Jumaat, 13 September 2013

RAMALAN KELAHIRAN NABI MUHAMMAD DI DALAM KITAB INJIL???


Allah swt berfirman kepada Nabi Musa as:

"Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini ; Aku menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya."
(Bible-Ulangan 18:18)

Mari kita perhatikan ayat di atas :
Ayat di atas meramalkan akan bangkit seorang nabi selepas Musa dan nabi tersebut sama seperti Musa.

kata-kata yang paling penting ayat di atas ialah "seperti engkau ini" yakni seperti Nabi Musa as dan "antara saudara mereka" . Apakah maksud saudara dalam ayat ini (akan dikupas dibawah).

Penganut kristien mendakwa ramalan ini ditujukan kepada Nabi Isa as atau Jesus. Yakni Jesus seperti Musa dengan alasan berikut :

Kriteria persamaan dengan Musa:
1) Musa adalah seorang Yahudi dan Jesus juga seorang Yahudi
2) Musa adalah seorang nabi dan Jesus juga seorang nabi
(Hanya 2 kriteria di atas shj yang dapat diketengahkan oleh penganut Kristien)

Jom kita lihat adakah 2 persamaan di atas memenuhi Jesus seperti Musa:
Ternyata tidak kerana jika hanya 2 kriteria yang digunakan maka Solomon, Isaiah, Ezekiel, Daniel, Hosea, Joel, Malachi, John si Pembatis dll juga memenuhi kriteria di atas kerana mereka juga seorang Yahudi dan Nabi yang lahir selepas Musa.

Kesimpulannya maksud ayat Bible-Ulangan 18:18 diatas, Jesus bukan nabi yang diramalkan yang sama seperti Musa kerana alasan berikut:
1) Jesus dianggap Tuhan, tetapi Musa bukan Tuhan, maka Jesus tidak seperti Musa
2) Jesus mati untuk dosa-dosa dunia, tetapi Musa tidak mati untuk hal tersebut, maka Jesus tidak seperti Musa
3) Jesus pergi ke Neraka selama tiga hari, tetapi Musa tidak masuk ke sana, maka Jesus tidak seperti Musa

Penerangan di atas bukanlah fakta yang sukar, kukuh dan nyata. Hal ini adalah persoalan keyakinan dimana orang awam yang kurang memahami atau tahap akal rendah sukar untuk menerima 3 alasan di atas.

Oleh itu, disini mari kita padankan ramalan ini dengan Nabi Muhammad saw. seperti mana yang dinyatakan di dalam Quran dalam :
QS. As-Saff:6
Dan [ingatlah] ketika ’Isa Putera Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab [yang turun] sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan [datangnya] seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad [Muhammad]" Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata...."

Lapan hujah yang tidak boleh dibantah Muhammad seperti Musa dan memenuhi ramalan Bible-Ulangan 18:18 tersebut seperti berikut:
1) Ayah dan Ibu
-Musa mempunyai seorang ayah dan seorang ibu.
-Muhammad juga mempunyai seorang ayah dan seorang ibu.
-Tetapi Jesus hanya mempunyai seorang ibu dan ayahnya bukan seorang manusia.
-Maka Jesus tidak seperti Musa tetapi Muhammad seperti Musa.

2) Kelahiran Ajaib
-Musa dan Muhammad lahir secara normal dan alamiah, iaitu melalui percampuran fizikal antara seorang lelaki dan wanita
-Tetapi Jesus diciptakan dengan sebuah keajaiban istimewa. (Bible Matthew 1:18 dan Luke 1:34-35 )
Dalam Al Quran Ali Imran :47
Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman [dengan perantaraan Jibril]: "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia.
(Menurut konsep umat Islam tentang kelahiran Jesus, bukan menjadi keharusan bagi Allah untuk menanam benih pada seseorang atau binatang. Jika Dia mengkehedakinya  itu pasti akan terjadi. Sama seperti kejadian Nabi Adam as yakni manusia pertama yang Allah jadikan tidak mempunyai ibu dan bapa tetapi hanya tuipan roh kudus, maka jadilah ia manusia).
-Maka Jesus tidak seperti Musa tetapi Muhammad seperti Musa.

3) Ikatan Perkhawinan
-Musa dan Muhammad bernikah dan mempunyai anak,
-Tetapi Jesus tetap menjadi seorang bujang sepanjang hidupnya.
-Maka Jesus tidak seperti Musa tetapi Muhammad seperti Musa.

4) Jesus ditolak oleh Kaumnya
-Musa dan Muhammad diterima sebagai nabi oleh kaumnya dalam kehidupan mereka. Tidak ada keraguan bahawa orang-orang Yahudi terus menerus memberi kesulitan kepada Musa, tetapi sebagai bangsa secara keseluruhannya, mereka mengetahui bahawa Musa adalah utusan Allah yang dikirim untuk mereka. Orang-orang Arab juga membuat kehidupan Muhammad menjadi menderita. Baginda sangat menderita akibat tindakan mereka. Setelah 13 tahun berdakwah di Mekah, baginda terpaksa berpindah dari kota kelahiranya. Tetapi sebelum kematianya, bangsa Arab secara keseluruhan telah menerimanya sebagai utusan Allah.
- Tetapi berdasarkan Bible - "Dia (Jesus) datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerimanya." (John 1:11). Dan bahkan sampai hari ini, setelah 2000 tahun, kaumnya -orang-orang Yahudi, secara keseluruhannya telah menolaknya.
-Maka Jesus tidak seperti Musa tetapi Muhammad seperti Musa.

5) Kerajaan "Dunia Lain"
- Musa as dan Muhammad Rasulullah saw adalah nabi dan juga raja (khalifah). Nabi berarti seorang manusia yang menerima wahyu untuk menunjuki manusia dan menyampaikan petunjuk ini kepada ciptaan Allah seperti yang diterimanya tanpa ada penambahan atau pengurangan. Raja adalah seorang manusia yang mempunyai kekuasaan untuk menerapkan suatu hukum terhadap kaumnya.

Tidaklah penting apakah orang tersebut mengenakan mahkota atau tidak, atau apakah dia mengenakan pakaian raja; Jika seseorang mempunyai hak untuk memberikan hukuman mati -Dia adalah raja-.

Musa memiliki kekuasaan tersebut. Ingatkah Anda orang Israel yang pada hari Sabbath ditemukan sedang mengumpulkan kayu bakar, dan Musa menghukum mati orang tersebut dengan dilontari batu? (Bilangan 15: 36). Terdapat tindakan kejahatan lainnya yang disebutkan dalam Injil yang karenanya Musa memberikan hukuman mati pada orang-orang Yahudi tersebut.

Begitu juga Muhammad Rasulullah saw, beliau memiliki kekuasaan atas kaumnya.

Pada Injil terdapat beberapa contoh orang-orang yang hanya diberi kenabian, tetapi tidak dalam posisi untuk menerapkan petunjuk mereka. Beberapa orang suci Tuhan yang tidak berdaya menghadapi penolakan yang keras atas pesan yang disampaikan mereka ini adalah nabi Lot, Jonah, Daniel, Ezra dan Yohanes Pembaptis. Mereka hanya dapat menyampaikan pesan, tetapi tidak dapat memaksakan hukuman.

Sayangnya nabi suci Jesus juga termasuk kategori ini. Para penginjil/ paderi Kristen dengan jelas membenarkan hal ini: Ketika Yesus diseret ke depan Gabenor Rom (Pontius Pilatus) dan dituduh sebagai pendusta, Jesus membuat sebuah pernyataan meyakinkan dalam pembelaannya untuk menyangkal tuduhan yang salah:
“Jawab Yesus, ‘Kerajaanku bukan dari dunia ini; Jika kerajaanku dari dunia ini, pasti hamba-hambaku telah melawan, supaya aku jangan diserahkan kepada orang orang Yahudi, akan tetapi kerajaanku bukan dari sini. ” (Yohanes 18: 36).

Hal ini meyakinkan Pilatus (seorang penyembah berhala) dengan pemikiran bahwa Yesus tidak sepenuhnya berkuasa atas kemampuan rohaninya, dia tidak menganggapnya orang yang membahayakan pemerintahannya. Yesus hanya menuntut sebuah kerajaan spiritual, dengan kata lain dia hanya menyatakan sebagai seorang nabi. Karena itu Jesus tidak seperti Musa, tetapi Muhammad seperti Musa.

6) Tiada Hukum Baru
“Musa dan Muhammad Rasulullah saw membawa hukum dan aturan baru untuk kaumnya. Musa tidak hanya memberi 10 perintah Allah kepada orang-orang Israel, tetapi hukum-hukum peribadatan yang sangat luas sebagai petunjuk kaumnya. Muhammad Rasulullah saw datang kepada sebuah kaum yang sangat bodoh dan biadab. Mereka menikahi ibu tirinya, menguburkan anak perempuannya hidup-hidup, meminum arak, berzina, menyembah berhala dan berjudi dari hari ke hari. Gibbon mengambarkan orang-orang Arab sebelum Islam dalam Decline and Fall of the Roman Empire, “Keganasan manusia, hampir tanpa perasaan, sukar dibezakan keburukannya dari sisa-sisa penciptaan haiwan.” Sukar mendapatkan sesuatu yang membezakan antara manusia dan haiwan pada saat itu. Mereka adalah haiwan yang berwajah manusia.

Dari kebiadaban yang hina ini, Muhammad Rasulullah saw mengangkat mereka, dalam kata-kata Thomas Carlyle, “Menjadi pembawa obor penerangan dan pelajaran. Bagi bangsa Arab ini adalah kelahiran dari kegelapan menjadi cahaya (minazh-zhulumati ilan-nur). Untuk pertama kalinya Arab menjadi hidup karenanya. Masyarakat penggembala yang miskin, mengembara tidak dikenal di padang pasir sejak penciptaan dunia. Perhatikan, tidak dikenal menjadi terkemuka di dunia, yang kecil telah tumbuh menjadi dunia besar. Dalam satu abad kemudian Granada telah berada di tangan bangsa Arab dan Delhi di tangannya yang lain. Sekilas pandangan dalam keberanian, kemegahan, dan cahaya kecerdasan, Arab menyinari bahagian yang besar dari dunia… ” Kenyataannya adalah Muhammad Rasulullah saw memberikan kaumnya sebuah hukum dan peraturan yang belum pernah dimiliki mereka sebelumnya.

Mengenai Jesus, ketika orang-orang Yahudi merasa curiga terhadapnya bahwa ia mungkin seorang penipu dengan tujuan menyesatkan ajaran mereka, Jesus mengambil penderitaan untuk meyakinkan mereka bahwa dia tidak datang dengan agama baru. Tidak ada hukum baru dan tidak ada peraturan baru.
Saya kutip kata-katanya: “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau meniadakan kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu, ‘Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi’. “(Matius 5: 17-18).

Dengan kata lain, dia tidak datang dengan hukum atau aturan baru. Dia datang hanya untuk menggenapi hukum lama. Hal inilah yang diberikannya kepada orang-orang Yahudi untuk difahami. Kecuali jika ia sedang cuba menggertak orang-orang Yahudi, agar menerimanya sebagai utusan Allah dan dengan dalih cuba memasukkan agama baru kepada mereka.

Tidak! Utusan Tuhan ini tidak akan pernah berusaha dengan curang untuk menumbangkan agama Tuhan. Dia dengan sendirinya mematuhi hukum. Dia mematuhi perintah-perintah Musa, dan menghormati hari Sabbath. Tidak ada kesempatan seorang Yahudi menunjukkan jari padanya dan berkata, “Mengapa kamu tidak puasa” atau “Mengapa kamu tidak mencuci tanganmu sebelum membelah roti”. Jesus menuduh mereka selalu mengatakan bertentangan dengan muridnya, tetapi tidak pernah bertentangan dengannya. Hal ini karena sebagai seorang Yahudi yang baik, ia menghormati hukum-hukum nabi yang mendahuluinya. Dengka kata lain, ia tidak menciptakan agama baru dan tidak membawa hukum baru seperti Musa dan Muhammad Rasulullah saw. Karena itu Jesus tidak seperti Musa , tetapi Muhammad Rasulullah saw seperti Musa.

7) Bagaimana Mereka Pergi
-Musa dan Muhammad mati dalam kewafatan yang wajar,
-Tetapi menurut agama Kristen, Jesus dengan kejam dibunuh di tiang salib. -Karena itu Jesus tidak seperti Musa, tetapi Muhammad seperti Musa.

8) Syurga Sebagai Tempat Kediaman
-Musa dan Muhammad terbaring dikubur dalam bumi,
-Tetapi menurut umat Kristien, Jesus beristirahat di surga.
Karena itu Jesus tidak seperti Musa , tetapi Muhammad seperti Musa.

Dan ternyata ramalan Bible - Ulangan 18: 18 menjurus kepada Nabi Muhammad saw yakni nabi akhir zaman.


Sumber : Buku The Choices (dialog Islam & Kristian)

Oleh Ahmad Deedat