The Alien - Link Select

Selasa, 20 April 2010

JANIN GUGUR?


Ini nak kena beli teh misai kucing ni… semoga aku cepat sembuh dengan izin Allah SWT

Apakah Punca Kencing Kotor??
• Makanan harian yang dicampur dengan bahan kimia, lemak dan perasa
• Bahan pengawet yang terdapat pada daging, ayam dan sayur-sayuran.
• Banyak minum air yang bergas, makanan ringan, merokok dan meminum arak
• Kurangnya meminum air masak dan bertapis, tidak megamalkan pembersihan yang tinggi
• Berpakaian ketat ( dalam dan luar ) khususnya kaum wanita
• Tekanan perasaan atau emosi yang tidak menentu
Peringatan:

Toksik dalam darah mengakibatkan Gout, Penyakit Sendi, Batu Karang dan catarrh dalam pundi kencing. Penyakit-penyakit ini pula menjadi punca kepada Darah Tinggi, hilang keupayaan Buah Pinggang dan kencing manis.

Bagaimanakah cara Mengatasi Masaalah “Kencing Kotor” Anda??
Dengan minum air masak dan air yang ditapis atau meminum satu uncang Teh Herba Misai Kucing setiap hari.
Secara umumnya, Masyarakat Melayu mengambil minuman Misai Kucing bagi tujuan Detoksifikasi, juga sebagai rawatan Batu Karang, Infeksi saluran trak pundi kencing, mengawal tahap glikosa darah terutama Hiperglisemia dan memperbaiki Propil Lipid, Rheumatism dan Gout.
Teh Misai Kucing Polens diproses dikilang bertaraf GMP, dibungkus mengikut amalan pengilangan baik dan disahkan HALAL oleh JAKIM. Teh Herba Misai Kucing Polens tidak mengandungi Kafein, perisa dan perwarna tambahan, pengawetan atau bahan kimia.

Kepentingan:
1. Mengandungi sifat-sifat anti alergi, anti inflamatori dan diuretikBersifat anti fungi dan anti bakteria.
2. Salah satu cara dia bertindak ialah dengan meningkatkan aliran pembuangan air kencing
3. Mengandungi kalium yang mempunyai khasiat diuretik dan pelarut batu karang
4. Merawat arteriosklerosis ( Penyakit pada sirkulasi dan kapilari darah ), Gout, Batu Karang, Batu Hempedu, diabetes ( kencing manis ), Hipertensi (darah tinggi ) dan reumatisme
Insyallah kalau diamalkan … akan memastikan kita tidak dilanda masalah kencing kotor tersebut…


GUGUR?
Kencing Kotor juga adalah salah satu penyebab keguguran janin dalam rahim.
Memang kalau keguguran atau baby meninggal kita beranggapan takder rezeki tapi kadang2 ada sebab kenapa baby boleh jatuh dan bayi meninggal dalam kandungan.. azza just nak share dari pengalaman azza.. bay azza meninggals ebab azza dalam darah ada toxo dan cyto dan herpes type 1...
atleast kawan2 boleh baca untuk pengetahuan di masa akan datang...


Infeksi Torch Pada Kehamilan
Berbahaya bagi janin.......................

TORCH adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari empat jenis penyakit infeksi yaitu TOxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis penyakti infeksi ini, sama-sama berbahaya bagi janin bila infeksi diderita oleh ibu hamil.

kini, diagnosis untuk penyakit infeksi telah berkembang antar lain ke arah pemeriksaan secara imunologis.
Prinsip dari pemeriksaan ini adalah deteksi adanya zat anti (antibodi) yang spesifik taerhadap kuman penyebab infeksi tersebut sebagai respon tubuh terhadap adanya benda asing (kuman. Antibodi yang terburuk dapat berupa Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG)

TOXOPLASMA

Infeksi Toxoplasma disebabkan oleh parasit yang disebut Toxoplasma gondi.
Pada umumnya, infeksi Toxoplasma terjadi tanpa disertai gejala yang spesipik. Kira-kira hanya 10-20% kasus infeksi

Toxoplasma yang disertai gejala ringan, mirip gejala influenza, bisa timbul rasa lelah, malaise, demam, dan umumnya tidak menimbulkan masalah.

Infeksi Toxoplasma berbahaya bila terjadi saat ibu sedang hamil atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu (misalnya penderita AIDS, pasien transpalasi organ yang mendapatkan obat penekan respon imun).

Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita Toxoplasmosis bawaan. pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelinan mata dan atelinga, retardasi mental, kejang-kejang dn ensefalitis.

Diagnosis Toxoplasmosis secara klinis sukar ditentukan karena gejala-gejalanya tidak spesifik atau bahkan tidak menunjukkan gejala (sub klinik). Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium mutlak diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Pemeriksaan yang lazim dilakukan adalah Anti-Toxoplasma IgG, IgM dan IgA, serta Aviditas Anti-Toxoplasma IgG.

Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan pada orang yang diduga terinfeksi Toxoplasma, ibu-ibu sebelum atau selama masa hamil (bila hasilnya negatif pelu diulang sebulan sekali khususnya pada trimester pertma, selanjutnya tiap trimeter), serta bayi baru lahir dari ibu yang terinfeksi Toxoplasma.

RUBELLA

Infeksi Rubella ditandai dengan demam akut, ruam pada kulit dan pembesaran kelenjar getah bening. Infeksi ini disebabkan oleh virus Rubella, dapat menyerang anak-anak dan dewasa muda.

Infeksi Rubella berbahaya bila tejadi pada wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya. Jika infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan maka risiko terjadinya kelainan adalah 50%, sedangkan jika infeksi tejadi trimester pertama maka risikonya menjadi 25% (menurut America College of Obstatrician and Gynecologists, 1981).

Tanda tanda dan gejala infeksi Rubella sangat bervariasi untuk tiap individu, bahkan pada beberapa pasien tidak dikenali, terutama apabila ruam merah tidak tampak. Oleh Karena itu, diagnosis infeksi Rubella yang tepat perlu ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan laboratorium.

Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan meliputi pemeriksaan Anti-Rubella IgG dana IgM.

Pemeriksaan Anti-rubella IgG dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kekebalan pada saat sebelum hamil. Jika ternyata belum memiliki kekebalan, dianjurkan untuk divaksinasi.

Pemeriksaan Anti-rubella IgG dan IgM terutama sangat berguna untuk diagnosis infeksi akut pada kehamilan < 18 minggu dan risiko infeksi rubella bawaan.

CYTOMEGALOVIRUS (CMV)

Infeksi CMV disebabkan oleh virus Cytomegalo, dan virus ini temasuk golongan virus keluarga Herpes. Seperti halnya keluarga herpes lainnya, virus CMV dapat tinggal secara laten dalam tubuh dan CMV merupakan salah satu penyebab infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi terjadi saat ibu sedang hamil.

Jika ibu hamil terinfeksi. maka janin yang dikandung mempunyai risiko tertular sehingga mengalami gangguan misalnya pembesaran hati, kuning, ekapuran otak, ketulian, retardasi mental, dan lain-lain.

Pemeriksaan laboratorium sangat bermanfaat untuk mengetahui infeksi akut atau infeski berulang, dimana infeksi akut mempunyai risiko yang lebih tinggi. Pemeriksaan laboratorium yang silakukan meliputi Anti CMV IgG dan IgM, serta Aviditas Anti-CMV IgG.

HERPES SIMPLEKS TIPE II

Infeksi herpes pada alat genital (kelamin) disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Virus ini dapat berada dalam bentuk laten, menjalar melalui serabut syaraf sensorik dan berdiam diganglion sistem syaraf otonom.

Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II biasanya memperlihatkan lepuh pada kuli, tetapi hal ini tidak selalu muncul sehingga mungkin tidak diketahui. Infeksi HSV II pada bayi yang baru lahir dapat berakibat fatal (Pada lebih dari 50 kasus)

Pemeriksaan laboratorium, yaitu Anti-HSV II IgG dan Igm sangat penting untuk mendeteksi secara dini terhadap kemungkinan terjadinya infeksi oleh HSV II dan mencaegah bahaya lebih lanjut pada bayi bila infeksi terjadi pada saat kehamilan.

Infeksi TORCH yang terjadi pada ibu hamil dapt membahayakan janin yang dikandungnya. Pada infeksi TORCH, gejala klinis yang ada searing sulit dibedakan dari penyakit lain karena gejalanya tidak spesifik. Walaupun ada yang memberi gejala ini tidak muncul sehingga menyulitkan dokter untuk melakukan diagnosis. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk membantu mengetahui infeksi TORCH agar dokter dapat memberikan penanganan atau terapi yang tepat.

Panel TORCH
● Anti Toxoplasma IgG dan IgM
● Anti Rubella IgG dan IgM
● Anti CMV IgG dan IgM
● Anti HSV II IgG dan IgM

TORCH Complex (aka TORCHES or the TORCH infections) is a medical acronym for a set of 5 congenital infections (i.e. that are passed from an infected mother to her fetus).
Conditions
The diseases present similarly, involving the heart, skin, eye, and CNS. They all cause chorioretinitis, microcephaly, and focal cerebral calcification.
It is possible for genetic conditions (Aicardi-Goutieres syndrome) to present in a similar manner.[1][2]
TORCH or TORCHES infections are a group of infections that in a pregnant woman can lead to severe fetal anomalies or even fetal loss. They are a group of viral, and rarely bacterial infections, which gain access to the fetal bloodstream transplacentally via the chorionic villi. Hematogenous transmission may occur any time during gestation or occasionally -as with HIV and Hep B- at the time of delivery via maternal-to-fetal transfusion.[3] The mother often has a mild infection with few or no symptoms. TORCH is an acronym.
Initial four
The infections are:
1. T – Toxoplasmosis / Toxoplasma gondii
2. O – Other infections (see below)
3. R – Rubella
4. C – Cytomegalovirus
5. H – HErpes simplex virus
Other
The "O" can stand for "other agents", namely Hepatitis B, Syphilis, Varicella-Zoster Virus, HIV, and Parvovirus B19.
Listeria, E. coli and group B streptococci can also be acquired after membrane rupture and are the 3 most common causes of meningitis of the newborn.
The acronym has also been listed as TORCHES, for Toxoplasmosis, Rubella, CMV, Herpes simplex, Syphilis.
History
There were originally four conditions,[4] with the "TO" referring to "Toxoplasma". The four-term form is still used in many modern references.[5] The capitalization "ToRCH" is sometimes used in these contexts.[6]
Some uses of the term redefine the "O" as "other", and include other conditions under the "O", such as syphillis.[7]
Features
Symptoms of a TORCH infection may include fever and poor feeding. The newborn is often small for gestational age. A petechial rash on the skin may be present, with small reddish or purplish spots due to bleeding from capillaries under the skin. An enlarged liver and spleen (hepatosplenomegaly) is common, as is the yellowish discoloration of the skin and eyes called jaundice. Hearing impairment, eye problems, mental retardation, autism, and death can be caused by TORCH infections.
Diagnosis
When physical examination of the newborn shows signs of the TORCH syndrome, the examiner may test blood, urine, and spinal fluid for evidence of the infections listed above. Diagnosis can be confirmed by culture of one of the specific pathogens or by increased levels of IgM against the pathogen.
Treatment and prevention
Some of the TORCH infections, such as toxoplasmosis and syphilis, can be effectively treated with antibiotics if the mother is diagnosed early in her pregnancy. Many of the viral TORCH infections have no effective treatment, but some, notably rubella and varicella-zoster, can be prevented by vaccinating the mother prior to pregnancy. If the mother has active herpes simplex, delivery by Caesarean section can prevent the newborn from contact, and consequent infection, with this virus.
Prognosis
Each type of TORCH infection has a different prognosis. The stage of the pregnancy at the time of infection also can change the effect on the newborn.

p/s : so.. bila dah preg. tu.. pergilah cepat2 jumpa doktor pakar. minta TORCHES... insyallah selamatlah janin anda... jangan berlengah lagi.. k? sebenarnya kuman-kuman dna bakteria ini adalah makhluk halus yang kita gelar sebagai SYAITAN dari jenis Jin hina... jenis inilah yang selalunya banyak merosakkan umat manusia.. apa saja penyakit memang mulanya adalah kerja-kerja Syaitan laknatullah dengan izin-Nya juga ia berlaku.... nah, sebagai orang Islam kita telah diberi ilmu dan kekuatan utnk berubat dan menghindarkan diri dari gangguan Syaitan jenis ini... berjaga-jagalah!

Tiada ulasan: