dikutip oleh Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam
Kitab Fathul Bari Syarah Shahih Al-Bukhari. Dalam kitab itu, Ibnu Rajab
menulis:
“Ibnu Abbas berkata, dari Abu Sufyan tentang
hadits Herakilius, bahwa Nabi SAW memerintahkan kami Solat, jujur, dan menjaga
harga diri.”
Riwayat ini terdapat
dalam Shahih Al-Bukhari. Menurut Ibnu Rajab, adanya riwayat ini menunjukkan
Rasulullah sejak awal sudah memerintahkan umatnya untuk Solat, berkata jujur,
dan menjaga harga diri. Bahkan ia sendiri juga melakukan hal yang sama sebelum
adanya kewajiban Solat lima waktu.
Ibnu Rajab
menegaskan: “Hadits yang menunjukkan Nabi mengerjakan Solat sebelum isra’
sangatlah banyak.”
Dari penjelasan di
atas dapat dipahami bahwa perintah mengerjakan Solat sudah ada sebelum
peristiwa isra’. Namun pertanyaannya, bagaimana bentuk Solat yang dikerjakan
Rasulullah, berapa rakaat, dan kapan saja waktunya.
Merujuk pada
penjelasan Ibnu Rajab dalam Fathul Bari, ulama berbeda pendapat terkait
bagaimana Solat Rasul sebelum isra’. Tetapi yang paling penting, seluruh ulama
ingin membuktikan bahwa kewajiban Solat sudah ada sebelum isra’.
Ibnu Rajab
menjelaskan: “Tetapi, ada yang mengatakan bahwa Solat yang
diwajibkan pada Rasul pada awalnya adalah dua raka’at shubuh dan dua raka’at
waktu malam…
Qatadah mengatakan, ‘Solat
pertama kali adalah dua raka’at shubuh dan dua raka’at Isya.’”
Dengan demikian, perintah
Solat pertama kali hanya 3 kali sehari, yaitu dua raka’at di waktu shubuh dan
dua raka’at di waktu isya’.
Solat
Nabi sebelum Mi’raj
Kemudian masih timbul
pertanyaan, kira-kira Solat apa yang dikerjakan Nabi sebelum Isra. Sebagaimana
diketahui, ketika Isra, Rasulullah berhenti di Baitul-Maqdis untuk mengerjakan Solat.
Hal ini seperti dikisahkan dalam banyak hadits Isra’. Salah satu penggalan
hadits tersebut adalah:
“Kemudian Rasul masuk masjid dan Solat dua
rakaat.”
Dengan demikian,
kewajiban Solat sudah ada sebelum isra’. Begitu pula kewajiban wudhu. Cara
wudhu dan Solat ini diajarkan langsung oleh Malaikat Jibril kepada Nabi
Muhammad sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas. Nabi sudah mengerjakan solat saat di Mekah
sebelum Isra’, sebab al-Qur’an menjelaskan dalam surat al-Mudatsir, al-Kautsar,
dan surat yang diturunkan di Mekah lainnya, bahawa Rasul saw sudah mengerjakan
solat.
Demikian pula yang
tercatat dalam buku-buku Sejarah dan Hadits-Hadits Rasul saw, bahawa Rasul saw
mengerjakan solat bersama dengan Siti Khadijah hingga Khadijah wafat, sedangkan
wafatnya Khadijah sebelum Isra’. Abu Talib juga pernah melihat Rasul saw
mengerjakan solat bersama Abu Thalib, sedangkan Abu Thalib meninggal sebelum
Isra’.
Bila diteliti lebih
lanjut, pertama kali wahyu diturunkan adalah surat al-‘Alaq dan dalam surat
tersebut sudah menjelaskan tentang orang Quraisy yang melarang Nabi saw
mengerjakan solat sebagaimana firman Allah surat al-‘Alaq ayat 9-10:
“Bagaimana pendapatmu
tentang orang melarang. Seorang hamba ketika dia melaksanakan SOLAT.”
Ayat ini turun
berkenaan Abdul Uzzah bin Hisyam (Abu Jahal) yang melarang Nabi Muhammad saw
mengerjakan solat di Maqam Ibrahim. Abu Jahal berkata: “Bila aku melihat
Muhammad mengerjakan solat maka akan aku tusuk lututnya.”
Dalam riwayat lain
menjelaskan bahawa perintah melaksanakan wuduk dan solat sudah dimulai semenjak
pertama kali Malaikat Jibril diutus Allah untuk memberitahukan pada Nabi
Muhammad bahawa dirinya terpilih menjadi utusan Allah di muka bumi. Pada saat
itu juga, Jibril mengajarkan Nabi Muhammad saw cara berwudhuk dan solat dengan
cara Jibril berwudhuk terlebih dahulu kemudian Nabi saw mengikutinya, kemudian
Jibril solat dan Nabi saw pun mengikutinya. Setelah mempelajari wudhuk dan
solat pada Jibril, Nabi Muhammad saw mengajarkannya pada Siti Khadijah.
Dari bukti-bukti di
atas sangat jelas menunjukkan bahawa Nabi Muhammad saw sudah mengerjakan solat
di hadapan semua manusia semenjak tahun pertama dari tahun kenabiannya. Nabi
Muhammad saw hanya mengerjakan solat dua kali dalam sehari semalam yang waktunya
terletak pada pagi hari dua rakaat dan petang hari dua rakaat. Jadi pada
permulaan terutusnya Nabi Muhammad SAW sudah jelas bahawa beliau mengerjakan
solat. Adapun solat yang beliau kerjakan hanya dua kali dalam sehari semalam
dan berjumlah empat rakaat.
Manakala, solat dua
rakaat pada malam Isra sebelum berangkat pula berlakusebelum Isra juga. Baginda solat Isyak 2 rakaat di awal malam,
menurut catatan Ibnu Ishak. Riwayat yang dikemukakan oleh Ibnu Ishaq adalah
sebagaimana berikut:
“Di antara kisah yang
sampai kepada saya dari Ummu Hani’ binti Abi Thalib berhubung Isra’ Rasulullah
s.a.w ialah beliau (Ummu Hani’) menceritakan, “Rasulullah s.a.w tidak
diisra’kan melainkan ketika Baginda s.a.w berada di rumahku. Baginda s.a.w
tidur di samping ku pada malam itu di rumah ku. Mula-mula Baginda s.a.w berSolat
Isya’ kemudian tidur. Kami pun turut tidur. Sebelum Fajar Rasulullah telahpun
mengejutkan kami lalu berSolat Subuh. Kami berSolat bersamanya.”
Setelah itu
Rasulullah bersabda, “Wahai Ummu Hani’! Malam tadi saya telah bersolat bersama
kamu seperti yang kamu tahu di wadi ini. Selepas itu saya pergi ke Baitul Maqdis
dan bersolat di sana dan sekarang saya bersolat Subuh bersama kamu seperti yang
kamu saksikan.”
Maka jelaslah, Nabi
Muhammad SAW telah bersolat sebanyak 3 kali sehari, iaitu waktu Pagi(Fajr), Petang(Wusta)
dan Malam(Solat Isyak). Ini jelas selari dengan Qur’an.
"Dan lakukan
solat pada dua tepi siang(pagi dan petang), dan awal malam(Malam)."
(11:114)
SOLAT MENURUT QUR’AN
Selepas Isra(Q.S.17:1). Solat ini dikekalkan sepertimana yang disebut
oleh Qur’an. Qur’an menjadi bukti
penting tentang syariat solat ini. Terdapat
hanya tiga nama solat di dalam al-Qur’an, iaitu Solat Fajar (24:58), Solat
Isyak (24:58), dan Solat Wusta, atau solat yang di tengah (2:238). Tiga nama
solat ini menunjukkan waktunya juga. Waktu-waktunya dijelaskan lagi dengan
sebuah ayat lain berbunyi:
"Dan lakukan
solat pada dua tepi siang, dan awal malam." (11:114)
Solat yang pada waktu
tepi siang pertama ialah solat Fajar waktu ini orang berpuasa berhenti makan
dan minum, sementara solat wusta, atau solat yang di tengah, pada tepi siang
yang kedua. Solat yang dilakukan pada awal malam itu ialah solat Isyak, iaitu
ketika awal malam di mana orang berpuasa berbuka.
Perkataan "Wusta"
ingin diperjelaskan lagi di sini. Ia bermakna "di tengah", dan
menurut pendapat saya, maksudnya adalah waktu yang di tengah di antara tepi siang
pertama dan malam, atau sebelum berakhirnya siang. Waktu yang pendek ini
dikenali umum sebagai waktu akhir petang.
Oleh kerana al-Qur’an
menjelaskan sendiri, maka waktu solat Isyak selanjutnya dijelaskan dengan
sebuah ayat berbunyi:
"Lakukan solat
dari terbenam matahari hingga kegelapan malam" (17:78).
Ini adalah waktu
Maghrib yang merujuk kepada Awal Malam yang berada di zon Malam. Waktu ini juga
orang berpuasa berbuka.
Lantas, waktu solat Isyak
adalah dari terbenam matahari hingga kegelapan malam, iaitu di tepi siang yang
kedua. Ini adalah Solat Ritual untuk mengabdi kepada ALLAH. Dalam pengabdian itu ada ritual menyembah
ALLAH. Inilah Cara Hidup atau Din yang diredhai ALLAh disisinya.
Dengan pengesahan Qur’an
ke atas kitab-kitab terdahulu dalam hal solat.
Ini menunjukan Syariat ini tidak pernah berubah sejak dari zaman nabi
Ibrahim lagi. Nabi-nabi solat dengan cara Melutut, berdoa, memohon ampun,
memuji-muja ALLAH. Malah di zaman nabi Ibrahim sendiri, telah ada umatnya yang
solat berdiri, rukuk dan sujud.
MUSLIM
TIGA WAKTU DI INDONESIA
Seorang kenalan dari Indonesia,
mengatakan bahawa. Suatu ketika dahulu
sebelum kedatang wali 9 dari golongan Sunni, Mayoritas Umat Islam Indonesia Dulunya
Penganut Islam Tiga Waktu. Satu hal yang sangat penting dalam kaitannya ajaran
agama Islam yang masuk ke Indonesia. Islam yang masuk ke Indonesia ada 3 kategori
yang berbeda asal dan latar belakangnya.
Pertama adalah Islam
yang masuk ke Jawa melalui Walisongo yang berasal dari Asia tenggara terutama
dari Champa yang sangat berbeda dari Islam yang dikenal sekarang ini. MUI
memaksakan versi Islam yang berbeda dari Islam Walisongo. Islam Walisongo itu
juga terpecah dalam berbagai aliran, yang terbesar adalah NU, Muhammadiah, dan Kejawen. Islam Walisongo
juga berpartisipasi membentuk Islam di Sumatra dan Kalimantan dalam bentuk yang
berbeda tetapi tetap sumbernya dari Jawa. Kedua adalah Islam yang masuk melalui
Aceh yang berasal dari Arab, Pakistant, dan India. Kelompok Islam ini lebih
ekstreem, lebih buas, lebih kejam dan lebih jahat. Ketiga adalah Islam yang
masuk kewilayah Indonesia bagian Timur, kelompok aliran Islam inilah yang
paling halus, paling manusiawi, paling
toleransi yang bisa berakulturasi dengan semua agama2 yang ada sebelumnya.
Kelompok Islam ini
adalah yang dikenal dengan nama ISLAM TIGA WAKTU, karena mereka hanya Solat 3
waktu bukan 5 waktu. Semua umat Islam diwilayah Indonesia bagian Timur, mulai
dari Bali hingga ke Papua adalah penganut Islam aliran ini. Namun malapetaka
yang tak pernah dicatat dalam sejaran dan dilarang untuk ditulis dalam sejarah,
adalah kelompok Islam aliran 3 waktu ini mengalami genocide oleh MUI, sekarang
semua penganut Islam 3 waktu ini sudah punah. Orang suku sasak yang sangat
terkenal sebagai penduduk aseli yang tinggal sepanjang wilayah Indonesia bagian
timur adalah pemeluk Islam tiga waktu yang paling setia. Namun sekarang tidak
banyak orang Indonesia yang tahu bahwa pemerintah RI melalui MUI-nya telah lakukan
pembantaian massal hingga punahnya pemeluk Islam tiga waktu ini. Dalam penelitian
saya, Islam tiga waktu ini sesungguhnya merupakan aliran Islam yang dianut oleh
raja2 Mataram yang kemudian terdesak hingga hanya tersisa diwilayah Indonesia bagian
Timur.
Besar kemungkinannya,
pengiriman komando jihad ke wilayah Indonesia bagian Timur merupakan usaha pembersihan sisa2 Islam tiga waktu yang
akhirnya berakibat konflik dengan umat lainnya seperti Kristen dan Hindu. Dalam kaitan ini, Islam yang dianut
oleh raja2 di Tidore, dan pulau2 sekitarnya termasuk masyarakat Ambon yang
beragama Islam juga adalah penganut Islam tiga waktu. Jadi sejak zaman dulu
termasuk di zaman Pattimura, tidak dikenal Islam yang kita kenal di Indonesia
sekarang ini, karena mereka semua merupakan
penganut Islam tiga waktu. Islam tiga waktu masuk ke Indonesia jauh
sebelum masuknya bangsa Belanda dan sebelum masuknya walisongo ke Indonesia dan
tidak ada agama Islam lainnya yang dikenal di Indonesia ini. Kisah ini dari pada
Muslim binti Muskitawati bersumber dari Goontor.
200
TAHUN KEMUDIAN
Dan…. Selepas 200
tahun barulah ada hadis-hadis buatan manusia yang mengatakan kewujudan 4 nama solat
dan 4 waktu yang sudah pastinya amat ganjil dan tidak selari dengan Qur’an.
Nama-nama solat ini dicatatkan dalam hadis-hadis yang kononnya dari Nabi. Solat
Subuh pada waktu Subuh, Solat Zohor pada waktu tengahri, Solat Asar pada waktu
petang, Solat Maghrib pada waktu Ghurub atau Maghrib/Senja. Tetapi, peliknya hanya
SOLAT ISYAK yang tidak diubah namanya.
Maka hari ini, golongan Sunni bersolat 5 solat itu dalam 5 waktu. Manakala, golongan Syiah bersolat 5 solat
dalam tiga waktu.
Malah, sumber dan asal
usul solat ini pula dicedok dari peristiwa Mihraj yang sangat serupa dengan
kisah-kisah ajaib agama Majusi/ Zoroster dan Hindu. Malah solat 5 waktu sehari
semalam tidak berbeza dengan ajaran agama yahudi, Majusi dan Hindu lama.
Sama ada dari hadis
atau bukan, Cerita-cerita ini amat bertentangan dengan Al-Qur’an. Dan tidak
mungkin mampu mengubah Syariat ALLAH yang jelas dalam Al-Qur’an.
ALLAH S.W.T Berfirman
:
"Kamilah yang
turunkan Peringatan (Ad-Zikri), dan Kamilah yang menjaganya.."
[ Q.S. Al Hijr 15 : 9
]
"Atas Kamilah untuk mengumpulkannya, dan
untuk membacakannya. Maka, apabila Kami
membacanya, kamu ikutlah bacaannya. Kemudian atas Kamilah untuk menjelaskannya."
[ Q.S. Al-Qiyamah 75
: 17,18, 19 ]
"Orang-orang
tidak percaya kepada Peringatan apabila ia datang kepada mereka - dan
sesungguhnya ia adalah Kitab yang perkasa. Kepalsuan tidak datang kepadanya
dari hadapannya, dan tidak juga dari belakangnya; satu penurunan daripada yang
Bijaksana, Terpuji."
[ Q.S. Fushshilat 41
: 41-42 ].
"Telah sempurna
kata-kata Pemelihara kamu dalam kebenaran dan keadilan; tiada yang boleh tukar
kata-kata-Nya; Dia Yang Mendengar, Yang Mengetahui.”
[Q.S. 6:115]
SOLAT 3 WAKTU DIPERTIKAI
Satu golongan kecil
telah timbul mempertikaikan solat tiga kali sehari. Mereka menyatakan solat
adalah dua kali sehari. Pedapat mereka berdasarkan ayat 11:114 juga.
"Dan lakukan
solat pada dua tepi siang, dan awal malam"
Akan tetapi mereka
mengertikan ayat itu seperti yang berikut:
"Dan lakukan
solat pada dua tepi siang iaitu yang dekat dengan malam"
Mereka mengertikan
frasa "wa zulafan minal laili" sebagai "iaitu yang dekat dengan
malam". Bagi penulis frasa itu bermakna - wa (dan) zulafan (dekat/yang
dekat) minal (daripada, bukan "kepada") laili (malam).
Justeru, bagi penulis
frasa "yang dekat daripada malam" bermaksud "awal malam".
Untuk meringkaskan
penolakan pada pendapat yang menyatakan solat adalah dua kali sehari,
diturunkan sebab-sebab atau persoalan-persoalan berikut:
1. Frasa "zulafan minal laili" pada
ayat tersebut bermakna (menurut *Lexicon) "a portion of the first part of
the night, whether small or large". Begitu juga dengan beberapa
penterjemah al-Qur'an yang lain yang menterjemahkannya seperti Bacaan, iaitu
"dan awal malam" bukan "dekat dengan malam" seperti yang
diertikan oleh pihak tersebut.
2. Adakah terdapat tepi-tepi siang yang lain
sehingga Tuhan menegaskan 2 tepi siang yang dekat dengan malam itu?
3. Tepi siang yang kedua ialah dari terbenam
matahari hingga ke malam ("lail"), sementara yang pertama adalah
dekat dengan fajar, bukan lail. Andaikata fajar itu tepi siang yang pertama
maka ia adalah dekat dengan subuh, bukan lail juga.
4. Maka solat Isyak "mereka" adalah
pada waktu matahari terbenam hingga malam (gelap). Menurut ayat 24:58 pula,
selepas waktu Isyak adalah waktu aurat (penelanjangan). Adakah waktu mengunci
pintu bilik tidur itu begitu awal, kira-kira pukul 8.00 malam? Dan,
5. Waktu berbuka puasa adalah malam, atau gelap,
iaitu selepas matahari terbenam. Maka waktu berbuka puasa bagi orang yang
bersalat 2 kali sehari adalah pada waktu aurat (penelanjangan).
Kerana
persoalan-persoalan seperti inilah maka penulis agak keberatan untuk menerima
pendapat yang menyatakan solat adalah 2 kali sehari.
Sekian,
ALLAH DISANJUNG