Rabu, 1 September 2010

PUISI UNTUK KETUAKU

Bismillaahirrahmaanirrahiim...
Segala Puji bagi Allah yang telah mencipta dia di kalangan kita...
Dalam detik masa yang terus berlari,
Tanpa kita sedari, masa itu tiba seperti mana ia tiba untuk sebelum dia...

Di sini, orang ini menukilkan dia yang orang ini kenali...
Di sini, orang ini, tahu dan kenal siapa dia....
Di sini bukan sahaja orang ini, malah orang-orang itu, mengenali hati budi dia yang disegani
Malah, mungkin lebih kenal dari diri sendiri,
Dia yang orang ini kenali...
Bukanlah pemimpin yang hati budinya berkarat dengan ego dan tamak.
Dia bukanlah pemimpin orang-orang itu dan ini yang kita lihat meninggalkan batu loncatannya.
Lalu hilang lenyap dalam kemegahan dan serakah nafsu penghambat keimanan.

Di sini orang ini menukilkan sejuta madah yang tidak terkira nilaiannya di hati kita
Bahawa dia bukanlah pemimpin yang terlupa akan asal-usulnya.
Dia bukanlah pemimpin kamu yang tegah mencari kesenangan diri sendiri dalam arus laba yang mengalir tiba...
Atau yang kita saksikan sebelumnya atau pemimpin sekitar kita yang bagaikan kacang terlupa kulitnya... huh! Jauh sekali beda dangannya
Bagai Langit dan Bumi hakikatnya!
Tidak dia!
Tidak bagi dia, tidak sekali pun dalam hayatnya. Orang ini, yakin teramat, ketulusan hati budinya membawa kita semua ke satu arah yang lebih wawasannya.
Yang cerah setiap urat jalanannya.
Yang terang setiap geraknya.
Yang suci murninya, jelas membuka hijab semangat kita untuk menurut langkah-langkah mistiknya.
Yang jiwanya penuh dengan ikhlas demi bangsanya, demi negaranya dan demi agamanya...
Hakikat perjuangannya berguntur ke serata pancawarna dan pancaroba pustaka dunia kita!
Nah!
Saksikanlah, dan orang ini menyaksikan pula, permergiaannya hari ini bukanlah satu akhir bagi semangatnya yang bakal tertinggal buat selamanya ...Pastinya akan menjadi satu ukiran puitis sejarah kita
Saksikanlah! Dia telah menyelesaikan tugasan hakikinya untuk kita sambung helaian perjuangannya.
Saksikanlah! Dia telah meninggalkan cahaya dalam amanah bangsa dan negara untuk kita nyalakan api perjuangannya bersama-sama!

Nah!
Orang ini, nukilkan sejarah dia yang akan pergi dari kita...
Ingatlah setiap kata-kata nasihatnya, perangsangnya, moralnya dan setiap dengusan nafas jiwanya yang menyalakan semangat tulus bakti yang tiada penghujungnya...
Apakah semua itu akan kita lupa?
Hati tulus kita akan menjawabnya!
Dia tiada lain dari kita, yang dikenali dengan diri dan jiwa kita semua...
Harun Wee Ah Boo...
Dia pergi, tetapi semangatnya tidak sekali-kali pergi,
tetapi akan terus menetap abadi di sini!
Biar sejuta tahun memakan usia,
Orang ini, tidak akan pernah lupa... Ingatlah!

Saat ini, kita semua menjadi saksi...
Kami yang tertinggal di persada ini akan terus bangkit
menyambung bait-bait perjuangan suci demi bangsa dan negara ini.
Amanah yang pernah dijunjung mu, pasti kami junjung sekuatnya
Agar cita-cita asal mulanya, terlaksana di akhir usaha...
Jutaan terima kasih
...dan perhargaan yang tidak ternilai kami rakamkan khas buatmu
Dan, kita semua tahu...
Hanya Allah sahaja yang layak membalas segala jasa-budimu
Bersama ini, doa kami setia mengiringi
ke persaraanmu...
Semoga Allah memberkatimu dan merahmatimu serta sesiapapun yang bersamamu
selamanya...
Amiin...

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

PLEASE COMMENT!