The Alien - Link Select

Ahad, 5 Julai 2009

MUSIBAH

MUSIBAH ATAU UJIAN ALLAH SWT

Musibah bisa saja terjadi pada setiap orang, terlepas dari dia soleh atau tidak, muslim atau tidak, tua atau muda. Musibah banjir yang terjadi di Jakarta saat ini misalnya, sekaligus menimpa berbagai tipe orang yang tersebut di atas. Lalu, bagaimanakah kita menyikapi musibah?

Islam mengajarkan agar kita mengambil hikmah dari setiap musibah yang menimpa. Terlepas apakah musibah itu kecil atau besar. Ada beberapa hal yang bisa diambil hikmahnya dari musibah yang terjadi antar lain sebagai berikut.

Pertama, bagi setiap Muslim yang soleh, musibah ditujukan untuk menguji keimanannya (Baca; QS. 29: 2-3). Sebab, seorang yang mengaku sudah beriman kepada Allah belum tentu sungguh-sungguh beriman. Karenanya, Allah perlu menguji mereka yang mengaku beriman dengan sesuatu, misalnya, berupa banjir bandang, gempa bumi, penyakit atau kesulitan ekonomi.

Jika mereka tetap sabar dan istiqamah di jalan Allah, berarti mereka itulah orang yang sungguh beriman dan Allah akan menaikkan derajatnya sekaligus menghapus sebagian dosa-dosanya melalui musibah itu. Mereka akan mendapat kabar gembira berupa surga dan kenikmatan-kenikmatan yang ada di dalamnya. (Baca; QS. 41:30).

Kedua, bagi setiap Muslim musibah bisa pula sebagai peringatan agar mereka mau kembali ke jalan yang benar (Baca; QS. 30:41). Allah SWT menegaskan, berbagai musibah terjadi di muka bumi adalah karena ulah manusia itu sendiri (Baca; QS. 30: 41).

Dalam hadis riwayat Al-Hakim dijelaskan, apabila umat manusia melakukan berbagai kemungkaran dan kemaksiatan maka akan datang kepada mereka bencana berupa gempa bumi, banir, kekeringan, dan penyakit-penyakit yang berbahaya lainnya.

Ketiga, musibah juga berarti peringatan dari Allah bahwa sesungguhnya manusia adalah makhluk yang sangat lemah di hadapan Allah. Kesadaran ini perlu terus ditumbuhkan karena manusia berkecenderungan merasa paling kuat, paling besar, dan paling berguna sehingga sombong.

Kesombongan inilah yang menyebabkan kita sering menolak kebenaran dan meremehkan orang lain. Firman Allah SWT, ''Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.'' (Baca; QS. 17: 37).

Keempat, dengan musibah-musibah tersebut Allah SWT ingin mengambil sebagian hamba-Nya sebagai syuhada. Sekalipun Dia mengutuk manusia dengan bencana, tetapi orang-orang mukmin yang ikut terkena musibah jika bersabar akan mendapat pahala besar. Sebaliknya, bagi yang meninggal dunia mereka adalah syuhada. (Baca; QS. 3: 140).

Kelima, bagi orang-orang yang ingkar dan tidak beriman, musibah tidak lain adalah azab atau siksaan yang ia peroleh di dunia ini. Sesungguhnya musibah tersebut sebagian yang sangat kecil dari siksa akhirat yang didahulukan Allah SWT di muka bumi ini bagi mereka. Azab itu sendiri terjadi ketika manusia yang ada membiarkan berbagai kemaksiatan dan kemungkaran terjadi di sekitarnya tanpa peduli. Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. mendengar bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya manusia jika mereka melihat orang yang berbuat zholim dan tidak mencegahnya, maka telah dekatlah azab Allah yang akan menimpa mereka seluruhnya." (HR At-Tirmidzi)

Keenam, Allah ingin menguji kesalehan sosial para hamba-Nya yang tidak terkena musibah, apakah mereka terketuk hatinya untuk membantu saudara-saudara mereka yang sedang menderita atau tidak. ''Perumpamaan orang mukmin terhadap orang mukmin yang lain adalah seperti satu tubuh, jika salah satu anggota badan sakit maka seluruh jasad ikut merasakan sakit hingga merasa demam.'' (HR Bukhari dan Muslim).

Ketujuh, musibah alam misalnya banjir dan gempa bumi sesungguhnya cara Allah untuk menunjukkan tanda-tanda kiamat sehingga memperkuat keyakinan bahwa hari kiamat pasti akan terjadi (Baca; QS. 56:1-7). Ini agar umat manusia sadar akan adanya kehidupan hakiki di hari akhir, lalu mereka mau berjuang membela kebenaran di muka bumi untuk kebahagiaan di hari akhir.

Saudaraku, semoga musibah-musibah yang datang silih berganti mengunjungi bangsa ini bisa menjadi sebuah wasilah (jalan) bagi kita untuk lebih yakin kepada keagungan dan kemahabesaran Allah SWT.

Selain itu semoga musibah ini bisa menjadikan diri kita agar lebih sadar dan menyadari bahwa kita (setiap manusia) adalah makhluk terlemah yang ada di bumi ini).

Semalam, 5 Julai 2009, aku dan bini tersayang pergi ke Ulu Yam untuk mandi-manda dan release tension. Bertolak dari rumah dalam jam 10 pagi… melalui Kesas Highway dan tiba di Ulu Yam atau Sungai Tua pada jam 11.30 pagi itu… seronoknya mandi sungai sambil memanggang paha ayam yang disaluti sos buatan sendiri. Hehehe… namun, tanpa disedari oleh aku ada penjahat atau pencuri sedang memerhati. Selesai mandi-mandi kami bergerak ke tingkat atas.(P3) untuk melihat air terjun yang tak berapa tingginya itu dan solat di surau yang kelihatan agak uzur di situ. Setelah menunaikan kewajipan kami bergerak ke bawah dan melihat-lihat sungai yang menyegarkan mata itu. dan kemudian bertolak pulang pada jam 3 petang… sedar-sedar sahaja kereta kami dimasuki pencuri ketika sampai di stesen minyak Petronas Exit NKVE Bukit Jelutong.
Bini tersayang, mencari-cari dompet yang disimpan di bawah seat. Tetapi tidak menemuinya dan tiba-tiba mendapat panggilan dari CIMB, mengatakan ada pengeluran kad kredit sebanyak 3 kali di stesen minyak sekitar Gombak dan sungai Buloh. Mujurlah limit kad kredit untuk minyak Cuma RM 100 sahaja. Kalau tidak mau rabak juga duit dalam tu…So barang-barang hilang yang dicuri ialah, Mykard bini aku, Maybank, Kredit card, kad nikah dan dompet yang lawa tu laa… selain tu ada cash RM 90 dan RM 6 dalam Dashboard keta…itu pun dia curi… fuhhh.. so… semuanya berharga RM196 ringgit.. harga tiket untuk si pencuri tersebut ke NERAKA… hehehe…kesian betul si pencuri tu yaa… kan bagus kalau dia amik banyak sikit… tentu sampai ke NERAKA JAHANNAM… ini tak, sikit je dicurinya… Mungkin ke NERAKA lain la dulu…
Aku dah lock pintu kereta tu… entah macam mana dia boleh masuk juga…. Pelik tul!... teknologi zamman sekarang sngt canggih woo….
Any way alhamdulillah.. bini aku bukanlah jenis yang cepat melenting dan cemas… tapi banyak bersabar dan istighfar. Alhamdulillah… Kepada isteriku… yakinilah , sesungguhnhya apa hilang itu akan diganti oleh Allah sesuatu yang lebih baik dari itu dan… si pencuri pula dapat… NERAKA JAHANNAM!

“YA ALLAH KALAU SI PENCURI ITU ORANG ISLAM MAKA HUKUMLAH DIA DI DUNIA INI LAGI DENGAN MELUMPUHKAN TANGANNYA. SEBAGAI PENGAJARAN DAN AGAR DIA TERSELAMAT DI AKHIRAT KELAK. DAN SEKIRANYA BARANG YANG DICURINYA ITU ADALAH KEPERLUAN DIA, MAKA BERKATILAH DAN MUDAHKAN BAGINYA UNTUK ITU DAN SEKIRANYA HANYA SEKADAR MEMENUHI KEHENDAK NAFSU DUNIWINYA…. MAKA LUMPUHKAN SELURUH TUBUHNYA ATAU POTONGLAH TANGANNYA. DAN, KALAU DIA BUKAN ISLAM… MAKA TAMBAHKAN LAGI LAH UNTUK DIA ITU KEMAMPUAN UNTUK MENCURI, AGAR DOSA-DOSANYA BERTAMBAH-TAMBAH DAN AGAR SIKSAAN DALAM NERAKA YANG BAKAL DITERIMANYA ITU SEMAKIN DAHSYAT DAN MENGNGERIKAN… AMIN YA RABBIL A’ALAAMIN.”