Rabu, 9 September 2015

Q.S. AN-NAHL 16 : 22-28 ???

ALLAH S.W.T
Berfirman :
Tuhan kamu (yang berhak disembah) ialah Tuhan yang satu (Maha Esa); oleh itu, orang-orang yang tidak beriman kepada hari akhirat: hati mereka ingkar dan sikap zahir mereka sombong takbur (menentang kebenaran).
Sebenarnya, bahawa Allah mengetahui akan apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka zahirkan; sesungguhnya Ia tidak suka kepada orang-orang yang sombong takbur.
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Apakah yang diturunkan oleh Tuhan kamu (kepada nabi Muhammad)?" Mereka menjawab: "Cerita-cerita dongeng orang-orang dahulu kala".
 (Mereka dibiarkan menuduh dengan yang demikian) supaya mereka memikul dosa-dosa mereka dengan sepenuhnya pada hari kiamat, dan juga memikul sebahagian dari dosa orang-orang yang mereka sesatkan dengan tidak berdasarkan pengetahuan yang benar; sesungguhnya amatlah buruknya dosa-dosa yang mereka lakukan itu.
Sebenarnya orang-orang yang terdahulu dari mereka telah menjalankan rancangan jahat (terhadap ugama Allah dan Rasul-rasulNya); maka Allah binasakan bangunan (rancangan jahat) mereka dari asas-asasnya, lalu bumbung (bangunan itu) jatuh menimpa ke atas mereka, dan mereka pula didatangi azab kebinasaan dari arah yang mereka tidak menyedarinya.
Kemudian pada hari kiamat, Allah menghinakan mereka (dengan azab seksa) sambil bertanya: "Mana dia sekutu-sekutuKu yang kamu berperi-peri memusuhi (Nabi-nabi dan orang-orang yang beriman) untuk membela mereka?" (Pada ketika itu) berkatalah orang-orang yang beroleh ilmu pengetahuan: "Sesungguhnya kehinaan hari ini dan azab seksa, adalah tertimpa kepada orang-orang yang kafir;
 (Iaitu) mereka yang diambil nyawanya oleh malaikat dalam keadaan mereka menganiaya diri sendiri (dengan kekufurannya)." Lalu mereka tunduk menyerah (ketika melihat azab sambil berkata): "Kami tiada melakukan sesuatu kejahatan". (Malaikat menjawab): "Bahkan (kamu ada melakukannya); sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan apa yang kamu telah kerjakan".
[ Q.S. AN-NAHL 16 : 22-28 ]


*Kitab ALLAH ditulis dan dijaga ketulenannya manakala hadis dilarang menulis nya bersama-sama dalam satu lembaran tulisan Kitab ALLAH. Wajib ditulis di lembaran yang berlainan. Dan menyebarkan hadis bukan satu larangan tetapi satu perintah dan bukan satu kesalahan.


RASULULLAH NABI MUHAMMAD S.A.W
Bersabda :
“Janganlah kamu tulis(Hadis) apa-apa dari aku. Dan barangsiapa yang telah menulis dari aku selain Al-Qur’an, hendaklah dia menghapuskannya. Dan sampaikanlah(Hadis)dari aku, tidak ada kesalahan di dalam melakukan itu. Dan barangsiapa yang berdusta terhadap aku dengan sengaja, maka dia akan menemui tempatnya di dalam api Neraka.”
Daripada Abu Said al-Khudri R.A
[ H.R.S : Imam Ahmad, Muslim, ad-Darimi dan lain-lain. ]

“Adalah kami menulis apa yang kami dengar dari Nabi SAW.  Maka di satu hari beliau datang kepada kami dan berkata:
“Apakah tulisan-tulisan ini?”
Maka kami menjawab: “Apa yang kami dengar dari engkau.”
Lalu beliau berkata: “Tulisan bersama Kitab Allah?”
Kami menjawab: “Iaitu apa yang kami dengar.”
Lalu bersabda Nabi SAW:
“Tulislah Kitab Allah dan jagalah ketulenan Kitab Allah. Tulisan selain kitab Allah? Jagalah ketulenan kitab Allah dan janganlah mencemari ia.”
Dari Abu Hurairah, Abdullah ibnu Umar dan Abdullah bin Amru RA
[ H.R.Hasan : Imam Ahmad, Thabarani dan Ibnu Asakir Ra. A. ]

“Tulislah ! Demi Dzat yang jiwaku berada di kekuasaan-Nya, tiadalah yang keluar dari mulut ini kecuali yang hak (yakni yang benar).”
Aku biasa menulis segala yang aku dengar dari Rasulullah sallallahu-alaihi-wasallam untuk aku hafalkan. Lalu kaum Quraish menegahku dengan berkata: Apakah kamu menulis segala sesuatu? Bukankah Rasulullah seorang manusia yang berbicara pada waktu marah dan senang juga?  Maka aku berhenti sebentar dari menulis sehingga aku menemui Rasulullah dan mengkhabarkan beliau tentang hal ini.
Daripada Abdullah bin Amru R.A
[ H.R.S : Imam Ahmad, Abu Daud, Hakim dan Nasiruddin Albani Ra. A. ]

“Semoga Allah menyerikan wajah orang yang mendengar sebuah hadis dari aku lalu dihafalnya sehingga disampaikan kepada orang lain.”
Daripada Zaid bin Thabit RA
[ H.R.S : Imam Tirmizi, ad-Dhiyaa’, as-Suyuti, Nasiruddin Albani Ra. A. ]

“Kalian mendengarkan lalu akan didengarkan dari kalian, selanjutnya akan didengar pula dari orang yang mendengar dari kalian.”
Daripada  Abdullah ibnu Abbas RA
[ H.R.S : Imam Ahmad, Abu Daud, al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Hibban dan ath-Thabarani, dinilai sahih oleh Syu’aib al-Arnuth Ra.A. ]



Tiada ulasan:

Catat Ulasan

PLEASE COMMENT!